Hasil Utama Penelitian a Uji Hipotesa Penelitian

dikatakan homogen sedangkan jika nilai p 0.05 maka sampel dikatakan tidak homogen. Jika sampel homogen maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed diasumsikan varians sama dan jika sampel tidak homogen maka uji t menggunakan Not Variance Assumed diasumsikan varians tidak sama. Hasil uji homogenitas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Skala Kompetensi Interpersonal Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.634 1 118 .107 Dari tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa angka pada Levene Statistic adalah sebesar 2.634 dengan nilai signifikansi p sebesar 0.107 yang artinya nilai p 0.05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini bersifat homogen.

2. Hasil Utama Penelitian a Uji Hipotesa Penelitian

Uji hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji independent sample t-test. Untuk melakukan pengujian statistik maka dilakukan penetapan perumusan hipotesa statistik, yaitu Hipotesa null Ho : Tidak ada perbedaan kompetensi interpersonal antara remaja yang tinggal di panti asuhan dan yang tinggal dengan keluarga. Ho ditolak jika p 0.05 Pada penelitian ini, taraf signifikansi yang digunakan adalah 0.05 sedangkan pengetesan signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetesan 2 pihak 2-tailed. Hasil uji statistik kompetensi interpersonal dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 7 menggambarkan statistika deskriptif tentang skor kompetensi interpersonal. Tabel 7. Gambaran Skor Kompetensi Interpersonal N Mean Std. deviation Std. Error Mean Kompetensi Interpersonal Panti Asuhan 60 98.93 11.384 1.470 Keluarga 60 101.57 9.142 1.180 Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji t Skala Kompetensi Interpersonal Independent Sample Test t-test for Equality of Means t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Kompetensi Interpersonal Equal variances assumed -1.397 118 .165 -2.633 1.885 Equal variances not assumed -1.397 112.746 .165 -2.633 1.885 Dari hasil analisa uji t, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 8 diperoleh nilai t sebesar -1.397 dan signifikansi p sebesar 0.165 yang artinya p 0.05. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kompetensi interpersonal antara remaja yang tinggal di panti asuhan dan yang tinggal dengan keluarga. Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai mean kompetensi interpersonal pada remaja yang tinggal di panti asuhan adalah 98.93 sedangkan nilai mean kompetensi interpersonal pada remaja yang tinggal dengan keluarga adalah 101.5, yang berarti tidak ada perbedaan kompetensi interpersonal antara remaja yang tinggal di panti asuhan dan yang tinggal dengan keluarga. b Kategorisasi Data Penelitian Berdasarkan deskripsi data penelitian, dapat dilakukan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Menurut Azwar 2000, pengkategorisasian 3 jenjang tinggi, sedang, rendah ini merupakan pengkategorisasian minimal yang digunakan oleh peneliti. Adapun deskripsi total dari skor skala kompetensi interpersonal baik skor empirik maupun hipotetik yaitu sebagai berikut: Tabel 9. Deskripsi Skor Empirik dan Hipotetik Skala Kompetensi Interpersonal Status pengasuhan remaja Nilai empirik Nilai hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Panti asuhan 69 116 98.93 11.384 26 130 78 17.3 Keluarga 83 119 101.57 9.142 26 130 78 17.3 Kriteria kategorisasi skor kompetensi interpersonal pada penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu tinggi, sedang dan rendah dengan rumus sebagai berikut: X µ- 1,0σ Rendah µ- 1,0σ ≤ X μ+1,0σ Sedang μ+1,0σ ≤ X Tinggi Besar nilai mean skor kompetensi interpersonal remaja yang tinggal di panti asuhan dan yang tinggal dengan keluarga adalah 78 dan besar nilai standar deviasinya adalah 17.3, maka kriteria kategorisasi kompetensi interpersonal remaja dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 10. Kategorisasi Skor Kompetensi Interpersonal Remaja Kriteria Rentang Skor Panti Asuhan Keluarga N Persentase Rendah X 60.7 Sedang 60.7 ≤ X 95.3 20 16 36 30 Tinggi 95.3 ≤ X 40 44 84 70 Jumlah 60 60 120 100 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 10, dapat diketahui bahwa remaja baik yang tinggal di panti asuhan maupun yang tinggal dengan keluarga yang memiliki kompetensi interpersonal sedang dan tinggi. Terdapat sebanyak 36 orang remaja 30 yang memiliki kompetensi interpersonal sedang yaitu remaja yang tinggal di panti asuhan sebanyak 20 orang lebih banyak dari remaja yang tinggal dengan keluarga yang berjumlah 16 orang sedangkan pada kategorisasi tinggi terdapat 84 orang 70 yang memiliki kompetensi interpersonal tinggi, yang didominasi oleh remaja yang tinggal dengan keluarga sebanyak 44 orang dan remaja yang tinggal di panti asuhan sebanyak 40 orang.

3. Hasil Tambahan