7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka pada bagian
ini akan dikaji teori-teori yang relevan guna memberi kerangka rasional untuk melakukan analisis data
penelitian.
2.1. Mutu Pendidikan
2.1.1. Mutu Pendidikan
Bagi setiap institusi mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling
penting. Filosofi
mutu Dr.
Edward Deming
dikembangkan berdasarkan
kebutuhan untuk
memperbaiki kondisi kerja bagi setiap pegawai. Berdasarkan
filosofi tersebut,
Arcaro 2007:75
mengembangkan definisi mutu yang dapat diterapkan dalam
dunia pendidikan
adalah suatu
proses terstruktur
untuk memperbaiki
keluaran yang
dihasilkan. Sedangkan menurut Sallis 2012:51 ada dua
konsep tentang mutu. Mutu dalam konsep absolut yaitu suatu idialisme yang tidak dapat di kompromikan.
Produk yang bermutu adalah sesuatu yang dibuat sempurna dengan biaya mahal. Sementara dalam
8
konsep relatif mutu adalah sesuatu yang memuaskan dan melampui keinginan kebutuhan pelanggan quality
in
perception. Dalam
dunia pendidikan
sallis mempertegas mutu merupakan sebuah filosofi dan
metodologi yang
membantu sekolah
untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam
menghadapi tekanan-tekanan
eksternal yang
berlebihan. Mutu pendidikan menurut Permendiknas nomor
63 tahun 2009 adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem
Pendidikan Nasional. Selanjutnya menutur Oemar Hamalik 1990 pengertian mutu dapat dilihat dari dua
sisi yaitu sisi normatif dan segi deskritif. Dalam artian normatif mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan
kriteria, intrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan kriteria intrinsik,
mutu pendidikan
merupakan produk
pendidikan yakni manusia yang terdidik, sesuai dengan standar
ideal. Berdasarkan
kriteria eksrinsik,
pendidikan merupakan instrumen untuk mendidik tenaga kerja yang terlatih. Dalam artian deskritif, mutu
ditentukan berdasarkan keadaan senyatanya, misalkan hasil tes prestasi belajar siswa.
Kolerasi mutu dengan pendidikan sebagaimana pengertian yang dikemukakan oleh Dzaujak Ahmad
1996 “mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah
9
dalam pengelolahan secara operasional efisien terhadap kompenen-komponen yang berkaitan dengan sekolah
sehingga
menghasilkan nilai
tambah terhadap
komponen tersebut menurut normastandar yang belaku”.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan bukanlah upaya sederhana, melainkan
suatu upaya yang dilakukan secara dinamis, terus berkelanjutan.
Pendidikan selalu
berubah dan
berkembang sesuai
dengan perubahan
dan perkembangan jaman. Oleh karena itu pendidikan
senantiasa melakukan
upaya perbaikan
dan peningkatan mutu sejalan dengan semakin tingginya
kebutuhan dan tuntutan kehidupan pendidikan bagi masyarakat.
2.1.2. Indikator Mutu Pendidikan