Perumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa Produksi padi mulai dari tahun 2009 hingga tahun 2010 mengalami peningkatan Produksi sebesar 18.986 ton. Namun pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 38.468 ton dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 23.543 ton Bps, 2012. Masalah ketersediaan padi tidak hanya menyangkut jumlah yang tersedia saja, tetapi juga tentang kebutuhan yang dapat memenuhi pemintaan dari waktu ke waktu. Karena pentingnya komoditi ini sehingga memerlukan adanya suatu perencanaan yang matang untuk dapat memenuhi kebutuhan yang cukup memadai dan perlu dipantau terus agar dapat di antisipasi permasalahan yang akan timbul. Melihat peningkatan jumlah Produksi padi, perlu juga di lakukan peninjauan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya, karena terdapat banyak variabel yang mempengaruhinya. Untuk itu variabel tersebut perlu di reduksi untuk memperoleh beberapa faktor-faktor yang dominan yang dapat mempengaruhi Produksi padi di Kabupaten Padang Lawas. Analisis Faktor digunakan didalam penelitian ini karena dapat mereduksimeringkas dari variabel banyak diubah menjadi sedikit variabel. Berdasarkan uraian diatas penulis memilih judul tugas akhir “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Padi Sawah di Kabupaten Padang Lawas”.

1.2 Perumusan Masalah

Tingkat Produksi padi di Kabupaten Padang Lawas yang hasilnya tidak tetap setiap tahunnya, sebaliknya kebutuhan padi setiap tahunnya selalu meningkat akibat dari pertambahan jumlah penduduk. Dengan adanya masalah tersebut penelitian yang akan di teliti dalam tulisan ini adalah faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut mempengaruhi Produksi padi sawah di Kabupaten Padang Lawas. Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Agar pembatasan masalah lebih jelas, maka penulis memberikan batasan yang akan dilakukan yaitu : 1. Populasi pada penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Kabupaten Padang Lawas. 2. Iklim diseluruh wilayah Kabupaten Padang Lawas adalah sama, artinya iklim tidak merupakan faktor yang mempengaruhi Produksi padi di Kabupaten Padang Lawas. 3. Penduduk yang menjadi responden adalah msyarakat yang ada dan terdaftar sebagai penduduk di Kabupaten Padang Lawas.

1.4 Tinjauan Pustaka

Analisis faktor merupakan suatu alatmetode yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas, dari variabel yang banyak diubah menjadi variabel yang lebih sedikit, misalnya dari 15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel baru yang di sebut faktor dan masih memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variabel asli original variable Supranto, 2004. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan interrelations antara sejumlah variabel – variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal dan dapat menilai apa saja variabel yang dianggap layak appropriateness untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya Santoso, 2010. Tujuan analisis faktor adalah : Santoso, 2010 1. Data summarzation, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar- variabel dengan melakukan uji korelasi. Universitas Sumatera Utara 2. Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu. Analisis faktor dipergunakan di dalam situasi sebagai berikut : Supranto, 2004 1. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari underlying dimensions atau faktor, yang menjelaskan korelasi antara suatu set variabel. 2. Menganalisis faktor berarti mereduksi datavariabel.Menganalisis atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi independent yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu set variabel asli yang saling berkorelasi didalam analisis multivariat selanjutnya, misalnya analisis regresi berganda dan analisis diskriminan. 3. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlah untuk di pergunakan didalam analisis multivariat selanjutnya. Model Analisis Faktor dapat ditulis sebagai berikut ini : k ik i i i i X W X W X W X W F      ... 3 3 2 2 1 1 Keterangan :  Fi Estimasi faktor ke i  i W Bobot atau koefisien nilai faktor ke i  k jumlah variabel Supranto 2004 menyatakan bahwa analisis faktor memiliki banyak aplikasi didalam riset pemasaran, manajemen dan ilmu sosialkedokteran, untuk klasifikasipengelompokkan. Antara lain adalah sebagai berikut: 5 Universitas Sumatera Utara 1. Analisis faktor bisa dipergunakan didalam segmentasi pasar untuk mengidentifikasi variabel yang mendasari yang dipergunakan untuk mengelompokkan pelanggan. 2. Didalam riset produk analisis faktor dapat dipergunakan untuk menentukan atribut atau karakteristik merek yang mempengaruhi pilihan pelngganpembeli. 3. Didalam studi advertensi, analisis faktor dapat dipergunakan untuk memahami kebiasaan mengkonsumsi media the media consuption habits dari sasaran the target market. 4. Didalam penelitian harga, bisa digunakan untuk mengenalimengidentifikasi karakteristik atau sifat-sifat pelanggan yang sensitif terhadap harga. Pada bidang kependudukandemografi penggunaan analisis faktor juga mengambil peran penting. Cristopel,2008 menggunakan analisis faktor untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kotamadya Medan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kotamadya Medan yaitu pendapatan dan migrasi 29,766, faktor eksternal 13,057, faktor internal 11,004.

1.5 Tujuan Penelitian