li biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan sampai
barang tersebut siap untuk dijual kembali. b. Persediaan barang dagangan import bersubsidi sebesar Nilai LC
harga penyerahan yang ditambah ongkos angkut dan ongkos bongkar muat dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan
perolehan sampai barang tersebut siap untuk dijual kembali.
Biaya pemesanan yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan barang misalnya biaya telephone, biaya faxmile
dimasukkan ke biaya kantor. Sedangkan biaya penyimpanan persediaan tidak dikalkulasikan sebagai penambahan harga pokok persediaan namun dalam
prakteknya biaya penyimpanan ini dimasukkan ke dalam biaya langsung. Sebagai distributor maka PT. PERTANI Persero bekerja sama dengan produsen-
produsen pupuk seperti Petrokimia, PT.PIM Pupuk Iskandar Muda, dan Pupuk Kaltim. Untuk jenis pupuk seperti SP 36, ZA, NPK Phonska, KCL Amophos,
DAP dan G-TSP diproduksi oleh Petrokimia, pupuk urea diproduksi oleh PT. PIM dan Pupuk Kaltim. Sedangkan pupuk TSP, Rock Phospate, Kieserete dan Borate
merupakan pupuk impor. Dimana negara yang menjadi pengimpor pupuk tersebut adalah Negara Kanada, Cina, Jerman, dan Timur Tengah.
4. Sistem Pencatatan Persediaan
PT. PERTANI Persero menggunakan sistem pencatatan perpetual, dimana pembelian dan penjualan langsung dicatat pada perkiraan persediaan pada
lii saat itu juga. Buku harian yang ada di PT. PERTANI Persero khususnya yang
menyangkut prosedur akuntansi yaitu :
a. Buku harian penjualan kredit Berupa jurnal penjualan persediaan secara kredit kepada KUD-KUD,
toko-toko, proyek maupun perusahaan perkebunan Seperti PTPN III b. Buku harian penjualan tunai
Jurnal penjualan persediaan secara tunai kepada KUD-KUD dan toko-toko c. Buku harian pembelian kredit
Jurnal pembelian pupuk yang dilakukan secara kredit seperti pembelian pupuk kepada PT. PUSRI secara kredit
d. Buku harian pembelian tunai Jurnal pembelian persediaan yang dilakukan secara tunai
e. Buku harian mutasi dari kantor wilayah ke unit pembantu dan kantor cabang
Mutasi dilakukan karena kantor cabang, dan unit-unit pembantu kekurangan persediaan ataupun karena terjadi penjualan pada unit
pembantu dan kantor cabang. Keseluruhan buku harian ini berasal dari bagian pemasaran dan
saprotan untuk dibukukan kebagian akuntansi. Setelah diterima terlebih dahulu diperiksa apakah jurnal yang dibuat telah sesuai dengan copy faktur yang
dilapirkan pada buku harian tersebut, baik dari segi kuantum jumlah, jumlah
liii rupiah dan kode perkiraan. Setelah pemeriksaan selesai dan cocok, maka jurnal
yang ada dibuku harian tersebut dimasukkan ke sistem akuntansi terkomputerisasi, maka setelah dimasukkan ke sistem akuntansi terkomputerisasi
tersebut, maka selanjutnya adalah memasukkan jumlah kuantum pupuk dan pestisida yang ada di buku harian ke kartu persediaan kantor KPK. Setelah
cocok, maka kartu persediaan bisa dibuat saldo akhirnya. Tidak jarang kartu persediaan bersaldo minus, ini disebabkan karena jurnal transaksi pembelian yang
dilakukan pada minggu terakhir belum diberikan ke bagian akuntansi. Buku atau kartu yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan
persediaan adalah sebagai berikut : a.
Kartu persediaan kantor b.
Kartu gudang buku pembantu Fungsi buku atau kartu persediaan tersebut adalah :
a. Kartu persediaan kantor adalah kartu persediaan yang dimiliki bagian
akuntansi yang memuat saldo awal persediaan dan perubahan – perubahan yang diakibatkan karena pembelian, penjualan, dan mutasi,
yang pada setiap akhir bulan seluruh pencatatan pemindahan yang dilakukan dicocokkan pada pencatatan persediaan persediaan yang ada
di sistem akuntansi terkomputerisasi b.
Kartu persediaan gudang adalah kartu persediaan yang dimiliki bagian gudang untuk mencatat atau mengawasi semua jenis persediaan yang
adad di dalam kartu gudang. Dalam kartu ini yang dicatata hanya
jumlahanya kuantumbsaja tanpa harga barang yang bersangkutan.
liv
5. Metode Penilaian Persediaan