lxii
6. Penerapan Metode Penilaian Persediaan Terhadap Laba Optimal Perusahaan.
Seperti yang telah diuraikan bahwa tiap metode penilaian persediaan akan menghasilkan harga pokok barang yang akan dijual atau dikeluarkan dan nilai
persediaan akhir yang berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk mendukung pernyataan diatas, penulis mengambil data laporan kartu persediaan sebagai bahan
pembahasan yang apabila mengunakan metode – metode rata rata, Lifo, Fifo.
Tabel 4.1 PT. PERTANI PERSERO WILAYAH SUMBAGUT
Kartu Mutasi Persediaan Pupuk Metode FIFO
Periode 31 desember 2009
TGL Pembelian
Penjualan Saldo
Kwan Harga
Satuan Rp
Kwan Harga
Satuan Rp
Kwan Harga
Satuan Rp
Des Saldo awal
188.550 781,82 148.434.547,36
1 3.500
781,82 2.736.363,70 185.050 781,82
144.675.791 1
100.000 781,82 78.181.819
185.050 781,82
144.675.791 100.000
781,82 78.181.819
3 45.000
781,82 35.181.818,75 140.050 781,82
109.493.891 100.000
781,82 78.181.819
9 100.000
781,82 78.181.819 140.050
781,82 109.493.891
100.000 781,82
78.181.819 100.000
781,82 78.181.819
10 100.000
781,82 78.181.819
40.050 781,82
31.311.891 100.000
781,82 78.181.819
100.000 781,82
78.181.819 21
10.000 781,82
7.818.182 17.050
781,82 13.330.031
lxiii
5.000 781,82
3.909.091 100.000 781,82
78.181.819 2.000
781,82 1.643.409,11 100.000 781,82
78.181.819 3.000
781,82 2.345.454,57 3.000
781,82 2.345.454,57 22
5.000 781,82
3.909.091 12.050
781,82 9.420.931
100.000 781,82
78.181.819 100.000
781,82 78.181.819
22 75.000
781,82 58.636.364 12.050
781,82 9.420.931
25.000 781,82 19.545.455
100.000 781,82
78.181.819 100.000
781,82 78.181.819
75.000 781,82
58.636.364 25.000
781,82 19.545.455
23 100.000
781,82 78.181.819 12.050
781,82 9.420.931
25.000 822,73 20.568.182
100.000 781,82
78.181.819 100.000
781,82 78.181.819
75.000 781,82
58.636.364 25.000
781,82 19.545.455
100.000 781,82
78.181.819 25.000
822,73 20.568.182
23 75.000
781,82 58.636.500
37.050 781,82
28.966.431 100.000
781,82 78.181.819
75.000 781,82
58.636.364 25.000
781,82 19.545.455
100.000 781,82
78.181.819 25.000
822,73 20.568.182
28 125.000
781,82 97.727.273,75 12.050
781,82 9.420.931
75.000 781,82
58.636.364 25.000
781,82 19.545.455
100.000 781,82
78.181.819 25.000
822,73 20.568.182
29 100.000
781,82 78.181.819
12.050 781,82
9.420.931 100.000
781,82 78.181.819
25.000 822,73
20.568.182 31
2.000 781,82 1.563.636,38 86.050
781,82 67.275.611
2.000 781,82 1.563.636,38
25.000 822,72
20.568.182
lxiv
2.000 781,82 1.563.636,38
3.000 781,82 2.345.454,57
5.000 781,82 3.909.090,94
4.000 781,82 3.127.280
3.000 781,82 2.345.454,57
5.000 781,82 3.909.090,94
Jlh 425.000
- 255.191.820 502.500
- 392.943.556,4 111.050
- 87.843.793
Sumber : PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut 2009
Tabel 4.2 PT. PERTANI PERSERO WILAYAH SUMBAGUT
Kartu Mutasi Persediaan Pupuk Metode LIFO
Periode 31 desember 2009
TGL Pembelian
Penjualan Saldo
Kwan Harga
Satuan Rp
Kwan Harga
Satuan Rp
Kwan Harga
Satuan Rp
Saldo awal 188.550
781,82 148.434.547,36 1
3.500 781,82
2.736.363,70 185.050
781,82 144.675.791
1 100.000
781,82 78.181.819
185.050 781,82
144.675.791 100.000
781,82 78.181.819
3 45.000
781,82 35.181.818,75
185.050 781,82
144.675.791 55.000
781,82 43.000.000
9 100.000
781,82 78.181.819
185.050 781,82
144.675.791 55.000
781,82 43.000.000
100.000 781,82
