Ringkasan Cerita Germinal Analisis Strukturalisme Genetik dalam Roman Germinal Karya Emile Zola.

13 Pada tanggal 15 oktober 1895 terjadi penangkapan atas kapten Dreyfus yang didakwa menjadi mata-mata pihak Jerman. Dan tahun 1898, selama setahun Zola dipenjara dan dibuang ke Inggris karena menulis sebuah artikel yang memprotes secara tajam tentang pemerintahan dan hukum negara pada saat itu. Artikel Zola berjudul J’accuse itu berisi pembelaan atas hukuman yang menimpa Dreyfuss. Zola kembali ke Prancis pada 5 juni 1899. tanggal 29 september 1902, Zola meninggal dengan dugaan sesak napas. Meskipun demikian banyak orang menganggap bahwa kematiannya disebabkan oleh tindak kejahatan, tetapi kebenarannya tidak pernah bisa dibuktikan. Pada tahun 1908, jenazah Zola dipindah ke Pantheon gedung besar untuk mengenang tokoh nasional sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

2.2 Ringkasan Cerita Germinal

Tokoh sentral dalam roman Germinal adalah Etienne Lantier. Seorang pemuda pengangguran yang beruntung mendapat pekerjaan di pertambangan Voreux. Etienne adalah sosok pekerja keras dan juga pemuda yang naif. Di pertambangan inilah, Etienne mendapati gambaran menyedihkan yang sesungguhnya dari kehidupan pekerja-pekerja tambang. Ketidakadilan demi ketidakadilan terus dibebankan pada kaum yang bahkan tidak mampu menghidupi diri mereka sendiri. Upah yang minim dengan durasi kerja yang lama, tidak termasuk dengan resiko pekerja berupa penyakit- penyakit yang sering menjangkiti mereka dan caci maki dari para borjuis sebagai kaum yang mampu memberi upah kepada mereka. Sampai akhirnya, sistem 14 pembayaran baru diberlakukan. Sistem upah ini hanyalah penghematan terselubung akibat persaingan antar perusahaan yang ditimpakan pada upah para buruh. Para buruh tidak lagi bisa makan dan mereka sudah lelah terus berteriak kelaparan. Hal ini mengusik hati nurani Etienne. Sampai akhirnya keadaan ini membawanya pada pertemuan dengan bekas mandornya ketika bekerja di Lille, Pluchart. Dari sosok inilah, Etienne semakin mempertajam pengetahuannya dengan gerakan marxisme. Berbekal pengetahuan tersebut, Etienne mulai menyebarkan paham marxisme di pertambangan Voreux. Proses yang dijalani Etienne tidaklah mudah mengingat pikiran kritis kaum buruh mulai runtuh akibat gempuran pikiran kapitalisme yang dilakukan oleh para borjuis sepanjang hidup mereka. Sementara itu terjadi, Etienne jatuh cinta pada Catharine, putri dari induk semangnya, keluarga Maheu. Sayang jalinan keduanya tidak berjalan mulus karena Catharine sudah memiliki Chaval. Etienne dan Chaval selalu bersaing satu sama lain untuk mendapatkan perhatian dari Catharine. Kompleknya kehidupan para buruh dilatarbelakangi oleh kemiskinan yang memburuk serta penindasan yang tidak berujung. Hal ini membuat para buruh tambang merindukan sebuah perubahan. Perubahan yang membawa mereka pada kehidupan yang lebih baik. Etienne menjadi sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin pergerakan karena usahanya yang tiada henti meyakinkan para buruh bahwa kemenangan adalah hal mungkin bagi mereka, kaum yang lemah. Di 15 bawah pimpinan Etienne, kaum buruh tambang merencanakan sebuah pemogokan. Disaat yang sama, Etienne berteman dengan Souvarine, seorang anarkis Rusia. Dia menyabotase pikirannya dengan aksi anarkisme yang cenderung frontal dan brutal. Aksi ini ditolak oleh sebagian besar kaum buruh karena tidak mewakili hati nurani mereka yang sesungguhnya. Seiring berjalannya waktu, aksi ini kembali dipertimbangkan setelah perjuangan marxisme tidak mampu memberikan hasil yang mereka harapkan. Putus asa melanda semangat kaum buruh. Pikiran sehat mereka goyah. Perjuangan terbuka khas marxisme bukan lagi harapan mereka. Anarkisme adalah semangat yang tepat dan datang di saat yang tepat pula. Para pemogok akhirnya berhadapan dengan senjata dari para tentara dan para polisi yang didatangkan untuk meredam aksi anarkis ini. Mereka pun harus mengakui kehebatan sebuah peluru yang mampu menumpas habis mereka. Perjuangan mereka diakhiri dengan kekalahan. Para penambang yang tersisa akhirnya kembali turun bekerja. Mereka menyalahkan Etienne atas kegagalan pemogokan. Karena itulah, Etienne memutuskan pergi dari pertambangan Voreux membawa ingatan dramatis atas kegagalan perjuangannya.

2.3 Pendekatan Strukturalisme Genetik