88
BAB II ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN
PENCAPAIAN TARGET MDGs
Setelah dikemukakan kondisi capaian target Tujuan Pembangunan Millennium Provinsi Jawa Tengah dan permasalahan serta tantangan yang
dihadapi, berikut ini dikemukakan upaya untuk memecahkan masalah dan menghadapi tantangan melalui arah kebijakan dan strategi pemecahan masalah
dalam rangka percepatan pencapaian target MDGs.
2.1. Arah
Kebijakan Pecepatan
Pencapaian Target
Tujuan Pembangunan Millenium MDGs
Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya Proporsi Penduduk dengan pendapatan kurang dari US 1,00 PPP per kapita per hari
dalam kurun waktu 1990-2015.
Arah kebijakan untuk mencapai target menurunnya hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US1,00 PPP per
kapita per hari adalah: 1. Mengurangi besarnya persentase penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan, melalui: a. Perluasan Kesempatan Kerja dan Berusaha.
Upaya perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui berbagai kebijakan yang diarahkan untuk menciptakan lapangan
kerja, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan usaha. 1 Kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja.
Kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat miskin
89 dan mampu menjamin penghasilan yang tetap. Selain itu juga
mendorong masyarakat miskin untuk belajar berusaha secara mandiri melalui kelompok, sehingga mampu mewujudkan jiwa
kewirausahaan. a Peningkatan kesempatan kerja masyarakat miskin.
Upaya peningkatan kesempatan kerja dilakukan melalui penciptaan lapangan kerja produktif dengan memanfaatkan
potensi lokal secara optimal dan dilakukan secara mandiri. b Peningkatan akses permodalan bagi masyarakat miskin.
Peningkatan akses
permodalan dilakukan
dengan membangun kemitraan bersama koperasi, instansi terkait,
lembaga keuangan dan BUMNBUMD. Selain itu dilakukan pula pendampingan pengelolaan manajerial dan pemasaran.
c Pengembangan usaha. Pengembangan usaha dilakukan melalui pengembangan
budaya usaha dan pelatihan kewirausahaan. 2 Kebijakan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja antara
lain: a Pengembangan kewirausahaan.
Upaya ini dilakukan dengan penguatan kelembagaan dan kemampuan manajemen usaha.
b Peningkatan kapasitas kerja masyarakat miskin. Upaya ini dilakukan melalui peningkatan kualitas,
kompetensi, kemampuan manajemen dan penerapan teknologi tepat guna.
3 Kebijakan untuk
meningkatkan usaha
produktif bagi
masyarakat miskin, meliputi: a Pengembangan usaha pada masyarakat miskin.
Pengembangan usaha dilakukan melalui pendampingan kegiatan usaha, peningkatan perlindungan usaha dan
disertai pembentukan serta pengembangan sentra-sentra usaha .
90 b Peningkatan akses sumberdaya produktif bagi kelompok
masyarakat miskin. Peningkatan akses sumberdaya produktif dilakukan melalui
pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan potensi lokal dengan penggunaan teknologi tepat guna, sehingga
diharapkan mampu meningkatkan kegiatan usaha. b. Pengurangan Kesenjangan Antar Wilayah.
Pengurangan kesenjangan antar wilayah dilakukan melalui berbagai langkah yang diarahkan untuk mempercepat pembangunan wilayah
desa tertinggal, terpencil, perbatasan dan wilayah pasca bencana antara lain meliputi :
1 Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana dasar di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca
bencana. 2 Peningkatan investasi dan pengembangan usaha di wilayah
tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana. 3 Revitalisasi kebijakan penataan ruang wilayah yang sesuai
dengan peruntukannya dan berwawasan lingkungan secara berkelanjutan.
4 Peningkatan kapasitas
kelembagaan pemerintah
dan masyarakat di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi
dan pasca bencana. 5 Peningkatan kerjasama pembangunan antar daerah dalam
rangka pengembangan potensi daerah. c. Pemenuhan Hak Dasar.
Upaya pemenuhan hak dasar dipusatkan pada prioritas penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak atas pangan,
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, tanah, lingkungan hidup dan sumberdaya alam, rasa aman dan partisipasi
masyarakat , antara lain meliputi : 1 Pemenuhan kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau
serta meningkatkan gizi masyarakat .
91 2 Peningkatan pelayanan kesehatan bagi kelompok masyarakat
kurang mampu dan rentan. 3 Peningkatan pendidikan masyarakat, baik pendidikan formal dan
non formal. 4 Peningkatan
penyediaan pekerjaan
yang layak
bagi kemanusiaan.
5 Penyediaan tempat tinggal atau perumahan yang layak dan permukiman yang sehat.
6 Peningkatan ketersediaan air bersih yang aman dan sanitasi dasar yang baik.
7 Peningkatan penjaminan dan perlindungan hak perorangan dan hak komunal atas tanah.
8 Peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam.
9 Peningkatan perlindungan dan ketenteraman dalam masyarakat. 10 Memperluas partisipasi masyarakat miskin dalam keseluruhan
proses pembangunan. d. Percepatan Pembangunan Perdesaan.
Upaya percepatan pembangunan perdesaan dilakukan dengan mengarahkan kembali orientasi pembangunan ke pedesaan yang
bersifat menyeluruh, terkait pengembangan sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan lingkungan, sosial budaya, politik dan
kewilayahan. Segenap potensi masyarakat Jawa Tengah, baik pengetahuan, keterampilan, teknologi dan informasi serta
permodalan diarahkan untuk mendukung pembangunan perdesaan secara terpadu. Hal tersebut sejalan dengan gerakan
pembangunan “Bali nDeso mBangun Deso” yang kesemuanya
ditujukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, antara lain dilakukan dalam bentuk :
1 Revitalisasi pertanian dalam arti luas dalam bentuk reorientasi pengelolaan usaha tani, peningkatan akses petani dan nelayan
terhadap modal, sarana dan prasarana, teknologi dan pasar.
92 2 Peningkatan dan perbaikan infrastruktur perdesaan dalam rangka
mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat miskin dan menarik investor mengembangkan usaha di perdesaan.
3 Memperkuat kelembagaan
masyarakat dalam
rangka mengoptimalkan modal sosial
social capital. 4 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat
berperan aktif dalam pembangunan dan kelembagaan di perdesaan.
5 Menciptakan iklim yang kondusif, agar kegiatan usaha dapat tumbuh berkembang dan mandiri di wilayah perdesaan.
6 Menjamin kestabilan ketersediaan pangan. 7 Menjamin kepastian harga komoditas pertanian dan perlindungan
pasar, agar menguntungkan bagi petani. 2. Menurunkan Indeks Kedalaman Kemiskinan.
Upaya menurunkan Indek Kedalaman Kemiskinan diarahkan untuk mengurangi kesenjangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin
terhadap garis kemiskinan, antara lain berupa: a. Penajaman prioritas program dan sasaran untuk kelompok
masyarakat sangat miskin. b. Peningkatan bantuan perlindungan sosial bagi kelompok miskin.
c. Peningkatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat miskin dan
lembaga desakelurahan dalam melaksanakan pembangunan.
d. Peningkatan peran serta masyarakat miskin dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di tingkat desakelurahan.
e. Peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem informasi yang
menunjang pemberdayaan masyarakat. f. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desakelurahan.
g. Peningkatan kemampuan manajemen keuangan desakelurahan.