Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak
terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi,
dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson. Berikut ini adalah hasil dari uji autokorelasi:
12 Tabel 12. Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
Kesimpulan 1
2,126 Tidak terjadi Autokorelasi
Sumber: Lampiran 9, Hlm. 104 Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar
2,126. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 80 n = 80
dan jumlah variabel independen 4 k = 4, maka dari tabel Durbin- Watson diperoleh nilai batas bawah dL sebesar 1,534 dan nilai batas
atas dU sebesar 1,743. Nilai dU sebesar 1,743 lebih kecil dari Durbin-Watson d sebesar
2,126 dan lebih kecil dari 4-dU 4-1,743 sehingga dapat disimpulkan bahwa 1,743 ≤ 2,126 ≤ 2,257 tidak ada autokorelasi positif maupun
negatif berdasarkan tabel Durbin-Watson. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, sehingga model regresi layak digunakan.
D. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier
sederhana untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pengujian tersebut untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial. Analisis regresi linier berganda untuk menguji hipotesis kelima yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah Current Ratio berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Hasil regresi sederhana dapat dilihat pada tabel berikut:
13 Tabel 13. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Current Ratio
Variabel Nilai r
Nilai t Sig
Konstanta Koefisien r
hitung
r
2
t
hitung
t
tabel
CR- PER
0,094 0,009 -0,835
1,990 0,406 18,901
-0,731 Sumber: Lampiran 10, Hlm. 105
1 Persamaan Garis Regresi Berdasarkan nilai konstanta dan nilai koefisien regresi pada tabel
di atas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: