22 f.
Menemukan figur atau tokoh atau model manusia lainnya yang dijadikan panutan sehingga dapat menyusun nilai-nilai yang sesuai
kata hati serta didapat dari ilmu pengetahuan yang memadai. Selain itu, dalam tugas perkembangan remaja, pengaruh teman sebaya
meningkat pesat. Hal ini berkaitan dengan keinginan remaja untuk mencapai kebebasan dari pengaruh orangtua. Teman sebaya memberikan dukungan
yang amat besar pada remaja dalam mengatasi berbagai tantangan hidup. Dalam kelompoknya, remaja saling membantu dalam mengembangkan
pribadi yang lebih matang dan sehat. Dukungan ini juga memungkinkan remaja mengembangkan percaya diri yang lebih besar dengan para teman
sebayanya, salah satunya melalui konseling teman sebaya.
B. Konseling Teman Sebaya
1. Pengertian Konseling Teman Sebaya
Menurut W.S. Winkel 2005:34 mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu
konseli secara tatap muka dengan tujuan agar konseli dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Menurut Abu Bakar M. Luddin 2010:20 konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian
kesempatan dari konselor kepada konseli, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu konselinya mengatasi
masalah.
23 Lain halnya dengan pengertian teman sebaya atau peers adalah anak-
anak dengan tingkat kematangan atau usia yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan
sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. Melalui kelompok teman sebaya, anak-anak menerima umpan balik dari teman-teman
mereka tentang kemampuan mereka. Anak-anak menilai apa-apa yang mereka lakukan, apakah dia lebih baik dari pada teman-temannya, sama,
ataukah lebih buruk dari apa yang anak-anak lain kerjakan Santrock, 2004:287.
Menurut Tindall dan Gray 1985:5 mendefinisikan konseling teman sebaya sebagai suatu ragam tingkah laku membantu secara interpersonal
yang dilakukan oleh individu nonprofesional yang berusaha membantu orang lain.
Menurut Suwarjo 2008:8 konseling teman sebaya secara kuat menempatkan keterampilan-keterampilan komunikasi untuk memfasilitasi
eksplorasi diri dan pembuatan keputusan. “Konselor” sebaya bukanlah konselor profesional atau ahli terapi. “Konselor” sebaya adalah para siswa
remaja yang memberikan bantuan kepada siswa lain di bawah bimbingan konselor ahli. Pada hakekatnya peer counseling adalah counseling through
peers. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian konseling teman sebaya adalah serangkaian kegiatan pokok dari bimbingan dalam usaha pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor
24 sebaya yang memiliki pengetahuan dan wawasan keterampilan komunikasi
secara interpersonal dan berlangsung secara tatap muka kepada para siswa remaja yang memiliki tingkat kematangan atau usia yang kurang lebih
sama di bawah bimbingan konselor ahli untuk membantu konseli menyelesaikan masalah agar dapat mengambil tanggung jawab sendiri
terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
2. Fungsi Konseling Teman Sebaya