Karakteristik Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-6 Tahun

29 1. Kesiapan Belajar Apabila kegiatan pengembangan keterampilan motorik itu dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka yang dipelajari dengan waktu usaha yang sama oleh orang yang sudah siap akan lebih unggul ketimbang oleh orang yang belum siap untuk belajar. 2. Kesempatan Belajar Banyak anak yang tidak berkesempatan untuk mempelajari motorik karena hidup dalam lingkungan yang tidak menyedakan kesempatan belajar atau karena orang tua takut hal yang demikian akan melukai anaknya. 3. Kesempatan berpraktiklatihan Anak harus diberi waktu untuk berpraktiklatihan sebanyak yang diperlukan untuk menguasai. Meskipun demikian kualitas praktiklatihan jauh lebih penting ketimbang kualitasnya. 4. Model yang baik Dalam mempelajari aktivitas motorik, terutama gerakan yang cukup sulit meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk mempelajari suatu dengan baik, anak harus mencontoh dengan baik. 5. Bimbingan Untuk dapat meniru seperti model dengan baik dan benar, anak membutuhkan bimbingan yang terarah. Bimbingan membantu anak membetulkan sesuatu kesalahan sebelum kesalahan yang diperbuat berlanjut sehingga menyebabkan kesulitan sulit dibetulkan. 30 6. Motivasi Motivasi belajar penting untuk mempertahankan minat dari ketertinggalan. Untuk mempelajari, sumber motivasi adalah kepuasan pribadi yang didapatkan oleh anak dari kegiatan yang ia lakukan.

B. Kajian tentang Lompat dan Kegiatan Lompat Tali

1. Pengertian Lompat

Yudha. M. Saputra 2005: 46 berpendapat lompat adalah gerakan dasar yang terjadi ketika tubuh diangkat ke udara karena tekanan yang berasal dari satu atau ke dua tungkai dan tubuh mendarat menggunakan satu atau dua kaki. Gerak lompat dapat dibagi menjadi beberapa cara, misalnya hopping meloncat adalah bentuk dari melompat karena adanya daya dorong yang berasal dari satu tungkai dan mendarat dari kaki tungkai yang sama. Tapi seandainya pendaratan diakibatkan tidak ada dorongan tungkai gerak ini disebut leaping melompat. Pola melompat dengan dua kaki yang diterima sebagian besar yaitu lompat ke atas atau ke bawah atau melompat tinggi dengan cara berdiri. Dalam melompat keatas tubuh didorong keatas dan ke luar. Sementara itu melompat dengan satu kaki memiliki fase sama yaitu 1 tahap persiapan; 2 tahap lepas landas; dan 3 tahap pendaratan. Adapun tahapan melompat yaitu: a Tahap persiapan merupakan tahap persiapan dibutuhkan untuk mempersiapkan tubuh untuk bergerak: contoh gerakan yang membungkuk atau melebarkan pinggul, lutut, dan pergelangan kaki dan ayunan kearah belakang dari lengan. 31 b Tahap lepas landas, tahap ini sangat berpengaruh penting. Sudut yang paling efektif adalah 45derajat. Sebagai pengalaman pelompat yang baik menggunakan sudut lepas landas lebih kecil daripada yang digunakan pelompat yang buruk. c Tahap pendaratan, ketika akan mendarat pada kaki yang kaku ini akan membuat pendaratan terasa tegang dan kaku. Perbedaannya pelompat yang belum berpengalaman perlahan-lahan melenturkan pinggang, lutut dan pergelangan kaki secara berangsur-angsur untuk lompatan. Kegiatan melompat dapat dilakukan dengan tumpuan satu kaki berganti- ganti, tumpuan dua kaki, melompati rintangan, melompat dengan variasi ketinggian berbeda, jarak bervariasi. Kegiatan melompat ini akan mengembangkan koordinasi dan kekuatan kaki. Bentuk gerakan dasar melompat akan memberi pengalaman anak untuk mengetahui bagaimana cara melompat, jatuh atau mendarat yang benar. Menurut Arif Syarifuddin 1993: 60-63 terdapat beberapa bentuk gerakan melompat, meliputi: 1 lompat sambil berjingkat-jingkat dengan kaki kiri dan kanan secara bergantian; 2 lompat meraih sesuatu bendadinding di atas; 3 lompat tali tanpa awalan dan dengan awalan; 4 lompat melewati teman yang merangkak; dan 5 lompat-lompat ditempat dengan menggunakan berbagai macam variasi, misalnya mengangkat kedua kaki lurus ke depan, mengenakan lutut kedada, membuka kedua kaki ke samping. Jadi dapat disimpulkan lompat merupakan gerakan yang dapat dilakukan menggunakan satu kaki atau dua kaki. Gerakan melompat dapat divariasi dengan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Planggu 2 Klaten Tahun 2012/2013.

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi Sribit Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi Sribit Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 4 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA PADA ANAK KELOMPOK B1 Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Senam Fantasi Menurut Cerita Pada Anak Kelompok B1 Tk Aba Kraguman I Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2

2 16 20

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR (MELOMPAT) ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT TALI PADA KELOMPOK B.2 DI TK DHARMA WANITA SUKARAME BANDAR LAMPUNG

1 10 137

PERILAKU KREATIF ANAK TK ABA NGABEAN I BANYUREJO TEMPEL SLEMAN KELOMPOK A DALAM KEGIATAN FINGER PAINTING.

0 2 243

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA GONDANG.

0 4 166

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7