Tabulasi Silang Usia dengan Jenis Kelamin

pada penelitiannya menyatakan bahwa banyak kejadian akne vulgaris terjadi di usia 12-17 tahun dengan persentase pada kelompok umur tersebut adalah 36,5 , dan naik pada usia 18-20 tahun, 61,9, usia anak-anak 0-11 tahun dan orang tua diatas 65 tahun dijumpai 1,6 dan 0,5 dari seluruh jumlah pasien. 32 Akne vulgaris pada remaja biasanya dimulai sebelum onset pubertas, saat kelenjar adrenal mulai menghasilkan dan melepaskan lebih banyak hormon androgen. Akne vulgaris tidak hanya terbatas pada usia remaja. Pada usia 45 tahun, 5 baik pria maupun wanita dapat masih memiliki akne vulgaris. 3

4.2.3 Tabulasi Silang Usia dengan Jenis Kelamin

Tabel 4.4 Gambaran Usia Pasien Akne vulgaris dengan Jenis Kelamin Usia Tahun Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan n n 11 – 15 9 13,2 6 5,3 16 – 20 32 47,1 51 44,7 21 – 25 21 30,9 36 31,6 26 – 30 5 7,4 10 8,8 31 – 35 0,0 7 6,1 36 – 40 1 1,5 3 2,6 41 – 45 0,0 1 0,9 Total 68 100 114 100 Berdasarkan tabulasi silang usia dengan jenis kelamin di atas, diketahui bahwa pada jenis kelamin laki-laki, persentase pasien akne vulgaris terbanyak pada usia 16 – 20 tahun, yaitu 47,1 32 orang. Pada jenis kelamin perempuan, persentase pasien akne vulgaris terbanyak pada usia 16 – 20 tahun, yaitu 44,7 51 orang. Universitas Sumatera Utara 4.2.4 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.5 Karakteristik Pasien Akne vulgaris Berdasarkan Pendidikan Pendidikan n SDSederajat 15 8,2 SMPSederajat 49 26,9 SMASederajat 95 52,2 AkademiS1 23 12,6 Total 182 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa persentase karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan pendidikan tertinggi pada pendidikan SMASederajat, yaitu 52,2 95 orang dan terendah pada pendidikan SDSederajat, yaitu 8,2 15 orang. Usia SMA atau sederajat di Indonesia umumnya berkisar antara umur 16 - 19 tahun. Terjadinya akne vulgaris pada kelompok yang pendidikan ini terkait dengan usia mereka. Yeung dkk 2002 pada penelitiannya yang diambil secara random yaitu 522 orang pemuda usia 15-25 tahun. Hasilnya, diperoleh dari 522 orang tersebut, 91,3 pernah menderita akne, dan saat wawancara dilaksanakan, 52,2 menderita akne vulgaris. Tingkat pendidikan memiliki peran yang penting karena akan mempengaruhi persepsi penderita akan penyakit akne vulgaris yang dideritanya. Perbedaaan tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan mengenai faktor-faktor penyebab, pemicu, tindakan pecegahan, cara ataupun lama pengobatan akne vulgaris, prognosis, serta sikap dan perilaku dalam menghadapi efek psikososial yang mungkin timbul. 34 5 Universitas Sumatera Utara 4.2.5 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.6 Karakteristik Pasien Akne vulgaris Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan n PelajarMahasiswa 131 72,0 Ibu Rumah Tangga 12 6,6 Pegawai Swasta 20 11,0 Wiraswasta 18 9,9 Pegawai Negeri Sipil 1 0,5 Total 182 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa persentase karakteristik pasien akne vulgaris berdasarkan pekerjaan tertinggi pada pelajarmahasiswa, yaitu 72 131 orang dan paling sedikit pada pegawai negeri sipil, yaitu 0,5 1 orang. Pelajar dan mahasiswa mendominasi hasil penelitian ini berdasarkan pekerjaan. Yahya 2009 pada penelitiannya didapati sampel 418 orang dengan umur rata-rata 16 tahun menunjukkan hasil bahwa usia 10-13 tahun memiliki prevalensi akne 76,7 , usia 14-16 tahun dengan prevalensi 88,2 , dan usia 17-19 tahun dengan prevalensi 97,1 , dan keseluruhan pasien tersebut masih di usia sekolah.

4.3 Lokasi Lesi