78.181.819 10
100.000 781,82
78.181.819 185.050
781,82 144.675.791
55.000 781,82
43.000.000 21
10.000 781,82
7.818.182 185.050
781,82 144.675.791
5.000 781,82
3.909.091 32.000
781,82 25.018.240
2.000 781,82
1.643.409,11
lxv
3.000 781,82
2.345.454,57 3.000
781,82 2.345.454,57
22 5.000
781,82 3.909.091
185.050 781,82
144.675.791 27.000
781,82 21.109.140
22 75.000
781,82 58.636.364
185.050 781,82
144.675.791 25.000
781,82 19.545.455
27.000 781,82
21.109.140 75.000
781,82 58.636.364
25.000 781,82
19.545.455 23
100.000 781,82
78.181.819 185.050
781,82 144.675.791
25.000 822,73
20.568.182 27.000
781,82 21.109.140
75.000 781,82
58.636.364 25.000
781,82 19.545.455
100.000 781,82
78.181.819 25.000
822,73 20.568.182
23 75.000
794,39 58.636.500
185.050 781,82
144.675.791 27.000
781,82 21.109.140
75.000 781,82
58.636.364 25.000
781,82 19.545.455
50.000 781,82
39.091.000 28
125.000 781,82
97.727.273,75 185.050
781,82 144.675.791
27.000 781,82
21.109.140 25.000
781,82 19.545.455
29 100.000
781,82 78.181.819
137.050 781,82
107.148.431 31
2.000 781,82
1.563.636,38 111.050
781,82 86.821.111
2.000 781,82
1.563.636,38 2.000
781,82 1.563.636,38
3.000 781,82
2.345.454,57 5.000
781,82 3.909.090,94
4.000 781,82
3.127.280 3.000
781,82 2.345.454,57
5.000 781,82
3.909.090,94
Jlh 425.000 -
255.191.820,9 502.500 -
392.943.556,4 111.050
- 86.821.111
Sumber : PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut 2009
lxvi
Tabel 4.3 PT. PERTANI PERSERO WILAYAH SUMBAGUT
Kartu Mutasi Persediaan Pupuk Metode Rata-Rata Tertimbang
Periode 31 desember 2009
TGL Pembelian
Penjualan Saldo
Kwan Harga
Satuan Rp
Kwan Harga
Satuan Rp
Kwan Harga
Satuan Rp
Saldo awal 188.550
781,82 148.434.547,36
1 3.500
781,82 2.736.363,70 185.050 787,34
145.697.267 1
100.000 781,82
78.181.819 285.050 785,40
223.878.270 3
45.000 785,40
35.343.000 240.050
785,4 188.535.270
9 100.000
781,82 78.181.819
340.050 784,34 266.714.817
10 100.000
784,34 78.434.000
240.050 784,34 188.280.817
21 10.000
784,34 7.843.400
230.050 784,34 180.437.417
5.000 784,34
3.921.700 225.050 784,34
176.515.717 2.000
784,34 1.568.680
223.050 784,34 174.947.037
3.000 784,34
2.353.020 220.050 784,34
172.594.017 3.000
784,34 2.353.020
217.050 784,34 170.240.997
22 5.000
784,34 3.921.700
212.050 784,34 166.319.297
22 75.000
781,82 58.636.364
287.050 783,68 224.955.344
25.000 781,82
19.545.455 312.050 783,53
244.500.536,5 23
100.000 781,82
78.181.819 412.050 783,11
322.680.475 25.000
822,73 20.568.182
437.050 785,37 343.245.958,5
23 75.000
785,37 58.902.750
362.050 785,37 284.343.208,5
28 125.000
785,37 98.171.250
237.050 785,37 186,171.958,5
29 100.000
785,37 78.537.000
137,050 785,37 107.634.958,5
31 2.000
785,37 1.570.740
135.050 785,37 106.064.218,5
2.000 785,37
1.570.740 133.050 785,37
104.493.478,5 2.000
785,37 1.570.740
131.050 785,37 102.922.738,5
3.000 785,37
2.356.110 128.050 785,37
100.566.628,5 5.000
785,37 3.926.850
123.050 785,37 96.639.778,5
4.000 785,37
3.141.480 119.050 785,37
93.498.298,5 3.000
785,37 2.356.110
116.050 785,37 91.142.188,5
5.000 785,37
3.926.850 111.050 785,37
87.215.338,5
Jlh 425.000 -
255.191.820,9 502.500
- 394.507.503,7
111.050 -
87.215.338,5
Sumber : PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut 2009
lxvii
Tabel 4.4 Laporan Laba Rugi
