t. Kadar HDL ≤ 45 mgdl merupakan faktor risiko kejadian Ulkus diabetika
pada penderita DM. u. Kadar trigliserida
≥ 150 mgdl merupakan faktor risiko kejadian Ulkus diabetika pada penderita DM.
v. Kebiasaan merokok ≥ 12 batang perhari merupakan sebagai faktor risiko
yang berpengaruh terhadap kejadian Ulkus diabetika pada penderita DM. w. Ketidakpatuhan diet DM merupakan faktor risiko kejadian Ulkus diabetika
pada penderita DM. x. Kurangnya latihan fisik yaitu kebiasaan olah raga kurang dari 3 kali dalam
seminggu selama 30 menit merupakan faktor risiko kejadian Ulkus diabetika pada penderita DM.
y. Perawatan kaki diabetisi tidak teratur merupakan faktor risiko kejadian Ulkus diabetika pada penderita DM.
z. Penggunaan alas kaki tidak tepat merupakan faktor risiko kejadian Ulkus diabetika pada penderita DM.
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian epidemiologi analitik yang bertujuan untuk membuktikan faktor yang tidak dapat diubah dan
faktor yang dapat diubah merupakan faktor risiko ulkus diabetika pada penderita DM. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah metode observasional
dengan rancangan penelitian studi kasus-kontrol, yang disebut juga studi retrospektif karena arah pengusutan dimulai dengan pendifinisian individu-
individu sebagai kasus atau kontrol, kemudian ditelusuri ke belakang untuk mengamati riwayat karakteristik atau paparan yang diduga mengakibatkan
terjadinya penyakit. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk menajamkan penggalian data kuantitatif dan menggali data tentang variabel pengobatan pada
responden
55,56
. Desain penelitian kasus kontrol dipilih dengan pertimbangan rancangan ini
dapat digunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor risiko mempengaruhi terjadinya penyakit, selain itu rancangan ini mempunyai kelebihan
yaitu hasil dapat diperoleh dengan cepat, biaya yang diperlukan relatife lebih murah, tidak memerlukan sampel yang besar dan memungkinkan untuk meneliti
sejumlah paparan terhadap penyakit. Dalam hal kekuatan hubungan sebab akibat
rancangan studi kasus kontrol lebih kuat dibandingkan dengan studi cross sectional karena pada kasus kontrol terdapat unsur waktu
57,58.
. Rancangan penelitian yang digunakan studi kasus-kontrol, dimana kasus
dan kotrol telah diketahui pada saat awal penelitian, kemudian ditelusuri faktor- faktor risiko terjadinya ulkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus
59
. Desain studi kasus kontrol secara lengkap pada bagan 6 berikut :
Bagan 6. Rancangan penelitian studi kasus kontrol. Sumber : Greenberg, 2005 dengan modifikasi
59
. B.
Lokasi Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
Surakarta.
C. Populasi dan Sampel
FR -
FR +
FR - FR +
Kasus : DM dengan
ulkus diabetika
Kontrol : DM tanpa
ulkus diabetika Penelitian
mulai di sini Apakah ada
faktor risiko Ditelusuri retrospektif