Patogenesis Ulkus diabetika Diabetes mellitus

Aterosklerosis merupakan sebuah kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah. Menebalnya arteri di kaki dapat mempengaruhi otot-otot kaki karena berkurangnya suplai darah, sehingga mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kematian jaringan yang akan berkembang menjadi ulkus diabetika 12,48 . Proses angiopati pada penderita Diabetes mellitus berupa penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah perifer, sering terjadi pada tungkai bawah terutama kaki, akibat perfusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi berkurang kemudian timbul ulkus diabetika 46 . Pada penderita DM yang tidak terkendali akan menyebabkan penebalan tunika intima hiperplasia membram basalis arteri pada pembuluh darah besar dan pembuluh kapiler bahkan dapat terjadi kebocoran albumin keluar kapiler sehingga mengganggu distribusi darah ke jaringan dan timbul nekrosis jaringan yang mengakibatkan ulkus diabetika 12,16 . Eritrosit pada penderita DM yang tidak terkendali akan meningkatkan HbA 1C yang menyebabkan deformabilitas eritrosit dan pelepasan oksigen di jaringan oleh eritrosit terganggu, sehingga terjadi penyumbatan yang menggangu sirkulasi jaringan dan kekurangan oksigen mengakibatkan kematian jaringan yang selanjutnya timbul ulkus diabetika 12,14,48 . Peningkatan kadar fibrinogen dan bertambahnya reaktivitas trombosit menyebabkan tingginya agregasi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat dan memudahkan terbentuknya trombosit pada dinding pembuluh darah yang akan mengganggu sirkulasi darah 12 . Penderita Diabetes mellitus biasanya kadar kolesterol total, LDL, trigliserida plasma tinggi. Buruknya sirkulasi ke sebagian besar jaringan akan menyebabkan hipoksia dan cedera jaringan, merangsang reaksi peradangan yang akan merangsang terjadinya aterosklerosis 31. Perubahaninflamasi pada dinding pembuluh darah, akan terjadi penumpukan lemak pada lumen pembuluh darah, konsentrasi HDL high- density-lipoprotein sebagai pembersih plak biasanya rendah. Adanya faktor risiko lain yaitu hipertensi akan meningkatkan kerentanan terhadap aterosklerosis 9 . Konsekuensi adanya aterosklerosis yaitu sirkulasi jaringan menurun sehingga kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. Kelainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai 12,14. Pada penderita DM apabila kadar glukosa darah tidak terkendali menyebabkan abnormalitas lekosit sehingga fungsi khemotoksis di lokasi radang terganggu, demikian pula fungsi fagositosis dan bakterisid menurun sehingga bila ada infeksi mikroorganisme sukar untuk dimusnahkan oleh sistem phlagositosis-bakterisid intra selluler. Pada penderita ulkus diabetika, 50 akan mengalami infeksi akibat adanya glukosa darah yang tinggi, yang merupakan media pertumbuhan bakteri yang subur. Bakteri penyebab infeksi pada ulkus diabetika yaitu kuman aerobik Staphylokokus atau Streptokokus serta kuman anaerob yaitu Clostridium perfringens, Clostridium novy, dan Clostridium septikum 13 . Patogenesis ulkus diabetika pada penderita Diabtes mellitus pada bagan 2 berikut 49 . Bagan 2. Patogenesis ulkus diabetika. Sumber : Boulton AJ, 2002 dengan modifikasi 49 . Diabetes mellitus Vaskuler Insusifiency Makroangipoati HipoksiaNekrosis Jaringan Mikroangipoati Ulkus diabetika Neuropati Neuropati Autonom Neuropati Sensorik Neuropati Motorik -Keringat berkurang -kulit kering -kolaps sendi -Titik tekan baru Hilang sensasi Trauma : Mekanis, thermis, kimia Atropi otot Infeksi Pe ↑ Fibrinogen Pe ↑ Reaktivitas Trombosit Agregasi sel darah merah meningkat Atherosklerosis Trombosis

7. Faktor Risiko Ulkus diabetika

Faktor risiko terjadi ulkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus menurut Lipsky dengan modifikasi dikutip oleh Riyanto dkk. terdiri atas : a. Faktor-faktor risiko yang tidak dapat diubah : 1 Umur ≥ 60 tahun. 2 Lama DM ≥ 10 tahun. b. Faktor-Faktor Risiko yang dapat diubah : termasuk kebiasaan dan gaya hidup 1 Neuropati sensorik, motorik, perifer. 2 Obesitas. 3 Hipertensi. 4 Glikolisasi Hemoglobin HbA 1C tidak terkontrol. 5 Kadar glukosa darah tidak terkontrol. 6 Insusifiensi Vaskuler karena adanya Aterosklerosis yang disebabkan : a Kolesterol Total tidak terkontrol. b Kolesterol HDL tidak terkontrol. c Trigliserida tidak terkontrol. 7 Kebiasaan merokok. 8 Ketidakpatuhan Diet DM. 9 Kurangnya aktivitas Fisik. 10 Pengobatan tidak teratur. 11 Perawatan kaki tidak teratur. 12 Penggunaan alas kaki tidak tepat 13,14,50 . Faktor-faktor risiko terjadinya ulkus diabetika lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut : a. Umur ≥ 60 tahun. Umur, menurut penelitian di Swiss dikutip oleh Suwondo bahwa penderita ulkus diabetika 6 pada usia 55 tahun dan 74 pada usia ≥ 60 tahun 42 . Penelitian kasus kontrol di Iowa oleh Robert menunjukkan bahwa umur penderita ulkus diabetika pada usia tua ≥ 60 tahun 3 kali lebih banyak dari usia muda 55 tahun 15 . Umur ≥ 60 tahun berkaitan dengan terjadinya ulkus diabetika karena pada usia tua, fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal. Penelitian di Amerika Serikat dikutip oleh Rochmah W menunjukkan bahwa dari tahun 1996-1997 pada lansia umur 60 tahun, didapatkan hanya 12 saja pada usia tua dengan DM yang kadar glukosa darah terkendali, 8 kadar kolesterol normal, hipertensi 40, dan 50 mengalami gangguan pada aterosklerosis, makroangiopati, yang faktor- faktor tersebut akan mempengaruhi penurunan sirkulasi darah salah