Biaya-Biaya Persediaan Sistem Pencatatan Persediaan

lviii

2. Biaya-Biaya Persediaan

Seperti yang telah dijelaskan dalam PSAK No. 14 bahwa biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Biaya-biaya persediaan PT.PERTANI Persero meliputi : a. Persediaan barang dagangan lokal sebesar yang tercantum didalam faktur ditambah ongkos angkut dan ongkos bongkar muat dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan sampai barang tersebut siap untuk dijual kembali. b. Persediaan barang dagangan import bersubsidi sebesar Nilai LC harga penyerahan yang ditambah ongkos angkut dan ongkos bongkar muat dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan sampai barang tersebut siap untuk dijual kembali. Biaya pemesanan yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan barang misalnya biaya telephone, biaya faxmile dimasukkan ke biaya kantor. Sedangkan biaya penyimpanan persediaan tidak dikalkulasikan sebagai penambahan harga pokok persediaan namun dimasukkan dalam biaya langsung. Komponen biaya dalam persediaan yang dibebankan sebagai harga perolehan pada PT. PERTANI Persero telah sesuai dengan definisi dari PSAK dimana selain harga perolehan atas persediaan juga dibebankan biaya ongkos angkut dan biaya bongkar muat dalam menghitung harga pokok perolehan persediaan tersebut. lix

3. Sistem Pencatatan Persediaan

Sistem pencatatan persediaan yang digunakan oleh PT. PERTANI Persero adalah sistem pencatatan perpetual. Dalam penggunaan sistem perpetual tersebut, perusahaan telah mencatat setiap transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan secara terus menerus baik transaksi yang menambah maupun yang mengurangi saldo yang ada sehingga setiap saat dapat diketahui berapa kuantitas fisik dan nilai persediaan yang ada di perusahaan tanpa harus melakukan inventarisasi fisik sehingga perusahaan dapat mengawasi proses keluar dan masuknya barang dagangan dengan baik. Penggunaan sistem pencatatan perpetual pada PT. PERTANI Persero telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dimana pada saat transaksi pembelian persediaan dicatat dengan mendebit perkiraan persediaan bersangkutan dan mengkredit kas atau hutang dan pada saat transaksi penjualan, harga pokok barang yang terjual dicatat dengan mendebit harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan tersebut. Perhitungan fisik atas persediaan dapat saja dilakukan perusahaan sewaktu-waktu namun wajib dilakukan setahun sekali pada tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Hal ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dimana inventarisasi fisik perlu dilakukan untuk mengetahui kebenaran saldo perkiraan persediaan yang ada pada kartu persediaan yang telah dicatat dengan kondisi fisik persediaan yang ada di gudang untuk mengetahui apakah telah sesuai atau tidak sesuai. Pada saat dilakukan inventarisasi fisik tersebut maka akan dibentuk tim inventarisasi yang terdiri dari bagian akuntansi dan bagian gudang. lx

4. Metode Penilaian Persediaan