28
pembiasaan dan nasehat. Persamaannya adalah sama-sama mendidik santrinya dan perbedaanya
adalah memfokuskan
pada akhlak
dan pengasuhannya.
Dari ke tiga penelitian yang dipaparkan di atas diharapkan dapat saling melengkapi untuk menjadi satu kajian yang membahas secara
komperhensif mengenai pola pengasuhan di pondok pesantren.
C. Kerangka Berfikir
Pendidikan luar sekolah PLS merupakan kegiatan belajar setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar
sekolah. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan informal yang termasuk bagian dari PLS sebagai pendidikan sepanjang hayat. Salah satu bentuk
pendidikan informal ini adalah pendidikan pondok pesantren yang memiliki kegiatan pengasuhan.
Pengasuhan pondok
pesantren merupakan
pembinaan dan
pengembangan kepribadian serta penguasaan ilmu yang dilakukan melalui pengalaman sehari-hari dan dipengaruhi sumber belajar yang ada di pondok
pesantren, terutama dari pengasuh. Santri memiliki keteladanan karena kebiasaan yang di ajarkan pengasuh kepada santri. Pembinaan dan pendidikan
di dalam pondok pesantren begitu penting, sebab pengalaman pada masa remaja awal akan membentuk pola piker santri. Untuk itu, Pondok Pesantren
secara langsung atau tidak langsung turut mempengaruhi karakter santri.
29
Dengan melihat pentingnya peranan keluarga Pondok Pesantren dalam membentuk karakter anak, maka dilakukan peneliti
an dengan judul “POLA PENGASUHAN
SANTRI DI
PONDOK PESANTREN
AL- FURON
SANDEN BANTUL”. Peneliti akan memberikan gambaran mengenai pola pengasuhan anak yang diterapkan di pondok pesantren Al-
Furqon.
Gambar 1. Kerangka berfikir
Pendidikan Luar Sekolah PLS
Pendidikan Informal
Pondok Pesantren
Pola Pengasuhan Santri
Demokratis
Otoriter
Permisif
30
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pola pengasuhan di pondok pesantren Al-Furqon Sanden
Bantul. a.
Bagaimana dukungan pengasuh terhadap santri? b.
Bagaimana batasan yang dilakukan pengasuh terhadap santri? c.
Bagaimana aturan-aturan dan larangan pengasuh terhadap santri? d.
Bagaimana kontrol pengasuh dalam bertindak dan mengambil keputusan?
e. Bagaimanakah sikap pengasuh dalam menghadapi prilaku dan keinginan
santri?
31
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan serangkaian langkah penelitian yang akan dilakasanakan oleh peneliti meliputi metod-metode yang akan digunakan selama
penelitian berlangsung dari awal sampai akhir penelitiaan. Metode dalam penelitian itu meliputi pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian,
penentuan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analaisis data dan keabsahan data
A. Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam
Moleong, 2007: 4 metodologi penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang tertentu dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Moleong 2007:11 Ciri dari pendekatan penelitian kualitatif adalah bersifar
deskriptif, sehingga semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti, serta laporan penelitian berisi kutipan-
kutipan data untuk memberikan gambaran dalam penyajian laporan. Dan Moleong 2007: 6 mengatakan bahwa jenis penelitian tersebut merupakan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.