Teori-teori yang Menganalisis tentang Divestasi.

23 diatur ketentuan penalti liquidated damages. Bagi pihak yang terlambat atau gagal melaksanakan divestasi. Belum diaturnya ketentuan liquidated damages tersebut mungkin karena adanya itikad baik, tetapi juga mungkin dikarenakan keterbatasan modal pengusaha nasional.

2.1.2. Teori-teori yang Menganalisis tentang Divestasi.

2.1.2.1. Teori Utilitas Teori utilitas digunakan untuk menganalisa manfaat divestasi, baik yang diakukan pemerintah Indonesia kepada pihak lainnya maupun yang dilakukan oleh badan hukum asing yang bergerak dalam bidang pertambangan kepada pemerintah Indonesia, pemerintah daerah, warga Negara Indonesia ataupun badan hukum yang dikendalikan untuk menganalisis manfaat divestasi, yaitu Utilitas dan Cita Huku m. Konsep Negara kesejahteraan juga dikembangkan oleh Sir William Beveridge 1942 di Inggris. Di dalam laporannya report, ia mengemukakan tentang program sosial dengan perincian antara lain, tentang : a. Meratakan pendapatan masyarakat. b. Usaha kesejahteraan sosial sejak manusia lahir sampai meninggal. c. Mengusahakan lapangan kerja seluas-uasnya. d. Pengawasan atas upah oleh pemerintah. e. Usaha dalam bidang pendidikan di sekolah-sekolah, pendidikan lanjutan latihan kerja, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 24 Konsep tentang Negara kesejahteraan dijumpai dalam pembukuan UUD 1945 dan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Dalam pembukuan UUD 1945 ditegaskan tujuan Negara Republik Indonesia, yaitu : a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. b. Memajukan kesejahteraan umum. c. Mencerdaskan kehidupan bangsa. d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Sementara itu, dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945 ditegaskan bahwa “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. 2.1.2.2. Teori Kewenangan. Teori kewenangan digunakan untuk menganalisis kewenangan dari Badan Investasi Pemerintah dalam mengadakan transaksi dengan pihak lainnya dan pemerintah daerah dalam mengadakan transaksi divestasi saham dengan badan hukum asing yang bergerak di bidang pertambangan, baik kewenangan yang ada pada Badan Investasi Pemerintah maupun Pemerintah Daerah itu karena atribusi, delegasi atau mandate. 2.1.2.3. Teori Momentum Terjadinya Divestasi. Di dalam hukum positif Belanda, juga di ikuti yurisprudensi, ataupun doktrin, teori yang dianut adalah teori pengetahuan vernemingstheorie dengan sedikit koreksi dari ontvangstheorie teori penerimaan. Maksudnya adalah penerapan teori pengetahuan tidak dilakukan secara mutlak sebab lalu lintas Universitas Sumatera Utara 25 hukum menghendaki gerak cepat dan tidak menghendaki formalitas yang kaku sehingga vernemingstheorie yang dianut karena jika harus menuggu sampai mengetahui secara langsung adanya jawaban dari pihak lawan ontvangstheorie. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori momentum terjadinya kontrak digunakan untuk menganalisis tentang saat terjadinya kontrak antara penjual saham dengan pembeli saham yang di divestasikan. Momentumnya terjadinya kontrak, tidak cukup dengan adanya kesepatakan para pihak, tetapi harus dituangkan dalam sebuah kontrak jual beli saham yang ditandatangani oleh para pihak. 2.1.2.4. Teori Ketidaksesuaian antara Kehendak dan Pernyataan. Sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, PT Newmont Nusa Tenggara telah melakukan proses penawaran saham kepada pemerintah Indonesia. Dari proses penawaran tersebut tidak dicapai kesepakatan tentang harga saham yang di tawarkan oleh PT Newmont Nusa Tenggara. PT Newmont Nusa Tenggara menyetujui untuk menjual sahamnya kepada pemerintah Indonesia dengan syarat bahwa uang yang digunakan untuk membeli saham itu berasal dari dana pemegang saham asing PT Newmont Nusa Tenggara yang di bayarkan dalam bentuk dividen. 2.1.2.5. Teori Konflik Teori yang digunakan untuk menganalisis sengketa divestasi saham antara PT Newmont Nusa Tenggara dengan Pemerintah Indonesia . teori konflik merupakan teori yang mengkaji dan menganalisis tentang konflik atau pertentangan yang timbul dalam masyarakat. Universitas Sumatera Utara 26

2.1.3. Metode Divestasi Divestitur.