Kerangka Pemikiran. Jenis Penelitian. Tempat dan Waktu Penelitian. Batasan Operasional. Rasio-rasio KeuanganPerusahaan.

46

2.3. Kerangka Pemikiran.

Divestasi merupakan penjualan saham perusahaan baik kepada pihak Badan Usaha Milik Negara BUMN maupun kepada pihak swasta. Dari penjualan tersebut perusahaan mempunyai alasan untuk melakukan divestasi. Salah satunya adalah untuk memperoleh laba yang maksimal dan lebih fokus dalam menjalankan perusahaan induk. Keberhasilan perusahaan dalam melakukan divestasi dapat diukur dari tingkat kinerja kuangan perusahaanya dengan melakukan perbandingan laporan keuangan pada saat sebelum dan sesudah divestasi. Universitas Sumatera Utara 47 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian.

Jenis Penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah metode penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian.

Tempat penelitian yang dilakukan adalah pada PT. Adaro Energy Tbk dan PT. Toba Bara Sejahtra Tbk melalui berbagai situs web mengenai perusahaan pertambangan yang melakukan divestasi di Indonesia. Waktu penelitian dilakukan pada desember 2013.

3.3. Batasan Operasional.

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini memberikan batasan operasional untuk menghindari kesimpang siuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Batasan operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut: 3.3.1. Subjek pada penelitian ini adalah PT. Adaro Energy Tbk dan PT. Toba Bara Sejahtra Tbk. Universitas Sumatera Utara 48 3.3.2. Data yang digunakan adalah jenis data sekunder berupa data-data perusahaan pertambangan yang melakukan divestasi di Indonesia.

3.4. Rasio-rasio KeuanganPerusahaan.

3.4.1. Ratio Likuiditas Liquidity Ratio. Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek short time debt Menurut Van Horne :”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200 dan Quick Ratio berada pada 100”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah : a. Current Ratio Rasio Lancar. Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Current Ratio dapat dihitung dengan rumus : ������� ����� = Aktiva Lancar Hutang Lancar b. Quick Ratio Rasio Cepat . Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu : Universitas Sumatera Utara 49 ���������� = Aktiva Lancar − Persediaan Hutang Lancar c. Cash Ratio Rasio Lambat Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu : Cash Ratio = ���ℎ+Efek Hutang Lancar 3.4.2. Ratio Solvabilitas Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman Bank. Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah : a. Total Debt to Equity Ratio Rasio Hutang terhadap Ekuitas. Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : Total debt to equity ratio = Total Hutang ������� �������� ��ℎ�� Universitas Sumatera Utara 50 b. Total Debt to Total Asset Ratio Rasio Hutang terhadap Total Aktiva . Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : ����� ���� �� ����� ����� = Total Hutang Total Aktiva 3.4.3. Ratio Rentabilitas. Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.Yang termasuk dalam ratio ini adalah : a. Gross Profit Margin Margin Laba Kotor. Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu: ����� ������ ������ = Laba Kotor Penjualan Bersih Universitas Sumatera Utara 51 b. Net Profit Margin Margin Laba Bersih. Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu : ��������������� = Laba Setelah Pajak Penjualan Bersih c. Earning Power of Total investment. Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu : ������� ����� �� ����� ���������� = Laba Sebelum Pajak Total Aktiva d. Return on Equity Pengembalian atas ekuitas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu: Return on Equity = Laba Setelah Pajak Ekuitas Pemegang Saham Universitas Sumatera Utara 52

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian.