73 Ngabean I Tempel Sleman belum mencapai indikator keberhasilan kemampuan
yang ditetapkan. Oleh karena itu kegiatan lompat tali perlu dilanjutkan pada tindakan Siklus II dalam upaya meningkatkan kemampuan komponen fisik-
motorik kekuatan dan keseimbangan anak. Hipotesis pada tindakan dan Siklus I bahwa kemampuan motorik kasar
pada anak Kelompok A TK ABA Ngabean I Tempel Sleman Sleman dapat ditingkatkan melalui kegiatan lompat tali dengan perbaikan-perbaikan antara lain:
1 melakukan pemanasan sebelum kegiatan; 2 adanya motivasi dari guru berupa reward; 3 pemberian demonstrasi atau contoh secara berulang-ulang oleh guru;
4 ketinggian tali diturunkan menjadi 20 cm dan pembagian 2 kelompok.
c. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
1. Perencanaan Plan Siklus II
Berdasarkan hasil observasi pada Siklus I guru dan peneliti melakukan koordinasi untuk melaksanakan penelitian Siklus II. Pada pelaksanaan Siklus II
ini peneliti dan guru memberikan perubahan tindakan yang dilakukan anak. Pada perencanaan Siklus II, yang biasanya anak hanya bermain-main di dalam kelas,
kali ini guru mengajak anak eksplor di halaman sekolah. Perencanaan Siklus II dilakukan tahap:
a. Melakukan pemanasan sebelum melakukan kegiatan lompat tali.
b. Pemberian demonstrasi atau contoh oleh guru cara lompat tali.
c. Pemberian reward kepada anak.
d. Barisan menjadi 2 baris, dengan ketinggian tali 20 cm.
74 Pada tindakan ini dilakukan adalah anak melakukan lompat tali dengan
ketinggian yang berbeda. Anak melakukan satu persatu, setelah melewati tali, anak berbaris kembali sesuai urutan lompat. Diberikan reward kepada anak yang
bisa melompati tali dengan baik. Guru memberikan pijakan jarak dengan memberi tanda atau batas.
Perncanaan dilakukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran peneliti dan guru menentukan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tema pada
Siklus II masih sama yaitu Binatang ciptaan Allah dengan subtema binatang darat dan tema tanaman hias. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun Rencana Kegiatan
Harian RKH. RKH disepakati oleh guru dan peneliti adalah masih dengan kegiatan lompat tali.
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan instrumen penelitian, yang akan digunakan untuk mencatat hasil obeservasi sama seperti Siklus sebelumnya.
Kemudian peneliti dan guru mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan tidakan Siklus II. Upaya perbaikan yang telah dijabarkan pada Siklus
sebelumnya akan dilaksnakan pada tindakan Siklus II.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan tindakan Siklus II dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, yaitu mulai tanggal 12 November 2014, 14 dan 15 November 2014. Pelaksanaan Siklus
II tetap menggunakan kegiatan lompat tali, yaitu tetap menggunakan satu tali akan tetapi ketinggian tali diturunkan menjadi 20 cm dan barisan dibuat menjadi dua
kelompok hal ini agar lebih efektif. Digunakan reward setelah anak berhasil
75 melompat. Tema pembelajaran adalah masih binatang dengan sub tema binatang
di darat. a.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 1 Pelaksanaan Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 12
November 2014 dengan tema binatang dan subtema binatang darat. Jumlah naka yang ikut dalam pelaksanaan Siklus II pertemuan 1 adalah sebanyak 14 anak,
terdiri dari 7 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Berikut adalah proses pembelajaran:
1 Kegiatan Awal 30 menit
Pada awal pembelajaran sebelum melakukan pembelajaran atau kegiatan anak-anak melakukan kegiatan baris-berbaris, salam, berdoa, hafalan surat pendek
atau doa sehari-hari, apresepsi, tanya jawab dengan bercakap-cakap, dan mengenalkan tema pada hari itu.pada kegiatan awal guru mengajak anak untuk
berbaris didepan halaman kelas menjadi dua barisan, sebaris anak laki-laki dan sebaris anak perempuan. Setelah itu guru menunjuk satu anak untuk memimpin
barisan pada pagi itu. Guru memberikan aba-aba untuk mengucapkan ikrar pelajar Muhammadiyah. Setelah itu anak-anak masih berbaris rapi, sebelum masuk ke
dalam kelas, pemimpin barisan memberi aba-aba untuk menghadap kanan kiri, yang hasilnya barisan satu dengan barisan satunya saling berhadapan. Setelah
pemimpin barisan masuk ke dalam barisan. Barisan diambil alih oleh guru dan sebelum masuk kedalam kelas dengan
posisi berhadapan dari barisan pertama putri dari ujung melakukan salam ke anak satu hingga anak lain sampai selesai, kemudian urut dan anak yang lain mengikuti