Kajian Partisipasi Masyarakat Kajian Teori 1.

g Partisipasi menopang pembangunan; h Partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif baik bagi aktualisasi potensi manusia maupun pertumbuhan manusia; i Partisipasi merupakan cara yang efektif membangun kemampuan masyarakat untuk pengelolaan program pembangunan guna memenuhi kebutuhan khas daerah; j Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak demokratis individu untuk dilibatkan dalam pembangunan mereka sendiri. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan seseorang atau anggota masyarakat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. b. Bentuk Partisipasi Bentuk partisipasi menurut Taliziduhu Ndraha 1987: 102 terbagi atas: 1 Partisipasi Vertikal Partisipasi vertikal terjadi dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan dimana masyarakat berada sebagai status bawahan, pengikut, atau klien. 2 Partisipasi Horizontal Partisipasi horizontal, masyarakat mempunyai prakarsa dimana setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu dengan yang lainnya. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Menurut Slamet 1993, partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk berpartisipasi antara lain St. Rodliyah, 2013: 55-58 : 1 Jenis Kelamin Faktor jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan akan mempengaruhi partisipasi yang diberikan. Partisipasi yang diberikan oleh laki-laki berbeda dengan partisipasi yang diberikan oleh perempuan karena adanya sistem pelapisan sosial yang terbentuk dalam masyarakat, yang membedakan kedudukan dan derajat antara keduanya sehingga menimbulkan perbedaan hak dan kewajiban. 2 Usia Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Perbedaan kedudukan dan derajat atas dasar senioritas dalam masyarakat menimbulkan adanya golongan tua dan golongan muda yang berbeda dalam hal-hal tertentu. Struktur usia penduduk dapat dilihat dalam satuan tahun atau yang disebut dengan umur tunggal. 3 Pendidikan Pendidikan adalah suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan, dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga Negara yang baik. Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat. Latar belakang pendidikan yang diperoleh seseorang akan mempengaruhi masyarakat dalam berpartisipasi. 4 Pekerjaan Pekerjaan mata pencaharian penduduk merupakan gambaran kegiatan ekonomi suatu daerah sehingga maju mundurnya suatu daerah dapat dilihat dari sektor ekonominya. Jenis pekerjaan seseorang akan menentukan tingkat penghasilan dan mempengaruhi waktu luang seseorang dalam berpartisipasi. 5 Pendapatan Besar kecilnya pendapatan atau penghasilan akan mempengaruhi partisipasi seseorang. Tingkat pendapatan atau penghasilan ini akan mempengaruhi kemampuan financial seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, dalam hal ini kegiatan pengguna Pamsimas. Partisipasi masyarakat ditinjau dari segi motivasinya, terjadi karena Khairuddin, 1992: 126 : a Takut Partisipasi dilakukan karena takut dengan perintah atasan sehingga masyarakat terpaksa melaksanakan rencana yang telah ditentukan. b Ikut-ikutan Partisipasi dilakukan karena rasa solidaritas tinggi antar anggota masyarakat. c Kesadaran Partisipasi dilakukan karena kehendak dari pribadi anggota masyarakat yang timbul dari hati nurani sendiri. Masyarakat sadar bahwa pembangunan merupakan kepentingan bersama, sehingga mereka tidak merasa terpaksa dan tidak hanya ikut-ikutan dalam melaksanakan suatu kegiatan. d. Tahap Partisipasi Menururt Khairuddin 1992: 125 partisipasi dibagi dalam tiga tahap, antara lain : 1 Partisipasi Inisiasi Inisiation Participation adalah partisipasi yang mengundang inisiatif dari pimpinan desa, baik formal maupun informal, ataupun dari anggota masyarakat mengenai suatu proyek yang nantinya proyek tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat. 2 Partisipasi Legitimasi Legitimation Participation adalah partisipasi pada tingkat pembicaraan atau pembuatan keputusan tentang proyek tersebut. 