Kesimpulan Saran Proses Pendataan Perolehan Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (e-Ktp) Di Kecamatan Medan Amplas Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas skripsi ini beserta permasalahannya maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut 1. Pengaturan Tentang Kependudukan, Pasal 1 angka 14 Undang Undang No. 23 Tahun 2006 tentang kependudukan, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 Tentang penerapan kartu tanda penduduk berbasis nomor Induk kependudukan secara nasional. 2. Implementasi Kebijakan e-KTP Di Kecamatan Medan Amplas, memberikan pendelegasian wewenang kepada pemerintah daerah dalam hal ini adalah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KotaKota seluruh Indonesia dengan tetap berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 serta peraturan perundang-undangan lainnya. Kewajiban pemerintah Kotakota dalam pelaksanaan penyelenggaraan administrasi kependudukan tercantum dalam Pasal 7 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 yang bunyinya : “Pemerintah KotaKota berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan, yang dilakukan oleh bupatiwalikota . 3. Hambatan dalam proses program e-KTP berbasis NIK antara lain sebagai berikut: Faktor penegak hukumnya, Faktor Sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum, Faktor masyarakat, Faktor kebudayaan.

B. Saran

Setelah ditarik kesimpulan maka saran yang dapat diberikan antara lain: 1. Pemerintah Kecamatan Medan Amplas hendaknya selalu berupaya melakukan perbaikan untuk mengatasi permasalahan pada pelaksanaan program e-KTP, dengan cara melakukan evaluasi secara berkala antara Universitas Sumatera Utara operator e-KTP dan pihak kecamatan, sehingga ketika ada permasalahan dilapangan dapat segera diselesaikan bersama. 2. Untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat dalam melakukan pendataan, maka perlu diadakan sosialisasi yang lebih terarah kepada tiap- tiap Kelurahan yang terdapat di seluruh wilayah Kecamatan Medan Amplas sehingga masyarakat menyadari manfaat dan keuntungan yang mereka peroleh bila sudah melakukan pendataan di masing-masing wilayah. 3. Pemerintah Kecamatan Medan Amplas sebaiknya membentuk satu tim khusus yang memiliki kemampuan yang terkait dengan program e-KTP. Sehingga dapat menangani setiap permasalahan yang terjadi ketika program tersebut dilaksanakan dan diharapkan untuk kecamatan- kecamatan yang sudah mulai menerapkan e-KTP juga harus dengan segera memulai pendataan atau pembuatan e-KTP bagi warga penduduk di kecamatan tersebut. Hal ini dikarenakan agar adanya angsuran pendataannya sehingga tidak menambah hambatan untuk penerapan e KTP di daerah lainnya. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA A. Buku Astawa, I Gde Pantja, Problematika Hukum Otonomi Daerah di Indonesia, Bandung: Alumni,2008. Busroh Abu Daud, Sistem Pemerintahan Republik Indonesia , Jakarta : Bina Aksara, 1989. Fachruddin, Irfan, Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan Pemerintah, Bandung: Alumni, 2004. Hamidi, Jazim dkk, Teori Hukum Tata Negara, Jakarta: Salemba Humanika. Handayaningrat, Soewarno, Administrasi Pemerintahan Dalam Pembangunan Nasional , Jakarta : Gunung Agung, 1986 Juanda, Hukum Pemerintahan Daerah, Bandung : Alumni, 2008. Kumorotomo, Wahyudi, Etika Administrasi Negara, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001. Mazmanian dan Sabatiar, dalam Solichin, Pengantar Analisis Kebijakan Negara, Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984. Ranggawidjaja, Rosjidi Pengantar Ilmu Perundang-undangan Indonesia, Bandung: Mandar Maju, 1998. Sinambela, Poltak Lijan, dkk, 2006, Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Soerjono Soekamto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001 Soemitro, Ronny Hanitijo. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999. Siasah Masruri, Muhsinatun, dkk.Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup.Yogyakarta:UPT MKU UNY,2002. Sabarno, Hari. Untaian Pemikiran Otonomi Daerah Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Jakarta: Sinar Grafika,2008 Universitas Sumatera Utara Soekanto, Soerjono, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta Rajawali Pers, 2012. Sadu Wasistiono, “Desentralisasi, Demokrasi dan Good Governance” dalam Syamsuddin Haris ed;Desentralisasi Otonomi Daerah, LIPI, 2007. Wahab, S. A. Analisis Kebijaksanaan: dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Bumi Aksara,1997. W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2010.

B. Peraturan Perundang-Undangan