Pengertian Pendidikan Jasmani Adaptif

24 Anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tuli, buta, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardaksi mental, gangguan emosional. Juga anak-anak yang berbakat dengan inteligensi yang tinggi, dapat dikategorikan sebagai anak khususluar biasa, karena memerlukan penanganan yang terlatih dan tenaga professional. Anak berkebutuhan khusus ditujukan pada golongan anak yang memiliki kelainan pada perbedaan sedemikian rupa dari anak rata-rata normal dalam segi fisik, mental, emosi, sosial atau gabungan dari ciri- ciri itu dan menyebabkan mereka mengalami hambatan untuk mencapai perkembangan yang optimal sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus untuk mencapai perkembangan yang optimal. Pendapat lain dari Yani Meimulyani dan Asep Tiswara 2013: 24 bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami kelainan sedemikian rupa baik fisik, mental, sosial, maupun kombinasi dari ketiga aspek terseput, sehingga untuk mencapai potensi yang optimal ia memerlukan pendidikan khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan ABK. Menurut Arum dalam Yosfan Azwandi 2007 menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses pertumbuhannya atau perkembangannya secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan dalam hal fisik, mental-intelektual, sosial atau emosional dibandingkan dengan anak-anak seusianya. 25 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mempunyai perbedaan atau kelainan dari anak normal yang berkaitan dengan mental, fisik, sosial, dan mengalami hambatan dalam mencapai perkembangan sehingga memerlukam perlakuan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki perbedaan tersendiri sesuai dengan kelainan yang dimiliki, dimana kelainan tersebut memiliki penanganan tersendiri pula. Adapun jenis-jenis anak berkebutuhan khusus diantaranya: a. Tunanetra Penyandang tunanetra adalah mereka yang memiliki keterbatasan cacat pada indera penglihatan baik total maupun masih memiliki sisa penglihatan. Seseorang termasuk tunanetra atau tidak ialah berdasarkan pada tingkat ketajaman penglihatannya. Untuk mengetahui ketunanetraan dapat digunakan tes yang dikenal dengan tes snellen card. Dikatakan tunanetra apabila ketajaman penglihatannya visusnya kurang dari 621. Artinya seseorang hanya mampu membaca huruf pada jarak 6 meter yang oleh orang awas dapat membaca pada jarak 21 meter Sutjihati Somantri, 2007: 66. Anak tunanetra dapat dikelompokan 2 macam yaitu buta dan tidak buta tetapi memiliki kesukaran dalam melihat low vision. Dikatakan buta jika sama sekali tidak mampu menerima