Tujuan Pendidikan Jasmani Adaptif
25
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mempunyai perbedaan atau
kelainan dari anak normal yang berkaitan dengan mental, fisik, sosial, dan mengalami hambatan dalam mencapai perkembangan sehingga
memerlukam perlakuan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki perbedaan tersendiri
sesuai dengan kelainan yang dimiliki, dimana kelainan tersebut memiliki penanganan tersendiri pula. Adapun jenis-jenis anak
berkebutuhan khusus diantaranya: a. Tunanetra
Penyandang tunanetra adalah mereka yang memiliki keterbatasan cacat pada indera penglihatan baik total maupun
masih memiliki sisa penglihatan. Seseorang termasuk tunanetra atau tidak ialah berdasarkan pada tingkat ketajaman
penglihatannya. Untuk mengetahui ketunanetraan dapat digunakan tes yang dikenal dengan tes snellen card. Dikatakan tunanetra
apabila ketajaman penglihatannya visusnya kurang dari 621. Artinya seseorang hanya mampu membaca huruf pada jarak 6
meter yang oleh orang awas dapat membaca pada jarak 21 meter Sutjihati Somantri, 2007: 66.
Anak tunanetra dapat dikelompokan 2 macam yaitu buta dan tidak buta tetapi memiliki kesukaran dalam melihat low
vision. Dikatakan buta jika sama sekali tidak mampu menerima
26
rangsang cahaya dari luar. Sedangkan yang low vision masih mampu menerima rangsang cahaya dari luar, tetapi ketajamannya
lebh dari 621 atau hanya mampu melihat headline pada surat kabar.
Karakteristikciri-ciri dari anak tunanetra menurut Frieda Mangunsong 2014: 57 terutama pada penglihatannya yang tidak
normal. Bentuk-bentuk ketidaknormalannya dapat dilihat dari: 1 Penglihatan samar-samar untuk jarak dekat atau jauh.
2 Medan penglihatan yang terbatas, misalnya hanya jelas melihat tepiperifer atau sentral. Dapat terjadi pada salah
satu atau kedua bola mata. 3 Tidak mampu membedakan warna.
4 Adaptasi terhadap terang dan gelap terhambat. 5 Sangat sensitifpeka terhadap cahaya atau ruang terang atau
photophobic. Proses pembelajaran pada anak tunanetra menekankan pada
alat indera peraba dan indera pendengaran, prinsip dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media
yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, seperti pengunaan tulisan Braille, gambar timbul, benda model dan benda
nyata. Sedangkan yang bersuara seperti tape tecorder. b. Tunarungu
Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan atau
ketidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai