37 4 Lari masih bisa diulang apabila: a Pelari mencuri start, b Pelari
tidak melewati garis finish, c Pelari terganggu oleh pelari lain. 5 Pengukuran waktu: Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera
diangkat sampai pelari tepat melintas garis finish. 6 Pencatatan hasil: 1 Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai
oleh pelari untuk menempuh jarak 50 meter dalam satuan waktu detik, 2 Pengambilan waktu: satu angka di belakang koma untuk stopwatch
manual, dan dua angka di belakang koma untuk stopwatch digital.
Tabel 2. Norma Kecepatan Lari 50 m
No Interval
Klasifikasi
1 s.d-
6.7” Baik Sekali
2 6.8”-7.6”
Baik 3
7.7”-8.7” Sedang
4 8.8”-10.3”
Kurang 5
10.4”-dst Kurang Sekali
Depdiknas, 2010: 25
b. Kelentukan
Dalam Penelitian ini untuk mengukur kelentukan adalah menggunakan tes sit and reach. Tes tersebut memiliki validitas face
validity dan reliabilitas sebesar 0.92 Wahyudi, 2000: 34. Prosedur tes untuk mengukur kelentukan
1 Tujuan: untuk mengukur kelentukan 2 Alat: 1 Bangku sit and rest tes dan kelengkapannya, 2 alat tulis
pencatat hasil tes. 3 Pelaksanaan:
a Testi duduk pada dengan kedua kaki lurus kedepan, bagian badan menempel pada tembok.
38 b Bangku sit and rest tes di letakkan di depan testi, dengan kedua
tangan lurus menempel pada penggaris yang berada di bangku sit and rest tes.
c Kemudian secara perlahan tangan testi mendorong semaksimal mungkin penggaris yang ada di bangku sit and rest tes hingga
sejauh-jauhnya. d Saat mendorong lutut testi tidak boleh terangkat atau menekuk.
Gambar 2. Tes Sit And Reach c.
Power Tungkai
1 Tujuan: Tes ini bertujuan untuk mengukur daya power tungkai 2 Alat dan fasilitas
a Papan berskala sentimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang, jarak antara lantai dengan angka
nol pada skala yaitu 150 cm. b Serbuk kapur.
c Alat penghapus. 3 Petugas tes: Pengamat dan pencatat hasil.
4 Menyusun pedoman pelaksanaan tes.