4. Alat pembuat alur Cassagrandedigunakan untuk tanah berbutir halus lempung sedangkan tipe ASTM untuk tanah lempung kepasiran.
6. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN
Untuk menentukan batas cair dilakukan langkah-Iangkah sebagai berikut:
6.1 Menggambarkan dalam bentuk grafik hasil-hasil yang diperoleh dan
pengujian tersebut berupa nilai-nilai kadar air dan jumlah pukulan. Nilai kadar air sebagai sumbu vertikal dan jumlah pukulan merupakan skala
horizontal dengan skala logaritma.
6.2 Membuat garis lurus melalui titik-titik tersebut, menentukan nilai batas
cair benda uji tersebut berdasarkan nilai kadar air pada jumlah pukulanketukan ke 25. Apabila titik-titik yang diperoleh tidak satu garis
lurus, maka membuat garis yang melalui titik-titik berat dan titik-titik tersebut.
6.3 Mencatat hasil yang diperoleh pada formulir yang tersedia dan melengkapi
dengan kondisi tanah yang diuji dalam keadaan asli, kering udara baik disaring ataupun tidak.Melaporkan hasil sebagai bilangan bulat.
7. PERAWATAN
7.1 Membersihkan peralatan segera setelah pengujian selesai. 7.2 Melumasi pen penggantung mangkok supaya bisa bergerak dengan bebas.
7.3 Mengencangkan baut borg penjepit sentrik agar bisa berputar sesuai
dengan kecepatan putaran tuas tidak slip.
8. REFERENSI
8.1 ASTM D 2216 – 80 8.2 British Standart BS 1377 – 1975
8.3 Bowles, J.E., “Engineering Properties of Soils and Their Measurement” Experiment No. 3
8.4 Head, K. H., “Manual of Soil Laboratory Testing” Vol. I Section 2.5
LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH
53
LAPORAN LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH PROGRAM S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Proyek : Pembangunan Taman
Tanggal Pengujian :12 September 2014 Lokasi
: Plengsengan FIP - UM Dikerjakan
: Kelompok Jenis Tanah :--
Diperiksa :
BATAS KONSISTENSI TANAH ASTM D 4318 - 84
Batas Cair LL Nomor cawan
1 2
Berat cawan A
gr 16,00
16,10
Berat cawan + tanah basah B
gr 62,90
75,70
Berat cawan + tanah kering C
gr 50,20
59,00
Kadar air w DE x 100
37,10 35,70
34,30
Jumlah ketukan N
30 11
LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH
54
LAPORAN LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH PROGRAM S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PENGUJIAN BERAT JENIS SPECIFIC GRAFITY
SK SNI 04-1989-F 1.
PENDAHULUAN
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah dengan ukuran butiran tanah yang lolos ayakan No. 4 4,75 mm, menggunakan piknometer.
Apabila nilai Gs akan digunakan dalam perhitungan pada percobaan hidrometer, maka benda uji yang dipakai adalah yang lolos ayakan No. 10 2,00 mm.
Berat jenis tanah Gs adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air yang mempunyai volume sama pada suhu tertentu. Berat jenis tanah diperlukan
untuk menghitung indeks propertis tanah misalnya: angka pori, berat isi tanah, derajat kejenuhan, karakteristik pemampatan, dan sifat-sifat penting tanah lainnya.
Selain itu dari nilai berat jenis tanah Gs dapat pula ditentukan sifat tanah secara umum misalnya, tanah organis mempunyai berat jenis yang kecil, sedangkan adanya
kandungan mineral berat lainnya misal: besi ditunjukkan dari berat jenis tanahnya yang besar.
2. TUJUAN PENGUJIAN
2.1 Praktikan dapat menentukan nilai berat jenis tanah berbutir halus di laboratorium dengan prosedur yang benar.
2.2 Praktikan dapat menggunakan nilai Gs yang diperoleh untuk menghitung besaran-besaran sifat fisik tanah penting lainnya.
3. PERALATAN