72
7. Tomat Tomat dapat diartikan sebagai kesadaran yang akan menimbulkan
perbuatan yang gemar mad-sinamadan dan berupaya menjadi jalma limpat seprapat.
8. Air kendhi Air yang digunakan dalam upacara tradisi Metri Desa adalah air
kendhi, air yang telah dimantrai dengan baca-bacaan doa-doa sebelumnya. Air kendhi diibaratkan sebagai tirta wening yang berarti air suci. Diharapkan
masyarakat Limbangan selalu menggunakan pikiran yang jernih dalam
menyelesaikan segala permasalahan hidup.
4.4 Nilai-nilai Pendidikan dalam Upacara Tradisi Metri Desa di
Desa Limbangan.
Upacara tradisi Metri Desa merupakan sebuah upacara tradisional yang di dalamnya mengandung nilai-nilai pendidikan yang bermanfaat bagi
generasi muda. Adapun nilai-nilai pendidikan tersebut antara lain: nilai pendidikan ketuhanan, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budi pekerti.
4.4.1 Nilai Pendidikan Ketuhanan.
Nilai pendidikan ketuhanan merupakan nilai yang paling fundamental dalam kehidupan manusia. Nilai pendidikan ketuhanan ini mengajarkan
tentang Tuhan, kekuasaannya, percaya adanya Tuhan, rasa syukur atas nikmat yang telah diberikannya. Keimanan dan ketakwaan seseorang sebagai
pengendali utama budi pekerti.
73
Seseorang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang benar dan mendasar, terlepas dari agama apa yang dianutnya, tentu akan
memuwudkannya dalam perilaku dirinya. Dengan demikian, sangat tidak mungkin jika seseorang memiliki kadar keimanan dan ketakwaan yang
mendalam melakukan tindakan yang mencerminkan budi pekerti yang hina. Dalam upacara tradisi Metri Desa, pesan mengenai keimanan dan ketaqwaan
ini, antara lain diajarkan bahwa manusia harus selalu bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya. Wujud nilai-nilai pendidikan
ketuhanan dalam upacara tradisi Metri Desa adalah sebagai berikut. 1. Berdoa
Berdoa adalah unsur yang banyak terdapat dalam berbagai upacara keagamaan. Adapun doa artinya memohon. Yaitu permohonan atau
permintaan seorang kepada Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Pemurah, supaya ia mendapat pertolongan, petunjuk, kekuatan lahir dan
batin serta keselamatan. Doa dimohonkan dengan suatu rangkaian kalimat, sebagai rintihan jiwa insani kepada Ilahi. Seperti halnya dalam pelaksanaan
upacara tradisi Metri Desa di desa Limbangan, berdoa merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Pelaksanaan doa dalam upacara tradisi Metri Desa di
desa Limbangan lebih dikenal masyarakat dengan mujahadah. Pelaksanaan mujahadah dalam upacara tradisi Metri Desa
mengandung nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat. Melalui doa-doa tersebut, mengandung maksud untuk senantiasa mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa, seperti yang disarankan dalam Serat Kalatida
74
karya Ranggawarsita Dialah Karsaning Allah, begja-begjane wong kang lali, luwih begja kang eling lan waspada. Di sini kita senantiasa sadar,
berbakti kepada Tuhan, dan selalu berzikir kepada Tuhan, tidak melupakan dan tidak meninggalkan sembahyang. Waspada berarti mampu
membedakan yang benar dan salah, artinya selalu wiweka, tidak koncatan pepadhang.
Mujahadah dalam upacara tradisi Metri Desa di desa Limbangan merupakan suatu bentuk permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
semua masyarakat desa Limbangan diberi keselamatan, kemurahan rezeki dan keberkahan da;am hidupnya, selain itu sebagai rasa syukur masyarakat
desa Limbangan atas kenikmatan yang telah diterimanya. 2. Bersyukur
Upacara tradisi Metri Desa merupakan sarana untuk mengagungkan dan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menciptakan alam semesta dengan segala isinya, serta memohon berkah yaitu kesuburan atas semua tanaman pertanian, dan hasil lain yang akan di
petik. Wujud rasa syukur masyarakat desa Limbangan terlihat dengan diadakannya pentas wayang. Wujud rasa syukur dalam upacara tradisi
Metri Desa tersebut mengandung pesan bahwa sebagai manusia harus selalu bersyukur dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
memberikan kenikmatan, rasa syukur tersebut bisa diwujudkan dengan memberikan sebagian rezeki yang mereka terima.
75
4.4.2 Nilai Pendidikan Sosial atau Kemasyarakatan