9 berbagai kemampuan yang dipersyaratkan sebagai “konselor” teman sebaya,
materi pelatihan perlu didesain secara baik. Materi dikemas dalam modul-modul yang disajikan secara berurutan dimulai dengan attending, empathizing, sampai
dengan problem solving. Pelatihan yang berbasis modul ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dasar konseling konselor sebaya PIK R MAN
Yogyakarta 1.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Pengetahuan dan wawasan para siswa yang terlibat dalam PIK R tentang
konseling dan konselor sebaya masih kurang. 2.
Ruangan konseling di sekolah yang terbatas sehingga guru bimbingan dan konseling membutuhkan konselor sebaya PIK R.
3. Tidak adanya pelatihan keterampilan dasar konseling secara rutin dan
berkelanjutan, sehingga “konselor” teman sebaya belum mampu
melaksanakan konseling dengan menggunakan keterampilan dasar konseling.
4. Keterampilan dasar konseling yang belum nampak adalah keterampilan
attending, berempati, merangkum, bertanya, berperilaku genuin, berperilaku asertif, konfrontasi dan pemecahan masalah.
10
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Pengetahuan dan wawasan para siswa yang terlibat dalam PIK R tentang keterampilan dasar konseling masih kurang.
b. Keterampilan dasar konseling yang belum nampak adalah keterampilan
attending, berempati, merangkum, bertanya, berperilaku genuin, berperilaku asertif, konfrontasi dan pemecahan masalah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelatihan keterampilan dasar konseling berbasis
modul meningkatkan keterampilan konseling pada konselor sebaya Pusat Informasi dan Konseling Remaja di MAN Yogyakarta 1?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan secara umum adalah untuk meningkatkan layanan konseling teman sebaya di sekolah,
sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan konseling pada konselor sebaya Pusat Informasi dan Konseling
Remaja di MAN Yogyakarta 1 melalui pelatihan keterampilan dasar konseling berbasis modul.
11
F. Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan action research ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling terdorong untuk meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling melalui bimbingan kepada peserta didik yang dijadikan
konselor sebaya PIK R untuk menggali informasi permasalahan siswa dalam 4 bidang layanan bimbingan dan konseling, yaitu pribadi, sosial, belajar, karir,
selain membantu menggali permasalahan siswa terkait permasalahan kesehatan reproduksi remaja.
2. Bagi Konselor Sebaya
Siswa dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuannya tentang keterampilan dasar konseling, serta siswa mampu memiliki keterampilan dasar
konseling sebagai pemecahan masalah dalam membantu teman sebayanya yang memiliki masalah.
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat terdorong meningkatkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling antara guru dengan siswa melalui pelaksanaan ekstrakurikuler yang
mengembangkan potensi diri siswa dalam memecahkan masalah melalui PIK R. Sekaligus berbagi informasi dengan sekolah lainnya dalam pelatihan keterampilan
dasar konseling pada konselor sebaya berbasis modul keterampilan konseling.
12
BAB II KAJIAN TEORITIK