17
memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti
atau diperbaiki segera atas resiko pemborong. 13.2.14.
Perbaikan Permukaan Beton Pada saat pembongkaran bekesting mal yang perlu diperhatikan
adalah : •
Penambahan pada daerah yang kurang sempurna, kropos dengan campuran adukan semen cement mortar setelah pembukaan
acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi Pengawas.
• Jika ketidak sempurnaan itu tidak diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi pengawas, maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali
atas beban biaya kontraktor. •
Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur. pecah retak, ada gelombang udara, kropos, berlubang,
tonjolan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan diinginkan.
Hal- hal lain “ Miscellaneous Items” •
Isi lubang-lubang atau permukaan yang tertinggal dibeton bekas jalan kerja sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu untuk dibuat
bantalan beton untuk pondasi alat – alat mekanik dan elektronik yang ukuran, rencana, dan tempatnya berdasarkan gambar-gambar
rencana mekanikal dan elektrikal. Digunakan mutu beton seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.
14. Pekerjaan Quality Control Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah
18
dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03.
Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer. Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat atau dengan mengadakan trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksipengawas
lapangan. Kontraktor membuat laporan tertulis atas data-data kualitas yang dibuat dengan
disahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristik Laporan tertulis tersebut.
Penunjukan Laboratorium harus dapat persetujuan dari DireksiPengawas.
14.1. Pengujian Dengan Menggunakan “ Kubus “
Sebelum diadakan pekerjaan pengecoran untuk setiap bagian pekerjaan struktur bangunan Pondasi, Sloof, Kolom, Plat Lantai dan Balok, pihak kontraktor
harus membuat percobaan test “kubus“ minimal 3 tiga sampel untuk masing- masing bagian pekerjaan.
Pelaksanaan percobaan yang dimaksud adalah pengujian mutu beton dengan kubus terbuat dari plat baja dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm, jika dalam
pengetesan laboratorium mutu beton yang inginkan tidak tercapai maka harus diadakan job mix design.
14.1.1. Pemeriksaan Mutu Beton
Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
• Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 3 nilai hasil pemeriksaan
benda uji berturut-turut. •
Tidak boleh satu pun nilai rata-rata dari 3 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut berkurang.
Setiap hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut seperti diatas, harus
19
dipakai sebagai dasar untuk mempertimbangkan apakah perlu diadakan perubahan dalam campuran beton.
14.2. Pemeriksaan Benda Uji
Adukan beton untuk benda uji harus diambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan ember atau alat lainnya yang tidak menyerap air.
14.2.1. Pada adukan beton yang encer, adukan beton diisikan kedalam cetakan
dalam 3 lapis yang kira-kira sama tebal, dimana masing-masing lapis ditumbuk 10 kali dengan tongkat baja dengan diameter 26 mm, dan
ujung dibulatkan. 14.2.2.
Selanjutnya adukan didalam cetakan harus dipadatkan dengan cara yang sesungguhnya. Apabila dalam hal ini dipergunakan jarum-jarum
penggetar, maka jarum penggetar tersebut harus dimasukkan sentris kedalam setiap kubus tanpa menyentuh dasarnya. Penggetaran harus
dilanjutkan sampai permukaan adukan beton nampak mengkilap oleh air semen. Kemudian jarum penggetar ditarik dan diadukkan.
14.2.3. Kubus-kubus uji harus disimpan ditempat yang bebas dari getaran dan
ditutupi dengan karung basah selama 24 jam. 14.2.4.
Sebelum kubus diuji diperiksa kekuatannya, ukurannya harus ditentukan dengan ketelitian sampai mm. Apabila berat isi dari beton
juga harus ditentukan, maka berat beton harus ditentukan dengan ketelitian sampai ratusan gram.
14.2.5. Sebagai beban hancur dari kubus berlaku beban tertinggi yang
ditunjukkan oleh pesawat penguji. Pesawat penguji tidak boleh mempunyai ± 3 pada setiap pembebanan diatas 10 dari kapasitas
maksimum.
15. Pondasi Foot Plate