Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

tidak teratur, dan penggunaan alas kaki tidak tepat merupakan faktor risiko terjadinya ulkus diabetika. Penelitian oleh Robert bahwa umur ≥ 60 tahun dan hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya ulkus diabetika. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan faktor yang tidak dapat diubah dan dapat diubah merupakan faktor risiko terhadap kejadian ulkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus. Jenis penelitian adalah observasional analitik, dengan desain case control study. Penelitian kasus kontrol disebut juga dengan studi retrospektif karena subyek dipilih berdasarkan outcome atau penyakit tertentu, kemudian ditelusur kebelakang tentang riwayat status paparan. Populasi studi dikelompokkan menjadi dua yaitu kasus dan kontrol. Kasus yaitu penderita ulkus diabetika yang di rawat inap dan rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kontrol yaitu penderita Diabetes mellitus yang dirawat inap dan rawat jalan yang tidak menderita ulkus diabetika di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jumlah sampel 72 orang terdiri 36 kasus dan 36 kontrol. Variabel penelitian terdiri variabel terikat adalah kejadian ulkus diabetika pada penderita DM dan variabel bebas adalah umur, lama penderita DM, obesitas, hipertensi, kadar glukosa darah, kadar kolesterol, kadar HDL, kadar trigliserida, diet DM, latihan fisik olah raga, kebiasaan merokok, perawatan kaki diabetisi, dan penggunaan alas kaki. Tahap-tahap analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat untuk menggambarkan deskriptif karakteristik subyek penelitian, analisis bivariat untuk mengetahui besar risikoodds ratio paparan terhadap kasus secara sendiri-sendiri, dan analisis multivariat untuk mengetahui paparan secara bersama- sama dari beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian ulkus diabetika. Uji statistik yang digunakan adalah Multiple Logistic Regresion. Jumlah penderita ulkus diabetika di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2005 sebanyak 362 orang dan meningkat pada tahun 2006 menjadi 487 orang, sehingga penderita ulkus diabetika di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2006 meningkat 25 dibandingkan pada tahun 2005. Prevalensi ulkus diabetika di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2005 sebesar 2,6 meningkat pada tahun 2006 menjadi 3,2. Sedangkan jumlah penderita ulkus diabetika pada bulan Januari- Agustus 2007 terdapat 402 orang. Selama periode penelitian bulan Juli-Agustus terdapat 102 kasus dan 2783 kontrol kemudian sampel diambil secara simple random sampling yaitu 72 responden terdiri 36 kasus dan 36 kontrol. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor yang tidak dapat diubah dan dapat diubah terbukti sebagai faktor risiko terjadinya ulkus diabetika adalah umur 55-59 tahun p=0,026; OR=2,2;95 CI=1,1-5,2, lama DM ≥ 10 tahun p=0,0001; OR=6,0; 95 CI = 2,2-16,7, obesitas p=0,034; OR=2,8; 95 CI = 1,1- 7,2, hipertensi p=0,016; OR=3,2; 95 CI = 1,2-8,4, kadar glukosa darah tidak terkontrol p=0,005; OR=6,2; 95 CI = 1,6-24,3, kadar kolesterol tidak terkontrol p=0,0001; OR=20,8; 95 CI = 5,8-74,1, kadar HDL tidak terkontrol p=0,0001;