PENDAHULUAN TUJUAN PENGUJIAN Makalah Lap.uji Tanah Eka

LAPORAN LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH PROGRAM S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG PENGUJIAN PENETRASI STANDAR STANDARD PENETRATION TEST ASTM D 1586-84

1. PENDAHULUAN

Seperti pada halnya pada pengujian Penetrasi Konus SondirCPT, pengujian Penetrasi Standar SPT juga merupakan salah satu jenis pengujian langsung di lapangan yang luas penggunaannya, dimana pengujian ini selalu dilakukan bersamaandidahului dengan pekerjaan pemboran. Pengujian ini dilakukan dengan cara menumbuk dinamis tabung contoh belah split barrel dan mencatat jumlah tumbukan yang diperlukan untuk mencapai kedalaman penetrasi tertentu. Melalui pengujian ini dapat dilakukan evaluasi secara kasar kepadatan tanah relative dari tanah berbutir, atau konsistensi tanah-tanah kohensif Tabel 1.1. Kedalaman penetrasi total yang disyaratkan adalah 0,45 m, terdiri atas 3 bagian masing-masing bagian 0,15 m, dimana kedalaman penetrasi 0,15 m yang pertama disebut dengan tumbukan awal seating drive, dan jumlah tumbukan yang diperlukan tidak termasuk dalam perhitungan nilai N. Nilai “N” dalam SPT adalah jumlah tumbukan yang diperlukan untuk memasukkan tabung contoh belah sedalam 0,30 m 0,15 m kedua dan ketiga. Apabila dijumpai lapisan tanah atau batuan yang keras, sehingga kedalaman penetrasi tidak mencapai seperti yang disyaratkan, penumbuakan dapat dihentikan. Contoh tanah yang diperoleh dari tabung belah, pada dasarnya telah banyak mengalami gangguan sehingga merupakan contoh tanah yang terganggu oleh sebab itu hanya dapat dimanfaatkan untuk keperluan penentuan klasifikasi jenis tanah. LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH 75 Tabel : Tanah non-kohesif Tanah -kohesif Tanah Nilai N Kepadatan relative Nilai N Konsistensi 0-4 Sangat lepas 0-1 Sangat lunak 5-10 Lepas 2-4 Lunak 10-24 Sedang 5-8 Teguh 25-50 Padat 9-15 Kenyal 50 Sangat padat 16-30 Sangat kenyal 31-60 Keras 60 Sangat keras

2. TUJUAN PENGUJIAN

2.1 Praktikan dapat melaksanakan pengujian penetrasi standar dengan prosedur yang benar. 2.2 Praktikan dapat menghitung nilai “N” SPT berdasarkan catatan data hasil tumbukan. 2.3 Praktikan dapat melakukan evaluasi terhadap kekuatan tanah berdasarkan nilai “N” SPT.

3. PERALATAN