27 a
Berlari, untuk anak usia 4 tahun kemampuan berlari meningkat dan arahnya lebih teratur, serta sudah memiliki kemampuan mengendalikan diri untuk
mengontrol gerakan berlari. Anak usia 5 tahun kemampuan berlari dan kontrol gerakan anak hampir seperti orang dewasa. Anak dapat
menggabungkan gerakan berlari dengan gerakan lain. b
Melompat. Anak usia 4 tahun kemampuan melompat meningkat dalam jarak, anak dapat melompat lebih jauh dan tinggi. Anak dapat melompat dari
ketinggian kurang dari 60-70 cm dengan kedua kaki mendarat secara bersamaan. Akan tetapi dalam program pengembangannya anak usia 4 tahun
dapat melompat tali dengan satu kaki secara bergantian dengan ketinggian 20 cm. Anak dapat melompat 4-6 kaki dan sejauh 25 cm. Anak usia 5 tahun
dapat menggabungkan lompat dengan gerakan lain. c
Melempar. Anak usia 4-5 tahun dapat melempar dengan jarak lebih jauh dibandingkan sebelumnya dan dengan cara yang benar dengan melangkahkan
kaki ke depan sambil melempar. d
Menangkap. Anak usia 4-5 tahun dapat menangkap bola besar dan kemudian menangkap bola kecil menggunakan telapak tangan.
e Naik turun tangga. Anak usia 4-5 tahun dapat menaiki dan menuruni tangga
dengan kaki bergantian dengan sedikit bantuan dari orang dewasa. Jadi dapat disimpulkan karakteristik anak usia 4-6 tahun adalah anak sudah
mampu melakukan aktivitas-aktivitas yang bebas sperti memanjat, berlari dan menaiki sepeda roda tiga. Anak juga sudah mampu melakukan gerakan yang
menguji keseimbangan badan mereka seperti menaiki tangga dan berjingkat.
28 Selain itu anak usia 4-6 tahun mampu melakukan koordinasi gerak tangan seperti
berlari, melompat, melempar dan menangkap bola, serta naik turun tangga.
c. Metode Pembelajaran Guru
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan pembelajaran. Metode digunakan untuk mencapai suatu tujuan dalam pembelajaran yang dilakukan dan
haruslah tepat. Terdapat banyak metode yang digunakan oleh guru. Metode yang tepat akan membawa siswa atau anak akan cepat untuk memahami suatu
pembelajaran. Metode guru yang digunakan dalam pengembangan motorik anak TK adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak
gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh
dan cara hidup sehat Bambang Sujiono, 2008: 2.11. Metode yang digunakan untuk mengembangkan motorik anak sebaiknya
adalah metode yang aman, yang tidak membuat anak mengalami cedera. Guru sebaiknya menciptakan lingkungan yang aman dan menantang, bahan yang
dipergunakan dalam pembelajaran dalam keadaan baik, serta tidak menimbulkan rasa takut dan cemas untuk menggunakannya. Metode yang digunakan
menyesuaikan dengan karakteristik anak TK yang bergerak, susah untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang, bereksperimen dan menguji,
mampu mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara. Sumantri 2005: 169 menyatakan bahwa pendidik berperan penting
dalam membantu memfasilitasi dan memberikan pengawasan bagi perkembangan anak didiknya. Berikut beberapa hal yang diperhatikan:
29 1.
Kesiapan Belajar Apabila kegiatan pengembangan keterampilan motorik itu dikaitkan
dengan kesiapan belajar, maka yang dipelajari dengan waktu usaha yang sama oleh orang yang sudah siap akan lebih unggul ketimbang oleh orang yang belum
siap untuk belajar. 2.
Kesempatan Belajar Banyak anak yang tidak berkesempatan untuk mempelajari motorik karena
hidup dalam lingkungan yang tidak menyedakan kesempatan belajar atau karena orang tua takut hal yang demikian akan melukai anaknya.
3. Kesempatan berpraktiklatihan
Anak harus diberi waktu untuk berpraktiklatihan sebanyak yang diperlukan untuk menguasai. Meskipun demikian kualitas praktiklatihan jauh
lebih penting ketimbang kualitasnya. 4.
Model yang baik Dalam mempelajari aktivitas motorik, terutama gerakan yang cukup sulit
meniru suatu model memainkan peran yang penting, maka untuk mempelajari suatu dengan baik, anak harus mencontoh dengan baik.
5. Bimbingan
Untuk dapat meniru seperti model dengan baik dan benar, anak membutuhkan bimbingan yang terarah. Bimbingan membantu anak membetulkan
sesuatu kesalahan sebelum kesalahan yang diperbuat berlanjut sehingga menyebabkan kesulitan sulit dibetulkan.