4. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN
5.1. Gambar kurva hubungan antara penurunan kumulatif terhadap waktu
berdasarkan Cassagrande Long-Time methode dan cara Taylor Square root- time methode
Cara Cassagrande :
Tetapkan 2 dua buah titik pada awal kurva yang berbentuk parabola, misalnya titik a dan b pada gambar 5.1 dengan rasio selang waktu 1:4.
Sebagai contoh titik a digambarkan pada waktu t
1
= 0,5 menit, maka titik b digambarkan pada waktu t
2
=4x0,5 = 2 menit Tentukan letak titik d, dengan mengukur jarak ad samadengan ac secara
vertical. Ulangi langkah diatas dengan interval waktu t yang lain, misalnya 0,25 dan
1,00 menit, serta 0,75 dan 3,00 menit, tetapkan letak titik d dengan cara yang sama
Tetapkan letak titik d rata-rata dari dua atau tiga pembacaan diatas yang merupakan poi teoritis derajat konsolidasi U=10
Letak teoritis derajat konsolidasi U = 100 yaitu titik E, dapat dicari dengan menggambarkan garis-gari singgung AB dan CD melalui perubahan arah
lengkung pada akhir kurva Dengan demikian waktu t
50
untuk U = 50 yang merupakan standar perhitungan Cv dengan cara Cassagrande, dapat ditentukkan.
Cara Taylor :
Perpanjang bagian garis yang lurus pada kurva sehingga memotong sumbu vertical dan horizontal masing-masing titik A dan B.
LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH
25
Titik A menunjukkan derajat konsolidasi teoriti U = 0, yang dinyatakan dengan D
. Dari titik A buatlah garis lurus AC sedemikian rupa, sehingga jarak OC = 1.15 x jarak OB. Garis AC akan memotong kurva pada titik D,
yang merupakan posisi derajat konsolidasi U = 90, yang ditunjukkan dengan deformasi kumulatif d
90
, dengan demikian waktu konsolidasi t
90
sebagai dasar perhitungan Cv menggunakan rumus Taylor dapat ditentukkan, yaitu pangkat dua dari t
90
. Letak teoritis derajat konsolidasi U = 100 yang ditunjukkan dengan deformasi kumulatif d
100
, dapat dicari dengan cara interpolasi jarak d
dan d
90.
Gambar :
LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH
26
5.2. Menghitung koefiien konsolidasi Cv
Cara Cassagrande :
Cv =
0.197 H
2
t
50
[
mm
2
menit
]
Cara Taylor :
Cv =
0.848 H
2
t
90
[
mm
2
menit
]
Dimana : H = panjang pengaliran ketebalan benda uji rata-rata untuk
pengaliran tunggal pada tahap pembebanan tertentu mm t
50
= waktu yang diperlukan untuk derajat konolidasi 50 menit t
90
= waktu yang diperlukan untuk derajat konolidasi 90 menit
5.3. Gambarkan kurva hubungan antara perubahan angka pori e terhadap pembebanantegangan efektif P’ menggunakan skala emi-long.
- Perhitungan tinggi butir tanah awal 2H
2H =
Ws GsxA
[
cm
]
dimana : 2H
= tinggi butiran tanah awal Ws = berat tanah kering
Gs = berat jenis tanah A = Luas permukaan benda uji
Perhitungan Angka Pori e
e =
2 H−2H 0 2 H
dimana:
LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH
27
e = angka pori
2H = tinggi benda uji awal 2H
= tinggi butir tanah awal
5.4. Perhitungan Indeks Pemampatan Tanah Cc
Gambar :
Gambar :
LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH
28
Cc =
e
1
− e
2
log P
2
− log P
1
= Δe
log P
2
P
1
dimana : Cc
= indeks pemampatan e
1
dan e
2
= angka pori yang bersesuaian dengan tegangan P
1
dan P2 5.5. Evaluasi terhadap riwayat pembebanan sifat konsolidasi
5.5.1. Hitung geostatic efektif Insitu Effective Stress P’
0’
P’
0’
= γ
wet.
.d – γ
wet.
.d
w
Dimana : γ
wet
= berat isi tanah basah gramcm
3
γ
w
= berat isi air gramcm
3
d = kedalaman lokasi pengambilan benda uji cm d
w
= ketinggian muka air cm 5.5.2. Bandingkan P
dengan tegangan prakonsolidasi Precompression pressure P
c
- Jika P
P
c
; termasuk tanah lempung yang sedang dalam proses konsolidasi Under Consolidated Clay
- Jika P
= P
c
; termasuk tanah lempung berkosnolidasi normal Normally Consolidated Clay
- Jika P
P
c
; termasuk tanah lempung berkonsolidasi lebih Over Consolidated Clay
LAPORAN LAB. PENGUJIAN TANAH
29
6. PERAWATAN