b. Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek material
yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan cara berpikir ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan
serta dapat juga menggunakan 5W + 1H. Berdasarkan cara pandang obyek formal, akan muncul enam pertanyaan pokok sebagai ciri khas geografi yang dikenal dengan
istilah 5W + 1H yaitu sebagai berikut: 1. What : Apa yang terjadi?
2. Where : Dimana itu terjadi? 3. When : Kapan periwtiwa itu terjadi?
4. Why : Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi? 5. Who : Siapa yang terlibat didalam peristiwa tersebut?
6. How : Bagaimana upaya untuk menyelesaikan peristiwa tersebut?
Contoh Penerapan 5W+1H
1 What apa Bencana Kebakaran Hutan 2 Where dimana Di Provinsi Riau
3 When kapan Pada bulan April – Mei 2014
4 Why mengapa Terjadi karena tindakan masyarakat yang membakar hutan, tujuannya yaitu membuka lahan baru untuk perkebunan.
5 Who siapa Kebakaran hutan menyebabkan sebagian besar penduduk Provinsi Riau dan sekitarnya, bahkan sampai ke negeri tetangga terkena polusi udara.
6 How bagaimana Kondisi hutan yang terbakar menyebabkan hilangnya pohon pelindung dan penyangga bumi. Oleh karena itu penanggulangan bencana kebakaran
hutan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a Pembuatan undang- undang yang mengancam pelaku pembakaran hutan secara
tegas. b Memberikan penyuluhan kepada masyarakat disekitar kawasan hutan agar selalu
peduli pada lingkungan alam terutama hutan disekitarnya. c Melestarikan dan menjaga kualitas hutan agar manusia dan hewan dapat
memperoleh hasil yang baik.
3. Aspek Geografi
4. Konsep Geografi
Sepuluh Konsep Esensial Geografi Menurut Hasil Seminar dan Lokakarya Kualitas
Pengajaran Geografi 1988 yaitu:
a. Lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
geosfer dan menunjukkan suatu tempat di permukaan bumi. Konsep ini terdiri dari:
- Lokasi Absolut yaitu lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
- Lokasi Relatif yaitu lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah.
b. Jarak
merupakan faktor pembatas yang alami antara dua wilayah. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu:
- Lokasi Absolut yaitu lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap - Lokasi Relatif yaitu lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dansifatnya
berubah.
c. Keterjangkauan
berkaitan dengan aksesibilitas, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan
sebagainya. Konsep ini selalu berkaitan dengan jarak, kondisi medan, dan juga ada tidaknya angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.
d. Pola
berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain. Konsep pola berkaitan dengan bentuk dan susunan
persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi, baik yang bersifat alami maupun buatan.
e. Morfologi
menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan, sehingga bentuk tiap
wilayah di muka bumi akan berbeda.
f. Aglomerasi