c. Perubahan Berat Badan,  keluhan  yang dirasakan yaitu naiknya  berat badan, rata-rata dalamsetahun bervariasi antara 1-5 kg atau berat badan berkurangturun.
Setiap tahun rata-ratapenurunan berat badan antara 1,6-1,9 kg.  Kenaikan berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah
perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan
bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah dalam tahun pertama penggunaan.
d. Gangguan  emosi  jarang terjadi,  keluhan  merasa  lesu lethargi, tidak bersemangat dalam kerjakehidupan. Penyebabnya diperkirakan dengan adanya
hormone progesterone terutamayang berisi 19-norsteroid menyebabkan kurangnya Vitamin B6 Pyridoxin di dalam tubuh.
e.  Jerawat,  keluhan adalah timbul jerawat pada wajah. Penyebabnya adalah hormon progestin terutama 19-norprogestinemenyebabkan peningkatan kadar
lemak.
2.3. Menstruasi
2.3.1.  Definisi Menstruasi
Menstruasi ialah salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam endometrium yang
keluar melalui vagina. Merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen
atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal
ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja  sampai  menopause  Walsh, 2008.
2.3.2.   Siklus Menstruasi
Panjang siklus menstruasi ialah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya. Hari pertama perdarahan dikatakan
hari pertama siklus. Siklus normalnya yaitu berada pada interval 21-35 hari, dengan rata-rata panjang siklus 28 hari Winkjosatro, 2005 dengan lamanya
perdarahan 3-7 hari dengan jumlah darah selama haid berlangsung tidak melebihi 80 ml  Anwar, Baziad, Prabowo, 2011.
2.3.3. Mekanisme Menstruasi
Hormon steroid estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan endometrium.Pada siklus 28 hari, hari hari ke-5 sampai 14 hari adalah fase
folikular  atau  proliferasiyangdipengaruhioleh hormon estrogen  yang dimulai setelah perdarahan berakhir dan berlangsung sampai saat ovulasi. Fase ini berguna
untuk menumbuhkan endometrium agar siap menerima ovum yang telah dibuahio. Pada fase ini ovarium terjadi pematangan folikel akibat pengaruh FSH. Folikel ini
akan menghasilkan estradiol dalam jumlah banyak. Pembentukan estradiol terus menigkat sampai kira-kira hari ke-13.
Puncak  sekresi  LH akan memacu terjadinya ovulasi  pada hari ke-14. pengaruh progesteron terhadap endometrium paling terlihat pada hari ke-22, yaitu
saat nidasi seharusnya terjadi. Bila tidak terjadi nidasi, estradiol dan progesteron akan menghambat FSH dan LH sehingga korpus luteum tidak dapat berkembang
lagi. Akibat pengaruh estradiol dan progesteron akan terjadi penyempitan
pembuluh darah endometrium yang berlanjut dengan iskemia. Dengan demikian, endometrium akan terlepas dan diikuti oleh perdarahan yang terkenal dengan
nama haid Bobak, 2004. Mekanisme menstruasi  belum diketahui seluruhnya, akan tetapi sudah
dikenal beberapa faktor yangmemegang peranan dalam hal ini, selain  faktor
hormonal  yakni;1Faktor-Faktor  Enzim.  Dalam  fase proliferasi estrogen
mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hidrolitik dalam endometrium, serta merangsang pembentukan glikolagen  dan asam-asam  mukopolisakarida.  Zat-zat
yang terakhir ini ikut serta dalam pembangunan endometrium. Pada pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti, dengan akibat mempertinggi
permeabilitas pembuluh-pembuluh darah yang sudah berkembang sejak permulaan  fase proliferasi. Dengan demikian, lebih banyak zat-zat makanan
mengalir ke stroma endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum, apabila terjadi kehamilan. Jika kehamilan terjadi, maka dengan menurunnya kadar
progestoren, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan, dan merusakkan bagian dari sel- sel yang berperan dalam sintesis protein. Karena itu, timbul gangguan dalam
metabolisme endometrium yang mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan; 2 Faktor-Faktor  Vaskularyaitu  mulai  fase proliferasi terjadi
pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria, vena-vena hubungan
antaranya, seperti digambarkan di atas. Dengan regresi endometrium timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri,
dan akhirnya terjadi nekrosisi dan perdarahan dengan pembentukan hematom,
baik dari arteri maupun dari vena; 3 Faktor Prostaglandindimana  endometrium mengandung banyak prostaglandin. Dengan desintegrasi endometrium,
prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk  membatasi perdarahan pada haid  Pillitery,  2003  dalam
Sumardiani, 2010.
2.3.4.   Gangguan Menstruasi