Pengertian Lembaga Pendidikan Macam-Macam Lembaga Pendidikan Menurut sifatnya pendidikan dibedakan menjadi :

20 1 Pendidikan Informal Fungsi pendidikan di lingkungan keluarga antara lain: a Menanamkan nilai-nilai keagamaan. b Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru yang baru diketahui. c Menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesame. d Menanamkan dasar-dasar pendidikan moral sang anak. e Menjamin kehidupan dari emosional sang anak. f Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanaknya. 2 Pendidikan Formal Lembaga pendidikan formal sangat berperan penting dalam membantu pendidikan di lingkungan keluarga yang tugasnya mendidik dan memberikan pelajaran atau pengetahuan luas serta memperbaiki perilaku anak didik. Adapun fungsi lembaga pendidikan formal atau sekolah antara lain: a Mengembangkan pola berpikir anak didik, mencerdaskan dan memberikan pengetahuan yang luas. b Menanamkan kedisiplinan anak karena harus mentaati segala peraturan sekolah. c Menanamkan sifat tanggung jawab. d Tempat bersosialisasi dengan teman sebaya, para pendidik atau orang yang ada lingkungan sekitar. e Mengenal segala budaya dari aspeknya. f Menumbuhkan sifat kedewasaan anak didik. g Membentuk kepribadian. h Mengembangkan bakat anak didik untuk terjun dalam masyarakat. i Memberikan bekal yang cukup sesuai kebutuhannya dimasyarakat. 3 Pendidikan Non Formal Adapun fungsi dari lembaga non formal yaitu: a Mengembangkan potensi atau skill yang ada dari setiap individu. b Pengembangan sikap dan kepribadian yang lebih profesional. c Menjamin integrasi kehidupan sosial. d Penambah pada pendidikan formal apabila pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik pada satuan pendidikan formal dirasa belum memadai. e Pelengkap apabila peserta didik pada satuan pendidikan formal merasa perlu untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui jalur pendidikan nonformal. 21

e. Jenis Lembaga Pendidikan 1 Pendidikan Informal

Pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Salah satu contoh pendidikan informal adalah pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan yang dilakukan oleh keluarga adalah salah satu dasar yang akan membentuk watak, kebiasaan dan perilaku. 2 Pendidikan Formal Jenis atau penyelenggaraan pendidikan formal yaitu berupa taman kanak – kanak TK, dan Raudhatul Athfal RA, pendidikan dasar SD, MI, SMP, MTs, pendidikan menengah SMA, MA, SMK, MAK dan pendidikan tinggi Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, Doktor. 3 Pendidikan Nonformal Adapun jenis-jenis pendidikan non formal diantaranya: a Bimbingan belajar Menurut Sardiman, belajar adalah upaya perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan, seperti membaca, mendengar, mengamati, meniru dan lain sebagainya. Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar disuatu institusi pendidikan yang diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain. b Pusat Kegiatan Belajar Masayarakat Menurut UNESCO Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggaraka diluar sistem pendidikan formal 22 diarahkan unruk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Mustafa Kamal, 2009:85 c Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Pendidikan Nonforma Pendidikan anak usia dini PAUD adalah suatu usaha sadar serta terencana yang dilakukan kepada anak yang usianya 0-6 tahun dengam pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu setiap tumbuh kembangnya baik jasmani maupun rohani, serta mempersiapkan kesiapan merekan untuk menempuh pendidikan lanjut. d Pelatihan Dalam undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 1 menyebutkan bahwa pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memori, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Dari pernyataan tersebut tersirat pengertian bahwa pelatihan kerja merupakan keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja seseorang sesuai dengan pekerjaannya. Kinerja seseorang disini tidak terbatas pada kecepatan dan ketepatan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu. Definisi pelatihan menurut Soebagio 2002:3 adalah bagian dari pendidikan yang mengkaitkan proses belajar untuk meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berhak dalam waktu yang relative singkat dengan metode yang lebih mengutamakan teori daripada praktek. Disini dapat terlihat bahwa didalam pelatihan terdapat proses belajar, yaitu proses dimana seseorang 23 yang tadinya tidak tahu, dan sebelumnya pelatihan tidak terampil menjadi terampil. Pelatihan dilaksanakan diluar sistem pendidikan, artinya bahwa pelatihan dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja sesuai dengan kebutuhan peserta atau penyelenggara pelatihan. Metode yang digunakan dalam pelatihan kerja dititik beratkan pada pendekatan praktek daripada teori, karena peserta yang dilatih diharapkan dapat segera menerapkan hasil pelatihan pada pekerjaan sebenarnya.

3. Lembaga Pelatihan Keterapilan Adana Yogyakarta

LPK Adana Yogyakarta merupakan lembaga pelatihan keterampilan dibidang busana. LPK Adana terletak di Jl. Mawar No. 5 Baciro Yogyakarta, secara resmi didirikan pada tanggal 14 maret 2005 dibawah pimpinan H. Adikarang Samawi, S.psi dengan program fashion design, menjahit, dan modeling. Lama pelatihan berlangsung selama 6 bulan. Fasilitas Lembaga Pelatihan pendidikan Keterampilan LPK Adana Yogyakarta terdiri dari ruang kelas teori, laboratorium desain, laboratorium menjahit, laboratorium batik, ruang modeling, musholla, ruang kantor, ruang tunggu tamu, ruang pengajar, ruang staf administrasi dan butik.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) YULI KABUPATEN JEMBER

9 61 101

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGIKUTI PELATIHAN DENGAN SIKAP MENTAL BERWIRAUSAHA PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN HANTARAN PARCELIA KABUPATEN JEMBER

2 23 174

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE PELATIHAN DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA PELATIHAN ANALIS KESEHATAN (LABORATORIUM) DI LEMBAGA ATRATA JEMBER

0 3 102

PENGARUH METODE BUILDING LEARNING COMMITMENT DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA PELATIHAN PRAJABATAN : Studi Terhadap Peserta Pelatihan pada Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto.

0 10 13

KONTRIBUSI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA BAGI PESERTA PELATIHAN PERSIAPAN PURNA BAKTI DI LEMBAGA LP2ES BANDUNG.

1 6 46

EFEKTIFITAS METODE PERMAINAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA PELATIHAN BAHASA KOREA KELAS CALON TKI LEMBAGA PENDIDIKAN BINA INSANI YOGYAKARTA.

0 0 200

PERAN PELATIHAN PIJAT AKUPRESUR DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA BAGI ALUMNI PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) CD BETHESDA YOGYAKARTA.

1 8 194

MOTIVASI PESERTA PELATIHAN ACCESSORIES DI LEMBAGA PELATIHAN KETERAMPILAN ADANA YOGYAKARTA.

0 0 145

KREATIVITAS PRODUK KALUNG ORIGAMI TEKSTIL KARYA SISWA LEMBAGA PENDIDIKAN KETERAMPILAN ADANA YOGYAKARTA.

1 13 164

IMPLEMENTASI LIFE SKILLS PELATIHAN KETERAMPILAN PERTUKANGAN KAYU BAGI WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA YOGYAKARTA.

1 1 125