Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Dengan berpedoman pada latar belakang masalah di atas, agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan umum, maka penulis memberikan pembatasan masalah dengan tujuan agar penelitian dilakukan secara cermat dan sistematis sehingga tujuan penulisan hukum ini dapat tercapai. Kasus nuklir Iran yang dikaji dalam penulisan hukum ini adalah kasus nuklir Iran tahun 2006 terutama Iran dalam masa pemerintahan presiden Mahmoud Ahmaddinejad. Penulis juga membatasi masalah hanya pada ketentuan yang diatur dalam Piagam PBB 1945 sebagai ketentuan hukum DK PBB dalam menyikapi kasus nuklir Iran. Sedangkan perdamaian dunia yang dimaksud dalam penulisan hukum ini adalah suatu kondisi aman dan bebas dari ancaman perang dan kekuatan bersenjata army forces warfare yang dapat dilakukan oleh negara-negara di dunia. 2. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan pokok-pokok bahasan yang akan dibahas dalam penulisan hukum ini. Rumusan masalah yang jelas akan menghindarkan dari pengumpulan data yang tidak diperlukan sehingga penelitian akan lebih terfokus pada tujuan yang akan dicapai. Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penulis akan mengambil perumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah tindakan DK PBB dalam menyikapi kasus nuklir Iran menurut Piagam PBB 1945? b. Faktor-faktor apakah yang menghambat tindakan DK PBB dalam menyikapi kasus nuklir Iran? c. Bagaimanakah implikasi tindakan DK PBB menyikapi kasus nuklir Iran terhadap perdamaian dunia? C.Tujuan Penulisan Kegiatan penulisan ini dilakukan oleh saya agar dapat menyajikan data akurat sehingga dapat memberi manfaat dan mampu menyelesaikan masalah. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian mempunyai tujuan obyektif dan tujuan subyektif sebagai berikut: 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui tindakan DK PBB dalam menyikapi kasus nuklir Iran menurut Piagam PBB 1945. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat tindakan DK PBB dalam menyikapi kasus nuklir Iran. c. Untuk mengetahui implikasi tindakan DK PBB menyikapi kasus nuklir Iran terhadap perdamaian dunia. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis bidang hukum internasional khususnya mengenai tindakan Dk PBB dalam menyikapi kasus nuklir Iran dan implikasinya terhadap perdamaian dunia. b. Memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar S1 dalam bidang ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. D.Manfaat Penulisan Penulis berharap bahwa kegiatan penulisan hukum ini akan bermanfaat bagi saya maupun orang lain. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan hukum ini antara lain: 1. Manfaat teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah khasanah pustaka kajian Hukum Internasional pada umumnya dan Hukum Organsisasi Internasional pada khususnya. b. Menambah informasi baik semua pihak mengenai perkembangan kasus nuklir Iran. 2. Manfaat Praktis a. Menjadi wahana bagi penulis untuk mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir ilmiah sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. b. Sebagai bahan masukan bagi pihak yang terkait langsung dengan penelitian ini.

E. Metode Penulisan