RAD MDGs Jawa Tengah 7
Gambaran distribusi penduduk miskin di 35 kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Gambar 1.1 Grafik Persentase Penduduk Miskin Menurut KabupatenKota
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009
Sumber : diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas 2009.
Berdasarkan data kemiskinan tahun 2009 bulan Juli 2009, tingkat kemiskinan di kabupatenkota dapat dikelompokkan menjadi dua kategori,
sebagai berikut :
1. Kabupatenkota yang tingkat kemiskinannya di atas angka Provinsi Jawa
Tengah 17,48. Terdapat sebanyak 16 kabupaten, yaitu: Kab. Blora, Pekalongan,
Grobogan, Wonogiri, Klaten, Sragen, Demak, Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Pemalang, Brebes, Purbalingga, Kebumen, Rembang dan
Wonosobo.
2. Kabupatenkota yang tingkat kemiskinannya di bawah angka Provinsi
Jawa Tengah 17,48.
Tingkat kemiskinan di atas angka Provinsi Tingkat kemiskinan di bawah angka Provinsi
RAD MDGs Jawa Tengah 8
Terdapat sebanyak 19 kabupatenkota yaitu : Kab. Purworejo, Batang, Kendal, Boyolali, Pati, Magelang, Temanggung, Kota Surakarta, Kab.
Karanganyar, Tegal, Sukoharjo, Kudus, Semarang, Kota Magelang, Kota Tegal, Kab. Jepara, Kota Pekalongan, Kota Salatiga dan Kota Semarang.
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan
Indeks Kedalaman Kemiskinan IKK merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, maka semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Data Indeks Kedalaman
Kemiskinan pada tahun 2009 sebesar 2,96 kemudian pada tahun 2010 menurun menjadi 2,49 atau terjadi penurunan sebesar 0,47. Kondisi ini sesuai
dengan yang ditargetkan dalam MDG’s yakni harus terjadi penurunan Indeks
Kedalaman Kemiskinan sampai dengan tahun 2015. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 sebanyak 5.369.200 orang
16,56. Pengukuran kemiskinan menggunakan garis kemiskinan yang berbeda antara daerah perdesaan dan perkotaan. Di daerah perkotaan garis
kemiskinan pada tahun 2010 sebesar Rp 205.606,00 per kapitabulan, sedangkan di perdesaan sebesar Rp 179.982,00 per kapitabulan. Pada periode
Maret 2009-2010 penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sebanyak 162 ribu orang, sedangkan di perdesaan berkurang sebanyak 194,53 ribu
orang. Besarnya Indeks Kedalaman Kemiskinan di daerah perdesaan lebih tinggi daripada di perkotaan. Pada tahun 2010, nilai Indeks Kedalaman
Kemiskinan untuk perkotaan sebesar 2,09 sedangkan di daerah perdesaan mencapai 2,86. Indeks Kedalaman Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun
2005 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
RAD MDGs Jawa Tengah 9
Tabel 1.3 Indeks Kedalaman Kemiskinan P1 di Provinsi Jawa Tengah
Bulan Maret 2005-2010
No Tahun
Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota
Desa Kota+Desa
1 2005
3,05 3,84
3,51 2
2006 2,75
4,37 3,69
3 2007
3,33 4,32
3,84 4
2008 2,97
3,78 3,39
5 2009
2,56 3,34
2,96 6
2010 2,09
2,86 2,49
Sumber : Kemiskinan Makro Susenas, BPS
Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum
muda
1. Laju PDRB per Tenaga Kerja