3 Partisipasi Eksekusi Execution Participation adalah partisipasi pada tingkat pelaksanaan. Tahap atau bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah sebagai berikut Tjahya, 2000: 212: 1 Partisipasi dalam identifikasi masalah Partisipasi dalam tahap identifikasi masalah merupakan keterlibatan masyarakat dalam mengenali kondisi daerah beserta permasalahan yang dihadapi, sehingga pembangunan yang dilaksanakan merupakan kebutuhan masyarakat setelah melihat permasalahan di daerahnya. 2 Partisipasi dalam perencanaan Partisipasi dalam tahap perencanaan merupakan keterlibatan masyarakat dalam rangkan menentukan arah dan strategi serta kebijaksanaan pembangunan. Partisipasi dalam tahap ini berfungsi untuk memastikan bahwa kondisi dan kebutuhan setempat benar-benar diperhatikan. 3 Partisipasi dalam pelaksanaan Partisipasi dalam tahap pelaksanaan merupakan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam proses kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan. Partisipasi masyarakat dalam tahap ini dapat berwujud uang, barang dan tenaga karena biaya dari pemerintah tidak mencukupi. 4 Partisipasi dalam pemanfaatan dan pemeliharaan Partisipasi dalam tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil merupakan keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan dan ikut serta memelihara hasil pembangunan sehingga memiliki kewajiban untuk memperbaiki apabila terjadi kerusakan. 5 Partisipasi dalam evaluasi hasil pembangunan Partisipasi dalam tahap evaluasi merupakan keterlibatan masyarakat dalammemberikan penilaian terhadap hasil pembangunan sehingga dapat menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan pembangunan selanjutnya. e. Partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas pada penelitian ini adalah Tjahya, 2000: 212-216 : 1 Partisipasi masyarakat dalam tahap identifikasi masalah ialah keterlibatan masyarakat dalam mengenali dan menggali permasalahan yang ada. Partisipasi masyarakat pada tahap identifikasi masalah dalam penelitian ini, diukur berdasarkan indikator yang digunakan untuk partisipasi dalam identifikasi masalah yaitu pengetahuan akan program Pamsimas, perolehan informasi, keterlibatan dalam kegiatan identifikasi masalah, aktivitas dalam kegiatan identifikasi masalah dan motivasi. 2 Partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan merupakan keterlibatan masyarakat dalam membahas suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dalam penelitian ini, diukur berdasarkan keterlibatan dalam kegiatan perencanaan, aktivitas dalam kegiatan perecanaan, keterlibatan dalam penentuan kegiatan pada program Pamsimas. 3 Partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan adalah keterlibatan masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan dalam penelitian ini, dapat dilihat dari keterlibatan dalam mengikuti kegiatan pada program Pamsimas, bentuk sumbangan yang diberikan, dan motivasi mengikuti program Pamsimas. 4 Partisipasi masyarakat pada tahap pengoperasian dan pemeliharaan hasil ialah keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan dan memelihara serta melakukan perbaikan terhadap hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Partisipasi masyarakat pada tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil dalam penelitian ini, dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam pemeliharaan dan pemanfaatan serta motivasi masyarakat terlibat dalam program Pamsimas. 5 Partisipasi masyarakat pada tahap pengamanan lingkungan dan sosial adalah keterlibatan masyarakat dalam pengamanan lingkungan dan sosial terhadap kesesuaian setelah pembangunan yang telah dilaksanakan. Partisipasi masyarakat pada tahap pengamanan lingkungan dan social dalam penelitian ini dapat dilihat dari dampak positif dan negative terhadap lingkungan dan pengalihan fungsi lahan. 6 Partisipasi masyarakat pada tahap pemantauan, evaluasi dan pelaporan adalah keterlibatan masyarakat dalam setiap pertemuan yang membahas tentang kekurangan dan kelebihan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan penilaian oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat pada tahap evaluasi dalam penelitian ini, dapat dilihat dari keterlibatan masyarakat dalam kegiatan evaluasi, aktivitas dalam kegiatan evaluasi, dan motivasi masyarakat terlibat dalam kegiatan evaluasi program Pamsimas.

