1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara didalam penelitian dan harus diuji kebebarannya sehingga dengan demikian suatu hipotesis diterima atau ditolak
hasilnya. Suatu hipotesis dapat diterima apabila disertai dengan pembuktian yang nyata.
Menurut Sugiono 2005:70, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh sebab itu rumusan masalah penelitian biasanya
disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Maka dari rumusan masalah dan kerangka teori yang dikemukakan diatas, penulis menurunkan hipotesa penelitian sebagai
berikut : Hipotesis Alternatif Ha : ada hubungan positif antara profesionalisme kerja
pegawai dengan kualitas pelayanan publik. Hipotesa Nol Ho : tidak ada hubungan positif antara profesionalisme kerja
pegawai dengan kualitas pelayanan publik.
1.7 Definisi Konsep
Konsep adalah mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu
tertentu yang menjadi pusat perhatian, Singarimbun,1997:33. Untuk memberikan batas-batas yang jelas dari masing-masing konsep, guna menghindari adanya salah
pengertian, maka definisi beberapa konsep yang dipaki dalam penelitian ini sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kerangka teoritis yang telah dikemukakan diatas. Adapun yang menjasi definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Profesionalisme kerja pegawai adalah suatu kemampuan dan ketrampilan
seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan, antara kemampuan
yang dimilikioleh birikrasi dengan kebutuhan tugas pegawai. 2.
Kualitas pelayanan publik adalah mutukualitas pelayanan birokrat terhadap masyarakat yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan
pelangganmasyarakat. Kualitas pelayanan berhubungan erat dengan pelayanan yang sistematis dan komprehensif yang dikenal dengan konsep
pelayanan prima.
1.8 Definisi Operasional
Menurut Singarimbun 1995:46, definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variable sehingga
dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisa kedalam variable-variabbel tersebut.
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Variabel bebas X, profesionalisme kerja pegawai diukur dengan indicator, sebgai berikut :
a. Equality pegawai
1 Perlakuan yang sama atas pelayanan publik yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
2 Konsistensi dalam memberikan pelayanan
b. Equity pegawai
1 Tidak adanya pengaruh pangkatjabatan terhadap kebebasan
pegawai jika ingin menyampaikan pendapat. 2
Tidak adanya pengaruh perbedaan jenis kelamin dalam penempatan posisi kerja.
c. Loyality pegawai
1 Kesetiaan kepada institusi
2 Kesetiaan kepada pimpinan
3 Kesetiaan kepada sesama
d. Akuntanbilitas Pegawai
1 Akuntanbilitas kinerja pelayanan publik : integritas selalu
memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral yang ditetapkan, tingkat ketelitian, kelengkapan sarana dan
prasarana, kejelasan peraturan dan kedisiplinan. 2
Akuntanbilitas biaya pelayanan publik harus sesuai dengan ketentuan dengan perundang-undangan.
3 Akuntanbilitas produk pelayanan publik.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel terikat Y, kualitas pelayanan public diukur dengan indikator, sebagai
berikut : a.
Bukti langsung. Tersedianya ruang tunggu, seragam, perlengkapan, dan sarana komunikasi.
b. Daya tanggap. Dapat diakses, tidak lama menunggu, respon terhadap
permintaan. c.
Keandalan. Penyelesaian pelayanan dengan cepat dan selesai pada waktu yang dijanjikan.
d. Jaminan. Terpercaya, reputasi yang baik dalam hal pelayanan, pegawai
yang kompeten. e.
Empati. Mengenal pelanggan, pendengar yang baik dan sabar.
1.9. Sistematika Penulisan BAB I