18
Gambar 1.4 Kedudukan Internal Auditor di bawah Direktur Keuangan
Sumber : Daryanto 2000:36 – 38
C. Fungsi Dan Tanggung Jawab Internal Auditor
Bidang internal audit yang banyak dikenal pada mulanya hanya tertuju pada pemeriksaan data akuntansi, bidang ini lebih dikenal dengan financial audit. Namun
sejalan dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan informasi bagi manajemen sebagai input dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, maka kegiatan
operasional manajemen juga dimasukkan sebagai salah satu bidang yang diawasi dan diperiksa Internal Auditor. Bidang ini dikenal dengan nama manajemen audit.
Komisaris
Direktur Keuangan Presiden Direktur
Pemegang Saham
Bagian Anggaran Kasir
Internal Auditor
Universitas Sumatera Utara
19
Setelah mamahami uraian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa Internal Auditor memiliki andil yang cukup penting bagi suatu perusahaan. Sebagai seorang
staf dari pimpinan perusahaan, seorang internal auditor harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang sistem pengawasan intern dapat
berlangsung dengan optimal. Seorang internal auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian
yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya. Sejalan dengan perkembangan jaman, yaitu perkembangan sistem informasi
akuntansi, aktivitas internal auditor yang dijalankan melalui fungsi-fungsi internal auditor telah diartikan sebagai suatu pemeriksaan dan penyajian data yang obyektif
mengenai hasil analisa, penilaian, rekomendasi dan komentar atas aktivitas manajemen yang diperiksanya.
Di dalam buku Kosasih 2000 : 277 – 278 , fungsi internal auditor digolongkan secara terperinci oleh Holmes dan Overmeyer sebagai berikut :
1. Menentukan baik tidaknya internal kontrol dengan memperhatikan
pemisahan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan.
2. Bertanggungjawab dalam menentukan apakah pelaksanaannya mentaati
peraturan, rencana, policy, dan prosedur yang telah ditetapkan sampai menilai apakah hal tersebut perlu diperbaiki atau tidak.
3. Memverifikasi adanya dan keutuhan kekayaan assets termasuk
mencegah dan menemukan penyelewengan.
Universitas Sumatera Utara
20
4. Menilai kehematan, efisiensi, dan efektifitas kerja.
5. Melaporkan secara obyektif apa yang diketahuinya kepada manajemen
disertai rekomendasi perbaikannya. Fungsi-fungsi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dengan mengkaji ulang secara cermat atas bagian organisasi dan uraian
fungsi yang menjelaskan pembagian tugas-tugas. Tinjauan ulang ini harus memperlihatkan apakah pengawasan atas setiap orang di dalam
perusahaan memadai atau tidak dan tidak boleh seorangpun yang menempati posisi yang bertentangan dengan kebijaksanaan pengawasan
internal yang sehat. 2.
Mengetahui apakah pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan kontrak yang telah disetujui dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Dengan mencocokkan daftar kekayaan perusahaan dengan kenyataan yang
ada di lapangan. 4.
Memastikan bahwa sistem akuntansi yang ada telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan perusahaan dan apakah laporan telah disusun
dengan benar. 5.
Dengan melaporkan secara obyektif apa yang telah ditemukan selama pemeriksaan dan memberikan rekomendasi perbaikannya kepada pihak
manajemen.
Universitas Sumatera Utara
21
Secara umum, fungsi internal auditor dalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan dalam perusahaan. Internal auditor sebagai staf pimpinan perusahaan yang khusus menangani
masalah internal audit harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang keberhasilan struktur pengawasan intern berlangsung dengan
optimal. Internal auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya.
Fungsi internal auditor ini pada dasarnya adalah mengawasi sistem pengawasan intern dan memberikan saran serta perbaikan apabila terdapat
kelemahan dan penyimpangan, baik yang terdapat dalam sistem tersebut, maupun pelaksanaannya di dalam perusahaan.
Tanggung jawab seorang internal auditor dalam perusahaan tergantung pada status dan kedudukannya di dalam struktur organisasinya. Tanggung jawab tersebut
harus memberikan akses penuh kepada internal auditor tersebut untuk berurusan dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok
permaslahan yang dihadapi. Tanggung jawab internal auditor dalam perusahaan haruslah ditetapkan
dengan jelas melalui kebijakan manajemen perusahaan. Menurut Holmes dan Burns 2000 : 153 bahwa tanggung jawab internal auditor
haruslah :
Universitas Sumatera Utara
22
1. Memberikan informasi dan nasehat kepada manajemen dan menjalankan
tanggung jawab ini dengan kode etik Institute of Internal Auditor . 2.
Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan.
Untuk menjaga obyektifitasnya, sebaiknya internal auditor tidak terlibat secara langsung dalam proses pencatatan dan penyajian data keuangan lainnya serta
tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu aktifitas operasional yang dapat mempengaruhi obyektifitasnya jika dilakukan pemeriksaan.
Ia harus bebas membahas dan menilai kebijaksanaan, rencana, dan prosedur, tetapi tidak berarti dapat mengambil alih tanggung jawab bagian lain yang ditugaskan.
Kedudukan internal auditor menggambarkan bagian-bagian mana saja yang dapat menjadi obyek pemeriksaannya atau dengan kata lain menunjukkan sampai di
mana wewenang internal auditor. Setiap pejabat harus melaporkan aktifitasnya kepada pejabat eselon yang lebih tinggi. Dengan cara ini, tanggung jawab secara
bertahap dapat dilaksanakan dan diikuti dengan baik dan benar.
D. Program Pemeriksaan Internal Auditor Program audit merupakan perencanaan prosedur dan teknik pemeriksaan
yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Selain berfungsi sebagai alat perencanaan, program audit juga bermanfaat
untuk mengatur pembagian kerja masing-masing bagian, yaitu ;
Universitas Sumatera Utara
23
1. Menetapkan tujuan audit dan ruang lingkup pekerjaan.
2. Memperoleh informasi latar belakang tentang aktifitas yang akan
diaudit. 3.
Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan audit. 4.
Berkomunikasi dengan semua pihak yang perlu mengetahui tentang audit tersebut.
5. Melakukan sesuai situasi, survei untuk mengenal dengan baik
aktivitas, risiko dan pengendalian yang akan diaudit, untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang mendapat penekanan audit, serta
untuk meminta komentar dan saran auditee. 6.
Menulis program audit. 7.
Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil-hasil audit akan dikomunikasikan.
8. Mendapatkan persetujuan atas rencana kerja audit.
Secara ringkas, program audit tersebut digunakan untuk memperoleh informasi, kemudian menguji informasi tersebut dan mencari pembenaran akan informasi
tersebut. Setelah itu memonitor jalannya pemeriksaan, kemudian menelaah pekerjaan yang telah dilakukan, mencatat temuan-temuan pemeriksaan dan menindaklanjuti
hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan kertas kerja pemeriksaan untuk kemudian ditindaklanjuti.
Universitas Sumatera Utara
24
Fungsi program audit dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.5
Terdapat 2 dua tipe Program Audit yaitu : 1.
Suatu rencana yang ditetapkan terlebih dahulu untuk melakukan audit. 2.
Suatu kerangka berupa produk-produk yang dibutuhkan terlebih dahulu yang berisi ruang lingkup, sifat, dan tujuan audit, baru kemudian
melakukan audit.
E. Laporan Internal Auditor