Pengumpulan Data ↓
Studi Dokumen ↓
Transkrip Data ↓
Tabulasi Data ↓
Data Penelitian
Bagan.1 Tahapan Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini juga
diartikan untuk melukiskan variable demi variable, satu demi satu. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji atau prediksi Deddy, 2004:24
Tahapan strategis dalam penelitian linguistik adalah melakukan analisis data yang telah dikumpulkan dan diatur atau diklasifikasikan berdasarkan asas tertentu.
Menganalisis berarti mengurai atau memilah-bedakan unsur yang membentuk suatu
Universitas Sumatera Utara
satuan lingual, atau mengurai suatu satuan lingual ke dalam komponen- komponennya.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Metode padan disebut juga metode identitas yaitu metode yang dipakai untuk
mengkaji atau menentukan identitas satuan lingual tertentu dengan memakai alat penentu yang berada diluar bahasa, terlepas dari bahasa, dan tidak menjadi bagian
dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1985a:2 Menurut Sudaryanto 1985a:2 Metode Padan dapat dibedakan atas lima 5
subjenis berdasarkan pada macam alat penentunya. Pertama, alat penentunya adalah
kenyataan atau segala sesuatu yang bersifat luar bahasa yang ditunjuk oleh bahasa.
Segala sesuatu yang bersifat dunia luar bahasa itu disebut acuan bahasa. Kedua, alat penentunya adalah organ atau alat ucap pembentuk bunyi bahasa. Ketiga, alat
penentunya bahasa atau lingual lain. Keempat, alat penentunya perekam dan pengawet bahasa atau tulisan. Kelima, alat penentunya adalah lawan bicara.
Dari penjelasan di atas, sesuai dengan kajian penelitian ini maka metode padan merupakan teknik analisis data yang digunakan dengan alat penentunya adalah
yang pertama yaitu kenyataan atau segala sesuatu yang bersifat diluar bahasa yang ditunjuk oleh bahasa atau disebut juga alat penentunya ialah acuannya.
Acuan bahasa atau sesuatu yang ditunjukkan bahasa benda, barang, objek, tindakan, peristiwa, perbuatan, kejadian, sifat, kualitas, keadaan, derajat, dan jumlah,
benar-benar diluar bahasa, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa.
Universitas Sumatera Utara
Dengan metode ini, peneliti mencocok-cocokkan satuan-satuan lingual tertentu dengan acuannya. Identitas satuan lingual tertentu misalnya kata dan jenis
atau golongannya ditentukan dengan derajat kesepadanan, kesesuaian, kecocokan atau kesamaan antara arti konsep yang terkandung dalam kata itu dengan acuannya
Subroto,2007:60. Hal ini juga sesuai dengan metode analisis teks dan bahasa yang di kembangkan Burhan Bungin. Salah satu bentuk analisisnya ialah analisis isi
semantik yang terdiri dari 3 klasifikasi, salah satunya ialah klasifikasi analisis pernyataan. Analisis pernyataan assertions ialah menggambarkan frekuensi
seberapa sering objek tertentu dikarakteristikkan secara khusus. Analisis ini secara kasar disebut analisis tematik Bungin, 2007:157
Dengan dasar pemikiran demikian peneliti mengelompokkan makna yang diungkapkan informan dalam bentuk tabulasi. Makna yang diberikan dimasukkan
dalam daftar makna kata kemudian dihubungkan dengan acuannya atau dikelompokkan sesuai dengan derajat kesepadanannya. Bentuk tersebut dapat
dimaknai dalam tabel berikut:
Tabel 1. Memberikan makna yang diberikan informan dengan makna yang ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI
No Kode Nama Kata Makna
yang diberikan
Makna KBBI
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Penentuan derajat acuan bahasa berupa makna yang diujarkan dengan diluar bahasa yaitu fisik, fungsi, aksi, dan contoh
DefinisiMakna Yang Diberikan No
Fisik Fungsi Aksi Contoh Dll
Tabel 3. Penentuan makna dari informan dihubungkan dengan derajat
kesesuaian
No Kode siswa Kata Sesuai KBBI
Hampir Sesuai KBBI Tidak Sesuai KBBI
Dari penjelasan tabel diatas, tabel 1 memberikan makna yang diberikan informan dengan makna yang ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI.
Sedangkan untuk tabel 2 berupa penentuan derajat acuan bahasa berupa makna yang diujarkan dengan diluar bahasa yaitu fisik, fungsi, aksi, dan contoh.
Sedangkan untuk tabel 3 adalah penentuan makna dari informan dihubungkan dengan derajat kesesuaian. Setelah selesai pengelompokan tersebut data yang
Universitas Sumatera Utara
ditabulasikan selanjutnya akan dipersentasikan dan diangkat sebagai kesimpulan. Dan sebagai alur yang dapat digambarkan pada analisis data adalah sebagai berikut:
Data ↓
Pemerian Makna Dari Siswa Dengan Makna Kamus ↓
Penentuan Makna Berdasarkan Fisik, Fungssi, Aksi, Contoh ↓
Menentukan Kesesuaian Makna Dengan KBBI ↓
Kesimpulan Penelitian
Bagan 2. Tahapan Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Responden Laki-Laki
Dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan maka peneliti memperoleh data-data sebagai berikut, jumlah responden sebanyak 40 siswa sekolah dasar yang
terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan. Masing- masing siswa diberikan kode, untuk responden pria di mulai dengan kode L1 sampai dengan
L20. Begitu juga dengan responden perempuan di beri kode yang dimulai dari P1 sampai dengan P20.
Pada responden laki-laki dengan kode L1 data untuk tingkat kesesuaian
makna yang diberikan responden dengan makna di kamus yakni pada jenis kata verba memiliki tingkat kesesuaian yang sangat rendah yaitu sebesar 0 di tandai dengan
ketidaksesuaian makna sebesar 80 dan makna yang hampir sesuai dengan makna kamus sebesar 20. Begitu juga pada jenis kata nomina tingkat kesesuaiannya
sedang yakni sebesar 40 , dengan tingkat ketidaksesuaian makna sebesar 60 dan tingkat kesesuaian pada jenis kata adjektif cukup tinggi yaitu sebesar 60, kategori
hampir sesuai 10 dan tingkat ketidaksesuaian hanya 10. Sementara untuk
distribusi makna untuk Kode L1 pada jenis kata benda cenderung makna yang
diberikan berdasarkan fungsi kata itu, untuk jenis nomina cenderung makna yang
Universitas Sumatera Utara