Ringkasan Laporan Laba-Rugi PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut
Per 31 Des 2009 FIFO
LIFO RATA-RATA
TERTIMBANG
Penjualan 392.943.556
392.943.556 394.507.504
persediaan Awal 148.434.547
148.434.547 148.434.547
Pembelian bersih 255.191.821
255.191.821 255.191.821
Barang Tersedia Untuk Dijual
403.626.367 403.626.367
403.626.367
Persediaan Akhir 87.843.793
86.821.111 87.215.339
Harga Pokok Penjualan
315.792.574 316.805.256
316.411.028
Laba Kotor Usaha 77.150.982
76.138.300 78.096.476
Biaya Langsung Pupuk
840.000 840.000
840.000
Biaya Langsunag Operasional Jasa
1.300.000 1.300.000
1.300.000 Biaya Tidak
Langsung 21.243.218
21.243.218 21.243.218
Laba Usaha 53.767.764
52.755.082 54.713.258
Pendapatan diluar Usaha
535.597.241 535.597.241
535.597.241
Biaya diluar Usaha 143.567.413
143.567.413 143.567.413
Laba Bersih Sebelum Pajak
445.797.592 444.784.910
446.743.086
Sumber : PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut 2009
Pada penelitian yang dilakukan dan seperti yang dipaparkan diatas, PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut menggunakan metode FIFO First in first
lxviii Out dalam melakukan penilaian terhadap persediaan, hal ini berarti, perusahaan
mengasumsikan barang digunakan sesuai dengan urutan pembeliannya, barang yang pertama masuk dibeli akan pertama keluar dijual. Data Laporan Laba
Rugi diatas diiktisarkan bahwa nilai persediaan akhir berbeda untuk setiap metode dan perbedaan yang digunakan tersebut mempengaruhi harga pokok pennjualan.
Setiap perbedaaan akibat dari perbedaan ini nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan adalah berbedanya laba usaha. Pada Laporan Laba Rugi diatas
persediaan akhir terendah dihasilkan oleh metode LIFO, sedangkan persediaan Akhir tertinggi dihasilkan metode FIFO dan metode rata-rata tertimbangdiantara
kedua metode tersebut. Pengaruh dari persediaan akhir dari persediaan terendah menghasilkan
harga pokok penjualan tertinggi sedangkan persediaaan akhir tertinggi menghasilkan harga pokok penjualannya terendah sedangkan rata-rata tertimbang
menghasilkan harga pokok penjualan diantara kedua metode tersebut. Pada laporan laba rugi metode Rata-Rata Tertimbang menghasilkan laba usaha yang
lebih tertinggi dari kedua metode tersebut, ini diakibatkan karena tingkat penjualan metode Rata-Rata tertimbang tinggi dari pada kedua metode tersebut,
sedangkan tingkat penjualan metode LIFO dan FIFO nilainya sama besar. Dari data tersebut dapat disimpulkan metode FIFO menghasilkan persediaan akhir
tertinggi dengan laba usaha diantara kedua metode yaitu metode LIFO dan Rata- Rata Tertimbang sedangkan Metode LIFO menghasilkan persediaan akhir
diantara kedua metode dengan tingkat laba usaha terendah, sedangkan metode
lxix Rata-Rata Tertimbang menghasilkan persediaan akhir diantara kedua metode
dengan tingkat laba usaha tertinggi. Menurut evaluasi penulis, penggunaan penilaian metode
persediaan yang cocok diterapkan untuk menghasilkan laba optimal adalah metode FIFO dan Rata-Rata Tertimbang karena dalam metode ini pencapaian
terhadap laba usaha sudah cukup optimal.
lxx
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian-uraian dan analisa yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan dan
saran bagi perusahaan sehubungan dengan akuntansi persediaan pada PT. PERTANI Persero.
A. Kesimpulan