berjalan secara bersama, tidak sendiri-sendiri. Mendorong anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide dan lain-lain. Serta mendorong
anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan sasaran.
2.2.4. Mobilisasi
Mobilisasi merupakan partisipasi yang bukan hanya terbatas pada tahap pelaksanaan program. Partisipasi masyarakat dapat dimulai seawal
mungkin sampai seakhir mungkin, dari identifikasi masalah, menetukan prioritas, perencanaan, program, pelaksanaan sampai dengan monitoring
dan program. Juga hanya terbatas pada bidang kesehatan saja, melainkan bersifat multidisiplin Notoatmodjo, 2007.
3. Partisipasi Masyarakat
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasarkan azas kebersamaan dan kemandirian Agung, 2008.
Menumbuhkan partisipasi masyarakat tidaklah mudah, memerlukan pengertian, kesadaran dan penghayatan oleh masyarakat terhadap masalah-
masalah kesehatan mereka sendiri, serta upaya-upaya pencegahannya. Untuk itu diperlukan pendidikan kesehatan masyarakat melalui pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat. Jadi pendekatan utama, yang diajukan oleh Winslow
Universitas Sumatera Utara
dalan rangka mencapai tujuan Kesehatan Masyarakat sebenarnya adalah salah satu strategi atau pendekatan Pendidikan Kesehatan Notoatmodjo, 2003.
Dalam menurunkan angka kejadian penyakit malaria, sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk mendukung program yang dilaksanakan pemerintah.
Partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga, maupun masyarakat umum ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan
diri, keluarga maupun kesehatan masyarakat dan lingkungannya Depkes RI, 2001.
Selanjutnya, Winslow secara implisit mengatakan bahwa kegiatan Kesehatan Masyarakat itu mencakup: a. sanitasi lingkungan, b. pemberantasan
penyakit, c. pendidikan kesehatan, d. manajemen pengorganisasian pelayanan kesehatan, dan e. pengembangan rekayasa sosial dalam rangka pemeliharaan
kesehatan masyarakat. Dari 5 bidang kesehatan masyarakat tersebut, 2 kegiatan di antaranya yakni kegiatan pendidikan hygiene dan rekaya sosial adalah
menyangkut kegiatan pendidikan kesehatan. Sedangkan kegiatan bidang sanitasi pemberantasan penyakit dan pelayanan kesehatan, sesungguhnya tidak sekadar
penyediaan sarana fisik, fasilitas kesehatan dan pengobatan saja, tetapi perlu upaya pemberian pengertian dan kesadaran kepada masyarakat tentang manfaat
serta pentingnya upaya-upaya dan fasilitas fisik tersebut dalam rangka pemeliharaan, dengan upaya-upaya ini maka sarana-sarana atau fasilitas
pelayanan tersebut tidak atau kurang berhasil secara optimal Notoatmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masyarakat