A. Penelitian yang relevan

Tabel 1. Penelitian yang relevan No . Peneliti Jamzi Mordani Jurnal Skripsi UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2014 1. Judul Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Desa Kampung Panjang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar Tujuan a. untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah desa, fasilitator Pamsimas dan masyarakat dalam upaya Pemberdayaan Program Pamsimas. b. untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam upaya pemberdayaan masyarakat mengenai program Pamsimas. Metode Deskriptif Kualitatif Hasil Penelitian a. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui program Pamsimas yang dilakukan pemerintah desa, fasilitator Pamsimas dan Masyarakat adalah cukup mampu diberdayakan, hanya pada program sanitasi air di tempat- tempat umum hasilnya belum maksimal dilakukan pemberdayaan masyarakat. b. Manfaat dari program Pamsimas sudah dirasakan manfaat oleh masyarakat berupa depot air minum Pamsimas yang beroperasi setiap hari dan menjadi komsumsi air di masyarakat desa Kampung panjang. 2. Peneliti Ibrahim Surotinojo Jurnal Tesis Universitas Diponegoro 2009 Judul Partisipasi Masyarakat Dalam Program Sanitasi Oleh Masyarakat SANIMAS di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo, Gorontalo Tujuan a. Untuk mengkaji bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program SANIMAS. Metode Deskriptif Kuantitatif Hasil Penelitian a. Tingkat partisipasi cukup tinggi dalam bentuk tenaga diberikan pada seluruh tahapan program SANIMAS, sumbangan pikiranide dan material diberikan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, partisipasi dalam bentuk uang diberikan dalam tahap pelaksanaan dan pemanfaatan. b. 1 Faktor-faktor internal yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi : faktor jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan faktor pengetahuan masyarakat. 2 faktor eksternal yaitu pihak yang berkepentingan terhadap program SANIMAS yang mempengaruhi bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat adalah pihak pemerintah daerah, pengurus desa, tokoh masyarakat dan fasilitator. 3 Peneliti Evi Susanti Skripsi UNY 2014 Judul Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Mitigasi Bencana Di Kawasan Rawan Bencana KRB III Gunung Merapi Desa Mranggen Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Tujuan a. Upaya mitigasi bencana yang tepat di KRB III Gunung Merapi Desa Mranggen b. Seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana di Desa Mranggen Metode Deskriptif Kuantitatif Hasil penelitian a. 1 Upaya mitigasi struktural di Desa Mranggen membangun Check Dam, Sabo Dam, Operit , Jembatan Gantung, TanggulBronjong, Talud Drainase , dan Jalur Evakuasi. 2 Upaya mitigasi non-stuktural dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana berupa menyusun modifikasi Standar Operasional Prosedur Penanggulangan Bencana Gunung Merapi, penghutanan, dan Prosedur Evakuasi. b. Tingkat Partisipasi masyarakat baik secara struktural dan non- struktural tergolong dalam tingkatan sedang. 4 Peneliti Weni Lestari Skripsi UNY 2014 Judul Tingkat Partisipasi Pelaku Pariwisata Dalam Pengelolaan Sampah Di Objek Wisata Pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul Tujuan 1. Jenis sampah yang dihasilkan pelaku pariwisata 2. Partisipasi pelaku pariwisata dalam bentuk pengelolaan sampah 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pelaku pariwisata dalam pengelolaan sampah 4. Tingkat partisipasi pelaku pariwisata terhadap pengelolaan sampah di Objek Wisata Pantai Parangtritis Metode Inferensial Kuantitatif Hasil penelitian a. Jenis sampah yang dibuang di Objek Wisata Pantai Parangtritis meliputi : sampah organik, sampah anorganik, sampah spesifik. b. Partisipasi pelaku pariwisata dalam bentuk pengelolaan sampah meliputi: mengurangi timbunan, menggunakan kembali, mendaur ulang, dan membuang. c. Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pelaku pariwisata meliputi: jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lamanya tinggal d. Tingkat partisipasi pelaku pariwisata dalam pengelolaan sampah meliputi wisatawan hampir semua, partisipasi tinggi pengelola rumah makan dan penginapan dalam tingkat sedang.

B. Kerangka Berfikir

Air bagi masyarakat di Kecamatan Prambanan merupakan kebutuhan yang sangat penting dan mendasar untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari- hari. Pada umumnya air memiliki peran penting sebagai bahan baku untuk memenuhi segala kebutuhan setiap orang. Kualitas air yang buruk dan kurang layak untuk dikonsumsi serta sarana prasarana sanitasi atau jamban yang belum mencakup semua kalangan menjadi alasan utama adanya program Pamsimas di Kecamatan Prambanan. Pamsimas sendiri pengertiannya adalah Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat. Program Pamsimas mencakup tahap regular, tahap replikasi dan tahap HID Hibah Insentif Desa. Adanya Pamsimas di Kecamatan Prambanan di sambut cukup baik dari masyarakat, sambutan tersebut berupa tanggapan persetujuan dan penolakan. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Cakupan wilayah yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 5 Desa yang memperoleh dan menggunakan bantuan Pamsimas. Desa-Desa tersebut yaitu Desa Sanggrahan, Desa Pereng, Desa Cucukan, Desa Kotesan dan Desa Sengon. Desa Sanggrahan merupakan Desa yang telah memperoleh bantuan sampai pada tahapan HID atau Hibah Insentif Desa. Desa-desa selain Desa Sanggrahan merupakan desa yang baru sampai pada tahap pembangunan dan pengoperasian beberapa bulan. Desa-desa yang baru sampai pada tahap pembangunan dan pengoperasian beberapa bulan masih memiliki jumlah Kepala Keluarga pengguna lebih sedikit dibandingkan dengan desa yang telah sampai tahap pengembangan atau HID. Pada tahapan awal desa-desa menemukan berbagai macam faktor berupa faktor pendukung dan faktor penghambat.

Dokumen yang terkait

DAMPAK IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENANGGULANGAN KEBUTUHAN AKSES AIR MINUM DAN SANITASI MASYARAKAT MISKIN

1 14 109

PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HIDUP SEHAT: Studi pada Masyarakat di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

8 33 42

PERTANGGUNGJAWABAN BIROKRASI PUBLIK DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) TAHAP II DI KABUPATEN MAGETAN.

0 0 16

Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Sragen.

0 0 2

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMENUHAN HAK WARGA NEGARA ATAS LINGKUNGAN YANG BAIK DAN SEHAT (Studi di Desa Gantiwarno, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar).

0 1 1

Pemberdayaan masyarakat dalam program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) di Kabupaten Sragen AWAL

0 0 18

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DAN MANFAAT PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DI DESA MARANA KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA | Mulya | Katalogis 6579 21855 1 PB

0 0 12

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI PAMSIMAS (PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT) TIRTA MULYA SEJAHTERA DI DESA NGEMBALREJO BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY

0 0 20

COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN SEMARANG

0 1 17

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KABUPATEN LEBAK - FISIP Untirta Repository

3 31 336