65 tersebut  dijadikan  sebagai  pedoman  dalam  penentuan  harga
beli tembakau oleh pabrik.” Adapun  pernyataan  yang  diberikan  oleh  Ibu  PA,  beliau
menyatakan bahwa : “Jika  kualitas  tembakau  petani  kurang  bagus  saya  akan
membuat  kesepakatan  kepada  petani  harga  tembakau  tidak akan terlalu tinggi.”
Upaya  dalam  mengatasi  masalah  tentang  proses  penentuan harga  tembakau  ada  tiga,  yaitu  bagi  petani  dan  pembeli  tengkulak,
dan  ketua  kemitraan  petani,  petani  membuat  kesepakatan  mufakat kepada  pembeli  yaitu  tengkulak  dan  grader  sebelum  menjual  hasil
pertanian tembakau. Adapun  upaya  yang dilakukan tengkulak adalah dengan  memberi  keterangan  kepada  petani  jika  pembayaran
terlambat.  Lain  halnya  dengan  ketua  kemitraan,  ia  dapat mengkalkulasi biaya pengolahan  hasil pertanian tembakau  mulai dari
tanam  sampai  dengan  panen.  Hal  ini  digunakan  pabrik  dalam menentukan estimasi harga sesuai dengan biaya tanam.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Proses  Pemasaran  Hasil  Tembakau  di  Desa  Mandisari  Kecamatan
Parakan Kabupaten Temanggung a.
Kehidupan Masyarakat Petani Tembakau
Petani tembakau sering didefinisikan sebagai sekelompok orang yang  memiliki  banyak  rumah,  harta  melimpah,  mobil  mewah,  dan
lain  sebagainya.Alasan  mereka  mendefinisikan  petani  tembakau
66 tersebut diatas karena sifat konsumerisme petani tembakau meningkat
jika  harga tembakau tinggi,  tetapi  jika  harga tembakau rendah petani tembakau  mengalami  kerugian  berupa  uang,  tenaga,  hingga  harta
benda.  Petani  akan  menggunakan  tiga  komponen  diatas  untuk membayar  upah  pegawai  selama  proses  produksi  hasil  pertanian
tembakau berlangsung. Periode  yang digambarkan sebagai  musim  tembakau   mbakon
yang  berlangsung  pada  enam  bulan  terakhir  tiap  tahunnya.Selama Juni  sampai  Desember,  tembakau  menjadi  sumber  ekonomi  yang
begitu  menonjol.Masyarakat  seakan  mengalihkan  perhatian  dan berfokus  pada  musim  tembakau.  Petani  tembakau  mulai  menanam
bibit  tembakau  pada  bulan  Maret  atau  April  dan  proses  pemanenan sekitar  bulan  Juli  sampai  September.  Pada  enam  bulan  terakhir,
tembakau  diolah  sebagai  komoditi  hasil  lahan  pertanian  yang menguntungkan jika dibandingkan dengan tanaman pangan.
Hal  ini  sesuai  dengan  pendapat  dari  D.J  Boer  Eko Purdyaningsih,  S.P,  2003,  beliau  melihat  lahan  di  wilayah
karesidenan Kedu termasuk di dalamnya  Temanggung sebagai  lahan penghasil  tanaman  pangan  yang  disela  dengan  tanaman  tembakau
sebagai tanaman
komoditi yang
menguntungkan secara
ekonomis.Pada  kenyataanya  ekonomi  tembakau  memiliki  pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat petani tembakau, banyak hal yang
dapat  ditelusuri  dari  perkembanagan  pengolahan  tanaman  tembakau