2.1.2.3 Teori Kontekstual Teori kontekstual sejalan dengan teori relativisme dalam pendekatan semantik
bandingan antarbahasa. Teori kontekstual mengisyaratkan bahwa suatu kata atau simbol ujaran tidak mempunyai makna jika ia terlepas dari konteks.
Walaupun demikian, ada pakar semantik yang berpendapat bahwa setiap kata mempunyai makna dasar atau primer yang terlepas dari konteks situasi. Kedua kata
itu baru mendapatkan makna sekunder sesuai dengan konteks situasi. Dalam kenyataannya, kata itu tidak akan terlepas dari konteks pemakaiannya.
2.1.2.4 Teori Pemakaian Dari Makna Teori ini dikembangkan oleh filsuf Jeman Wittgenstein. Beliau berpendapat
bahwa kata tidak mungkin dipakai dan bermakna untuk semua konteks karena konteks itu selalu berubah dari waktu ke waktu. Salah satu kelemahan teori
pemakaian dari makna ialah penentuan tentang konsep “pemakaian” secara tepat
2.1.3 Pengertian Semantik Leksikal
Leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon vocabulary, kosakata, pembendaharaan kata. Satuan dari leksikon adalah leksem,
yaitu satuan kata yang bemakna Chaer, 2002: 60. Kalau leksikon disamakan dengan kosakata atau perbendaharaan kata, maka leksem dapat disamakan dengan kata.
Dengan demikian, makna leksikal dapat diartikan dengan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Makna leksikal dapat juga
Universitas Sumatera Utara
diartikan makna yang sesuai dengan acuannya, makna yang sesuai dengan hasil observasi panca indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan
kita. Beberapa ahli menegaskan demikian, The noun ‘lexeme’ is of course related to the words ‘lexical’ and ‘lexicon’, we can think of ‘lexicon’ as having the same
meaning as vocabulary or dictionary Lyons, 1995:47. Dalam semantik leksikal diselidiki makna yang ada pada leksem-leksem dari bahasa tersebut. Oleh karena itu,
makna yang ada pada leksem-leksem itu disebut makna leksikal. Leksem adalah istilah-istilah yang lazim digunakan dalam studi semantik untuk menyebutkan satuan
bahasa bermakna. Istilah leksem ini kurang lebih dapat dipadankan dengan istilah kata yang lazim digunakan dalam studi morfologi dan sintaksis dan yang lazim
didefinisikan sebagai satuan gramatikal bebas terkecil.
2.1.4 Pemerolehan, Pembelajaran, dan Perkembangan
Pemerolehan, pembelajaran dan perkembangan adalah tiga istilah yang bersinonim satu sama lain Smith, 1994:11. Pemerolehan selalu dikaitkan dengan
pembelajaran informal, dan pembelajaran dengan pembelajaran formal. Perkembangan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses
pembelajaran, yaitu sesuatu yang terjadi di dalam diri pembelajar. Istilah pemerolehan dan pembelajaran memfokuskan perhatian kita pada
orang yang belajar bahasa di mana perkembangan berlangsung. Yang penting, harus selalu memisahkan pemerolehanpembelajaranperkembangan dengan pengajaran,
Universitas Sumatera Utara
yang merupakan upaya biasanya oleh orang lain untuk membuat tugas pembelajar menjadi lebih mudah.
2.1.5 Elisitasi