21
Upacara tradisi Metri Desa termasuk dalam bentuk folklor sebagian lisan karena merupakan kepercayaan rakyat, adat istiadat dan upacara yang bentuknya
merupakan campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan.
2.2.2.3 Fungsi Folklor
Menurut Bascom yang dikutip oleh Danandjaja 1991:19, folklor mempunyai empat fungsi yaitu :
a. Sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai pencerminan angan-angan suatu
kolektif. b.
Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan.
c. Sebagai alat pemaksa dan pengawas norma-norma masyarakat akan selalu
dipatuhi oleh anggota kolektifnya d.
Sebagai alat pendidik anak-anak Upacara tradisi Metri Desa merupakan bentuk tradisi yang berupa
adat-istiadat yang memiliki fungsi bagi masyarakat pendukung lore. Berdasarkan uraian diatas bahwa upacara tradisi Metri Desa ini berfungsi
sebagai sarana pengesahan pranata, alat pendidikan, alat pengawas maupun bentuk hiburan. Jadi upacara tradisi Metri Desa memiliki keterikatan dengan
fungsi folkor diatas, sehingga keberadaan ritual tersebut merupakan bagian folklor yang terikat oleh fungsi folklor.
2.2.2.4 Jenis-jenis folklor
Folklor terbagi menjadi tiga jenis, yakni: 1 folklor humanistik, 2 Folklor antropologis, 3 Folklor modern
22
1. Folklor Humanistik Folklor humanistik lebih mementingkan aspek lor daripada folk dari sebuah
folklor. Jenis folklor ini bukan hanya kesusastraan lisan saja seperti cerita rakyat, tahayul, balada, dan lain-lain melainkan juga pola kelakuan manusia
seperti tari, bahasa rakyat, dan hasil kelakuan berupa benda-bernda material seperti arsitektur rakyat, mainan rakyat, pakaian rakyat.
2. Folklor antropologis Folklor antropologis lebih menekankan aspek folk daripada lor. Jenis
folklor ini lebih membatasi pada unsur-unsur kebudayaan yang bersifat lisan saja, seperti cerita prosa rakyat, teka-teki, peribahasa, syair rakyat, dan
kesusastraan lainnya. Para ahli folklor antropologis biasanya berlatar belakang ilmu antropologi.
3. Folklor Modern Folklor modern lebih menitikberatkan kedua aspek folklor, yakni baik folk
maupun lor. Semua unsur kebudayaan manusia asalkan diwariskan secara lisan atau dengan cara peniruan. Folklor jenis ini terletak di tengah-tengah
antara folklor humanistik dengan folklor antropologis Danandjaja, 1991: 6-7 .
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai jenis folklor maka upacara tradisi Metri Desa termasuk ke dalam jenis folklor humanistik karena dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan aspek lor daripada folk dari sebuah folklor, yakni upacara tradisinya bukan manusianya.
23
2.2.3 Tradisi