Distribusi Frekuensi Durasi Penyakit Derajat Keparahan

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa keseluruhan pasien akne vulgaris memiliki lokasi lesi di wajah 100. Persentase terendah berdasarkan lokasi adalah pada daerah dada yaitu 3,8 7 orang. Biswass S 2010, pada penelitiannya menjumpai lokasi paling banyak dijumpai pada wajah sampai 65, sementara pada daerah lain seperti dada, bahu dijumpai 18. 35 Tempat awal predileksi akne adalah wajah, lalu ke leher, punggung, dada, dan bahu. 1,3 Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa kelenjar sebasea berhubungan dengan folikel rambut yang ada diseluruh tubuh. Hubungan antara satu kelenjar sebasea dengan satu folikel rambut disebut unit pilosebasea. Kelenjar sebasea tidak dijumpai pada telapak tangan dan kaki, ukuran kelenjar sebasea sangat bervariasi walaupun pada satu individu dan daerah anatomi yang sama pada permukaan tubuh ukurannya sekitar beberapa milimeter. Kelenjar sebasea paling besar dan paling padat di wajah dan scalp 400-900cm 2 36

4.4 Distribusi Frekuensi Durasi Penyakit

Distribusi frekuensi durasi pasien akne vulgaris di RSUP H. Adam Malik Medan selama periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2012 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini Tabel 4.8 Karakteristik Pasien Akne vulgaris Berdasarkan Kelompok Durasi Penyakit Durasi Minggu n 1 – 52 120 65,9 53 – 104 32 17,6 105 – 156 16 8,8 157 – 208 6 3,3 209 – 260 8 4,4 Total 182 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa persentase karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan kelompok durasi tertinggi pada kelompok durasi 1 - 52 minggu, yaitu 65,9 120 orang dan terendah pada kelompok durasi 157 - 208 minggu, yaitu 3,3 6 orang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ravi 2011 pada suatu klinik kulit di kota medan diperoleh hasil 76,7 sampelnya menderita akne vulgaris dalam jangka waktu 1 tahun. 37 Akne vulgaris merupakan penyakit kronik yang mempunyai karateristik adanya periode eksaserbasi, remisi dan residif. Sebagai contoh misalnya dijumpai seseorang menderita akne vulgaris derajat ringan pada usia 10 tahun maka hal yang sama terjadi lagi pada saat penderita berusia 15 tahun, seorang penderita akne vulgaris derajat berat pada usia dini dan tidak diterapi maka pada saat usia penderita remaja pubertas akne vulgaris yang terjadi lebih berat.

4.5 Derajat Keparahan

38 Tabel 4.9 Derajat Keparahan Akne vulgaris pada Pasien Akne vulgaris Derajat Keparahan n I 2 1,1 II 134 73,6 III 13 7,1 IV 33 18,1 Total 182 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa persentase pasien akne vulgaris berdasarkan tingkat keparahan tertinggi pada tingkat keparahan II, yaitu 73,6 134 orang dibandingkan tingkat keparahan IV, yaitu 18,1 33 orang, tingkat keparahan III, yaitu 7,1 13 orang dan tingkat keparahan I, yaitu 1,1 2 orang. Ghodsi SZ dkk 2009 pada penelitiannya terhadap 1002 anak murid dari suatu sekolah dijumpai 793 anak murid 79,1 memiliki akne vulgaris derajat ringan grade I; Pillsbury, 140 anak murid 14,0 memiliki akne vulgaris derajat sedang sampai berat grade II-IV; Pillsbury. 39 Universitas Sumatera Utara Adityan B, 2009, berdasarkan penelitiannya , prevalensi akne vulgaris dijumpai paling banyak grade I 60,2, grade II 85 orang 27,5, grade III 8 orang 2,6 dan grade IV 30 orang 9,7. 40 Biswass S dkk 2010 pada penelitiannya dijumpai grade I 32, grade II 45, grade III 16, grade IV 7. Akne vulgaris merupakan salah satu penyakit umum yang banyak diderita oleh penduduk dunia. Seperti penyakit lainnya, pengkategorian atau grade yang diberikan terhadap stadium suatu penyakit sangat berguna untuk terapi yang akan dilakukan. Tahun 1956, Pillsbury menerbitkan sistem grade akne vulgaris yang cukup dikenal. Tingkatan akne vulgaris tersebut dibaginya menjadi 4, yaitu grade I, II, III dan IV. 35 16 Universitas Sumatera Utara

4.6 Pengobatan Tabel 5.1 Pengobatan Pasien Akne vulgaris