Penimbunan dan Penimbunan Kembali Penghamparan dan Pemadatan Pekerjaan Pondasi

10 cm, dan padatkan 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut. 9.3.6. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan. 9.3.7. Dibawah pondasi, dan dibawah air diurug dengan pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan.

10. Penimbunan dan Penimbunan Kembali

Pekerjaan penimbunan dan penimbunan kembali terdiri dari pekerjaan penimbunan tanah serta pemadatannya yang dilaksanakan di daerah - daerah atau bagian-bagian pekerjaan sesuai ketentuan-ketentuan yang tercantum pada gambar pelaksanaan yang mencakup kedudukan kemiringan bagian-bagian dan dimensi-dimensi. Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan maksimum 20 cm, dan didapatkan sesuai dengan instrukri Direksi. Bahan timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuhan-tumbuhan, batu-batuan atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.

11. Penghamparan dan Pemadatan

Material untuk urugan yang didapat dan dengan macam yang disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dihamparkan pada lapisan-lapisan horizontal dengan tebal yang sama meliputi lebar yang ditentukan oleh ahli dan sesuai dengan kedudukan kemiringan, bagian-bagian dan ukuran seperti yang tercantum pada gambar pelaksanaan. Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan, tebalnya harus tidak lebih dari 20 cm. dalam hal ini pemborong tidak dibatasi untuk menghampar dan memadatkan material bukan batu-batuan dengan tebal lapisan-lapisan yang diinginkan. Kepadatan yang maksimum, material lepas harus segera dipadatkan hingga dicapai kepadatan seperti yang ditentukan. Harus diusahakan agar lebar urugan harus dapat menampung alat pemadatan yang dipergunakan, bila perlu lorong asli urugan tanah lama dipotong 11 secukupnya.

12. Pekerjaan Pondasi

12.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari : 12.1.1. Pondasi plat tapak beton bertulang 12.1.2. Pondasi pasangan batu kalibatu belah 12.1.3. Pondasi batu bata 12.2. Persyaratan Bahan 12.2.1. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Beton yang digunakan adalah beto K-225. 12.2.2. Untuk pondasi batu bata digunakan jenis batu setempat yang berkualitas baik. 12.2.3. Pondasi batu belah dengan menggunakan spesi 1 PC : 3 Kpr : 10 Psr, bagian bawah pondasi dibuat aanstamping dari batu belah kosong yang dipasang berdiri rapat, setebal 20 cm dengan tidak terdapat batu- batu bertumpuk. 12.3. Pedoman Pelaksanaan 12.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran- pengukuran untuk as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian. 12.3.2. Dibawah dasar pondasi dilapisi dengan pasir pasang setebal 10 cm dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir dipasang aanstamping, untuk pondasi plat tapak beton bertulang, cyclopen beton dan pondasi batu kalibatu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang pasangan batu kosong. Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi. 12.3.3. Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kgcm2, dibawah pondasi dipasang cerucuk kayu gelamkelukup yang ditumbuk hingga 12 mencapai kedalaman tanah keras. 12.3.4. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail. Campuran yang digunakan: Plat tapak beton K-225. Pondasi beton cyclopen dibuat dengan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr yang diisi 30 batu kali. Pondasi batu kalibelah dipasang dengan perekat 1 Pc : 3 Ps. Pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Ps : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasarbrappen adukan 1 Pc : 3 Ps. 12.3.5. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang Pedoman pelaksanaan, adukan dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.

13. Pekerjaan Beton Bertulang