Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover dan Net Profit Margin.
a. Current Ratio Current Ratio merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana
kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang akan diubah menjadi kas dalam waktu dekat. Cara untuk mengukur rasio ini adalah sebagai berikut:
� � = Aset Lancar
Kewajiban Lancar b. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan menggunakan modal yang ada dalam memenuhi
kewajibannya. Cara untuk mengukur rasio ini adalah sebagai berikut: � � � � =
Total Utang Ekuitas
c. Total Asset Turnover Total Asset Turnover adalah bagaimana perusahaan memanfaatkan
semua aset yang dimiliki perusahaan secara efisien dengan menciptakan penjualan untuk menghasilkan laba. Cara untuk mengukur
rasio ini adalah sebagai berikut: �
� � �
= Penjualan
Total Aset d. Net Profit Margin
Net Profit Margin atau margin laba bersih merupakan pengukuran yang lebih spesifik dari rasio profitabilitas yang berkaitan dengan
penjualan suatu perusahaan setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak. Cara untuk mengukur rasio ini adalah sebagai berikut:
� �
� = Laba Bersih
Penjualan
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011: 80. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri barang
konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2015
yang berjumlah 37 perusahaan. 2.
Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2011: 81. Pemilihan sampel dalam penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel penelitian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan industri barang konsumsi yang telah melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia minimal empat tahun terakhir yaitu selama periode
penelitian. Periode yang digunakan selama 2012-2015 karena ingin memberikan hasil penelitian terbaru.
2. Perusahaan tersebut secara periodik menerbitkan laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel penelitian.
3. Perusahaan tersebut tidak melaporkan kerugian dalam laporan keuangannya selama periode pengamatan. Menurut Damodaran dalam
La Ode Rasuli 2008 keterbatasan penggunaan PER pada saat laba negatif, maka PER tidak akan berarti dan perubahan laba menyebabkan
PER juga berubah secara dramatis. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh sampel
sebagai berikut: 1
Tabel 1. Perhitungan Sampel Penelitian
Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan
Perusahaan industri barang konsumsi yang telah melakukan IPO di BEI selama periode penelitian
37 Perusahaan yang tidak secara periodik menerbitkan
laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel penelitian
9 Perusahaan yang mengalami kerugian dalam laporan
keuangan selama periode penelitian 8
Total Sampel
20 Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan di atas, maka diperoleh sampel sebanyak 20 sampel. Penelitian ini menggunakan data laporan
keuangan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, maka total sampel
yang digunakan sebanyak 80 sampel.