36
pihak dalam transaksi elektronik yang didalamnya juga terdapat data elektronik.
21
Sebuah tanda tangan elektronik akan menjadi alat bukti yang sempurnya jika ia memenuhi beberapa syarat, yaitu:
pertama, reliable
atau dapat dipertanggung jawabkan oleh si pembuat tanda tangan.
Kedua, autentcity
atau otentik. Hal ini terkait dengan identitas si pembuat, kewenangan, kedudukan
hukum dan data usernya.
Ketiga, integrity
yaitu terkait dengan keutuhan data yang dikirimkan.
Keempat,
tidak dapat disangkal. Untuk itu si pembuat tanda tangan harus memastikan bahwa tanda tangan tersebut miliknya.
Kelima,
bersifat rahasia
confidencial
.
22
2. 9. KeabsahanTransaksi Elektronik
Berbicara masalah keabsahan suatu tranksaksi, orang selalu akan mendasarkan pada ketentuan dalam Pasal 1320 KUHPerdata yang menyatakan
bahwa untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan 2 dua syarat, yakni: yang pertama cakap untuk membuat suatu perikatan sedangkan yang kedua sebab
yang halal.
23
21
Ibid,hal., 40.
22
Ibid, hal., 41 - 42. Perlu Penulis kemukakan disini, bahwa semua hal yang telah dikemukakan di atas, ternyata tidak dilakukan dalam Putusan 15. Atau, mungkin saja dilakukan namun kurang
eksplisit dapat dibaca dalam putusan tersebut, sebagaimana terlihat dalam uraian hasil penelitian yang telah Penulis uraikan di Bab III, infra, lihat mulai hal., 57 skripsi ini.
23
Pasal 1320 KUHPerdata.
37
Dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata sebenarnya tidak dipermasalahkan mengenai media yang digunakan dalam
transaksi, atau dengan kata lain Pasal 1320 KUHPerdata tidak mensyaratkan bentuk dan jenis media yang digunakan dalam bertransaksi. Oleh karena itu,
dapat saja dilakukan dengan menggunakan media konvensional maupun secara elektronik.
24
Namun suatu perjanjian dapat dikatakan sah bila telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1320 tersebut.
Demikian pula asas kebebasan berkontrak yang dianut KUHPerdata, dimana para pihak dapat bebas menentukan dan membuat suatu perikatan atau
perjanjian dalam bertransaksi yang dilakukan dengan tikat baik Pasal 1338
.
Jadi, apapun bentuk dan media dari kesepakatan tersebut, tetap berlaku dan mengikat para pihak karena perikatan tersebut
25
merupakan undang-undang bagi yang membuatnya.
Permasalahan akan timbul dari suatu transaksi bila salah satu pihak ingkar janji, maka penyelesaian permasalahan selalu berkaitan dengan apa yang
menjadi bukti dalam transaksi. Lebih-lebih bila tranksaksi menggunakan sarana elektronik. Hal ini karena penggunaan dokumen atau data elektronik sebagai
akibat transaksi melalui media elektronik, belum secara khusus diatur dalam
24
Menurut penulis, dengan kata lain Pasal 1320 KUHPerdata tidak mensyaratkan bentuk dan jenis media yang digunakan dalam bertransaksi.
25
Menurut Penulis, termasuk dalam perikatankontrak tersebut adalah tanda tangan biasa yang mewakili consent, maupun tanda tangan elektronik.
38
hukum acara PTUN, termasuk dalam Hukum Acara Perdata maupun dalam Hukum Acara Pidana. Mengenai hukum materiilnya pada dasarnya selain diatur
atau mempunyai kedudukan dalam UU ITE, diatur pula secara tegas dalam Pasal 15 Ayat 1 UU No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan yang
menyatakan bahwa dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam
microfilm
atau mendia lainnya dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah. Selanjutnya apabila diperhatikan ketentuan dalam Pasal 1 Angka 2 UU
Dokumen Perusahaan mengenai pengertian dokumen, dikaitkan dengan ketentuan Pasal 12 Ayat 1 dan Ayat 2 UU No. 8 tahun 1997 jo. Pasal 1320
KUHPerdata, transaksi melalui media elektronik adalah sah menurut hukum.
26
Masih menyertai teknologi tanda tangan digital adalah biaya tambahan
secara institusional. Tanda tangan digital memerlukan pembentukan otoritas-
otoritas yang berhak menerbitkan sertifikat serta biaya-biaya lain untuk menjaga
dan mengembangkan fungsi-fungsinya. Disamping itu, biaya langganan.
Penanda tangan memerlukan perangkat lunak aplikasi dan juga membayar untuk memperoleh sertifikasi dari otoritas yang berhak mengeluarkan sertifikat
Sedangkan kelebihan yang paling utama dari adanya tanda tangan digital adalah lebih terjaminnya otentikasi dari sebuah dokumen. Tanda tangan digital sangat
sulit dipalsukan dan berasosiasi dengan kombinasi dokumen dan kunci privat secara unik.
27
26
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Raja, Garindo, Jakarta, 2004, hal., 401.
27
Ibid, hal., 402.
39
2. 10. Alat Bukti Menurut Hukum Acara TUN dan UU ITE