Metode Penilaian Persediaan Penyajian Persediaan Pada Laporan Keuangan

lx

4. Metode Penilaian Persediaan

PT. PERTANI Persero menggunakan penilaian persediaan dengan metode FIFO dimana metode ini sesuai diterapkan untuk perusahaan yang memiliki persediaan yang tidak tahan lama atau cenderung mudah rusak. Metode ini juga akan menghasilkan akuntansi persediaan yang terbaru karena persediaan yang ada di gudang adalah persediaan terakhir atau terbaru dibeli sehingga perusahaan akan terhindar dari kerusakan fisik persediaan. Metode FIFO yang digunakan oleh PT. PERTANI Persero dalam melakukan penilaian persediaan telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, dimana barang yang pertama dibeli akan dijual terlebih dahulu sehingga persediaan yang tertinggal di gudang sebagai persediaan akhir adalah persediaan yang dibeli kemudian. Penggunaan metode FIFO akan menyebabkan pajak penghasilan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan penggunaan metode lain, hal ini disebabkan laba bersih yang lebih tinggi, namun pemilihan metode FIFO dianggap tepat karena sejalan dengan aliran barang dagangan, karena dalam manajemen yang baik biasanya barang yang lebih lama dijual lebih dahulu. Perusahaan tidak lagi menggunakan harga perolehan sebagai dasar apabila penurunan harga sampai dibawah harga perolehannya, karena kemampuan persediaan untuk menghasilkan pendapatan sudah tidak sebesar harga perolehannya lagi. lxi

5. Penyajian Persediaan Pada Laporan Keuangan

Pada PSAK No. 14 diuraikan bahwa laporan keuangan mengungkapkan informasi berikut ini : a. Biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama perode tertentu, atau, b. Biaya operasi, yang dapat diaplikasikan pada pendapatan. Penyajian persediaan dalam laporan keuangan PT.PERTANI Persero telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dimana persediaan disajikan dalam neraca yakni persediaan akhir yang benar-benar dimiliki oleh perusahaan dan kelompokkan dalam aktiva lancar dimana persediaan tersebut merupakan gabungan dari jumlah persediaan yang ada dan telah ditotalkan jumlahnya pada akhir periode sedangkan persediaan barang dagang rusak dicantumkan pada bagian aktiva lain-lain. Persediaan pada laporan laba rugi PT. PERTANI Persero disajikan pada bagian harga pokok penjualan dan persediaan barang dagangan rusak diakui sebagai biaya kerugian dan dicantumkan pada biaya diluar usaha pada bagian biaya lain-lain. Perusahaan juga telah mengungkapkan kebijakan akuntansi terhadap persediaan secara konsisten, yakni kebijakan didalam menentukan harga pokok perolehan persediaan, sistem pencatatan persediaan, metode penilaian persediaan dan penyajian persediaan pada laporan keuangan. lxii

6. Penerapan Metode Penilaian Persediaan Terhadap Laba Optimal Perusahaan.