63
4.2 Fungsi Upacara Tradisi Metri Desa di Desa Limbangan bagi
Masyarakat Pendukungnya.
Upacara tradisi Metri Desa di desa Limbangan kecamatan Limbangan kabupaten Kendal masih berkembang hingga kini, karena tradisi tersebut di
percaya sebagai suatu tradisi yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat, khususnya warga masyarakat desa Limbangan, kepercayaan
masyarakat masih kuat. Fungsi dari upacara tradisi Metri Desa untuk membangkitkan rasa aman bagi masyarakat desa Limbangan, sehingga dijadikan
sebagai pandangan hidup yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari, bahkan tidak hanya terbatas pada masyarakat desa Limbangan, tetapi umumnya
masyarakat Jawa secara luas. Adapun fungsi sosial dari adat, tingkah laku manusia dan pranata-pranata sosial dalam upacara tradisi Metri Desa bagi
masyarakat pendukungnya adalah sebagai berikut.
4.2.1 Pewarisan Norma Sosial
Pewarisan norma sosial dalam upacara tradisi Metri Desa ini merupakan fungsi sosial suatu adat, pranata sosial atau unsur kebudayaan
pada tingkat abstraksi yang pertama mengenai pengaruh atau efeknya terhadap adat, tingkah laku manusia dan pranata sosial yang lain dalam
masyarakat. Upacara tradisi Metri Desa merupakan warisan budaya nenek moyang
yang memuat adat-istiadat dan norma-norma yang masih dipatuhi dan dipelihara keberadaannya hingga sekarang. Pelaksanaan upacara tradisi
Metri Desa tersebut sangat berkaitan dengan pewarisan norma-norma sosial.
64
Norma-norma sosial dalam upacara tradisi Metri Desa diperlihatkan dalam simbol atau lambang yang mengandung norma atau aturan-aturan
yang mencerminkan nilai atau asumsi apa yang baik dan apa yang tidak baik, sehingga dapat dipakai sebagai social control pengendali sosial dan
pedoman berperilaku bagi masyarakat pendukung upacara Metri Desa. Nilai dan aturan-atuaran norma ini tidak hanya berfungsi untuk
mengatur perilaku antar individu dan masyarakat, melainkan juga menata hubungan manusia dengan alam lingkungan, terutama pada Tuhan Yang
Maha Esa. Norma-norma sosial dalam upacara tradisi Metri Desa dapat
diperlihatkan dalam tindakan masyarakat pendukung upacara tradisi Metri Desa tersebut. Diantaranya dengan bersama-sama memenuhi sanggan
sesanggeman yakni kesanggupan memenuhi kewajiban berbakti kepada ibu pertiwi yang telah memberikan wulu pametu atau penghasilan dari bumi
yang mereka tempati. Selain itu, sebagai rasa terima kasih mereka memberikan sebagian kecil dari penghasilannya secara bersama-sama dalam
bentuk upacara tradisi Bersih Desa atau Metri Desa. Masyarakat Limbangan yang melaksanakan tradisi tersebut akan merasa bersih dari kewajiban
dalam memberikan imbalan pisungsung atau imbal pemberian dari penghasilan yang mereka terima.
Adapun bentuk sedekah yang diberikan kepada Kyai dan Nyai Danyang desa Limbangan tersebut yaitu berupa sesaji tumpeng agung
beserta ube rampenya. Sedangkan sedekah yang diberikan kepada
65
masyarakat sekitar yaitu memberikan hidangan makanan kecil dan penyelenggaraan hiburan kepada masyarakat sekitar dalam upacara tradisi
Metri Desa. Wujud norma sosial yang terdapat dalam upacara tradisi Metri Desa
merupakan cerminan bagi masyarakat pendukungnya, sehingga norma- norma ini dapat dipakai sebagai social control pengendali sosial dan
pedoman dalam berperilaku bagi masyarakat pendukung upacara tradisi Metri Desa.
4.2.2 Kesempatan Perbaikan Sosial