36
C. Karakteristik Masa Usia Kanak-Kanak
M. Ramli 2005: 185 menjelaskan bahwa anak usia dini merupakan anak berusia 0-6 tahun yang mempunyai potensi luar biasa. Karakteristik anak usia dini
meliputi: a masa usia TK adalah masa yang berada pada usia prasekolah; b masa usia TK adalah masa pra kelompok; c masa usia TK adalah masa meniru; d
masa usia TK adalah masa bermain; dan e masa usia TK memiliki keanekaragaman.
Masa usia TK adalah masa yang berada pada usia prasekolah. Pada masa usia empat tahun sampai enam tahun disebut sebagai masa prasekolah Puskur
Balitbang Depdiknas, 2002 karena pada masa ini anak belum masuk masa sekolah yang sebenarnya. Masa prasekolah merupakan masa dimana anak belum
belajar keterampilan-keterampilan akademik seperti yang yang diajarkan di sekolah dasar. Di TK anak akan diajarkan bebagai kemampuan untuk kesiapan
masuk ke jenjang berikutnya. Masa usia TK adalah masa pra kelompok yaitu anak-anak akan belajar
dasar-dasar keterampilan yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial kelompok. Pada masa tersebut anak suka meniru. Anak-anak
akan menirukan perilaku baik dari perkataan dan tindakan ornag-orang sekitar. Dengan meniru perilaku anak akan berkembang dengan optimal. Anak sangat
menyukai aktivitas bermain karena akan membuat anak senang dan secara tidak langsung anak belajar. Anak akan bereksplorasi dengan kegiatan yang sedang
dilakukan untuk mengembangkan semua aspek perkembangan dengan optimal.
37 Kegiatan bermain ini akan menciptakan suatu keanekaragaman antara anak satu
dengan anak yang lainnya.
D. Kerangka Pikir
Kemampuan motorik terdapat kemampuan motorik kasar dan motorik halus. Kemampuan motorik yang perlu dikembangkan salah satunya adalah
komponen fisik motorik motorik kasar yaitu kekuatan dan keseimbangan. Motorik kasar merupakan kegiatan atau aktivitas motorik yang melibatkan otot-otot besar
anak. Otot-otot besar tersebut digunakan untuk melakukan gerakan-gerakan yang bersifat kasar atau memerlukan energi besar. Kemampuan motorik kasar anak
sudah mampu dilakukan oleh anak yang berusia 4-5 tahun, anak sudah mampu dilatih untuk melakukan gerakan yang melibatkan otot besarnya seperti melompat.
Melompat merupakan suatu gerak yang sudah mampu dilakukan oleh anak usia 4-5 tahun untuk memaksimalkan gerak dasar pada anak. Peneliti melakukan
pengamatan dengan mengajak anak melakukan kegiatan lompat tali tetapi pada ubin secara horizontal. Terlihat dari kegiatan tersebut ada anak yang masih
kesulitan melompat, anak hanya berjalan melewati ubin tersebut, ketika melakukan lompat tolakan anak kurang kuat sehingga tidak sampai pada ubin
selanjutnya. Setelah melakukan lompat ada anak yang menaruh kedua telapak tangan pada lantai, yang menandakan anak kurang bisa mempertahankan tubuh.
Hal ini terjadi dikarenakan guru kurang mengembangkan kegiatan motorik atau permainan pada proses pembelajaran. Kurangnya motivasi yang diberikan
anak, sehingga anak yang tidak bisa atau tidak mau dibiarkan begitu saja. Upaya